3 Perwira Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Dituntut 3 Tahun Penjara
Kamis, 23 Februari 2023 - 20:46 WIB
SURABAYA - Tiga perwira polisi yang menjadi terdakwa tragedi Kanjuruhan, dituntut hukuman tiga tahun penjara. Ketiga terdakwa adalah mantan Kabag Ops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto; mantan Kasat Samapta Polres Malang; AKP Bambang Sidik Achmadi; dan mantan Danki Brimob Polda Jatim, AKP Hasdarman.
Dalam tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), ketiga perwira polisi tersebut, dianggap terbukti melanggar Pasal 359 KUHP yang menyebabkan mati atau luka-luka karena kealpaan.
"Menyatakan pidana penjara selama tiga tahun, dikurangi selama masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan," kata JPU saat membacakan tuntutan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (23/2/2023).
JPU menyatakan, ketiga terdakwa terbukti melanggar tiga pasal komulatif, yaitu Pasal 359 KUHP, Pasal 360 ayat 1 KUHP, dan Pasal 360 ayat 2 KUHP. "Terdakwa disebut terbukti secara sah dan meyakinkan, melakukan tindak pidana karena kesalahannya atau kealpaannya menyebabkan hilangnya nyawa orang lain, serta menyebabkan orang lain menderita luka berat," ujar JPU.
Dalam tuntutan tersebut mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan. Hal yang memberatkan, terdakwa Bambang dan Hasdarmawan lalai karena telah memerintahkan penembakan gas air mata di dalam stadion terkait pengamanan Arema FC vs Persebaya.
Sedangkan hal memberatkan untuk terdakwa Wahyu, karena tidak melakukan pencegahan anak buahnya melakukan penembakan gas air mata di stadion. "Hal yang meringankan, ketiga terdakwa melaksanakan tugas dan perintah, pengamanan pertandingan sepak bola, meski terdapat kelalaian karena melaksanakan tugas tidak sesuai SOP pengamanan," terang JPU.
Sementara itu, menanggapi tuntutan tersebut, tim penasihat hukum tiga terdakwa akan mengajukan nota pembelaan di sidang berikutnya. Ketua Majelis Hakim PN Surabaya, Abu Achmad Sidqi Amsya memberikan waktu selama sepekan. Oleh majelis hakim, sidang pembacaan nota pembelaan itu akan digelar pekan depan.
Dalam tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), ketiga perwira polisi tersebut, dianggap terbukti melanggar Pasal 359 KUHP yang menyebabkan mati atau luka-luka karena kealpaan.
"Menyatakan pidana penjara selama tiga tahun, dikurangi selama masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan," kata JPU saat membacakan tuntutan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (23/2/2023).
Baca Juga
JPU menyatakan, ketiga terdakwa terbukti melanggar tiga pasal komulatif, yaitu Pasal 359 KUHP, Pasal 360 ayat 1 KUHP, dan Pasal 360 ayat 2 KUHP. "Terdakwa disebut terbukti secara sah dan meyakinkan, melakukan tindak pidana karena kesalahannya atau kealpaannya menyebabkan hilangnya nyawa orang lain, serta menyebabkan orang lain menderita luka berat," ujar JPU.
Dalam tuntutan tersebut mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan. Hal yang memberatkan, terdakwa Bambang dan Hasdarmawan lalai karena telah memerintahkan penembakan gas air mata di dalam stadion terkait pengamanan Arema FC vs Persebaya.
Baca Juga
Sedangkan hal memberatkan untuk terdakwa Wahyu, karena tidak melakukan pencegahan anak buahnya melakukan penembakan gas air mata di stadion. "Hal yang meringankan, ketiga terdakwa melaksanakan tugas dan perintah, pengamanan pertandingan sepak bola, meski terdapat kelalaian karena melaksanakan tugas tidak sesuai SOP pengamanan," terang JPU.
Sementara itu, menanggapi tuntutan tersebut, tim penasihat hukum tiga terdakwa akan mengajukan nota pembelaan di sidang berikutnya. Ketua Majelis Hakim PN Surabaya, Abu Achmad Sidqi Amsya memberikan waktu selama sepekan. Oleh majelis hakim, sidang pembacaan nota pembelaan itu akan digelar pekan depan.
(eyt)
tulis komentar anda