2 Kontainer Berisi Pakaian Bekas Ilegal dari Singapura Ditemukan di Batam

Jum'at, 17 Februari 2023 - 16:20 WIB
Ditreskrimsus Polda Kepri, berhasil menyita dua kontainer berisikan ribuan karung barang bekas ilegal yang berasal dari Singapura, disimpan di gudang kawasan Tunas Batam Centre, Kota Batam. Foto/iNews TV/Gusti Yennosa
BATAM - Penyelundupan pakaian bekas dari Singapura, berhasil dibongkar anggota Ditreskrimsus Polda Kepri. Polisi menemukan dua kontainer berisi 1.200 karung pakaian bekas impor ilegal, di sebuah gudang di kawasan Tunas Regency, Batam Centre, Kota Batam, Kepri.

Baca Juga: Usaha Thrifting Kian Menjanjikan

Upaya penyelundupan pakaian bekas impor tersebut, berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Kapri, setelah melakukan pengintaian di salah satu pelabuhan di Kota Batam. Dalam pengintaian tersebut, diketahui dua kontainer dikeluarkan dari pelabuhan menuju kawasan pergudangan.



Kapolda Kepri, Irjen Pol. Tabana Bangun mengatakan, dari hasil penggeledahan yang dilakukan anggota Ditreskrimsus Polda Kepri, diketahui dua kontainer tersebut berisi pakaian bekas impor yang dikemas dalam ribuan karung. "Selain itu, juga ditemukan sepatu dan boneka bekas yang berasal dari Singapura," ungkapnya.



Dari hasil penyelidikan, diketahui barang bekas yang didatangkan dari Singapura secara ilegal ini, milik seorang berinisial RN warga Kota Batam. Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus penyelundupan barang bekas, yang didominasi pakaian bekas tersebut.

"Modus yang digunakan pelaku untuk menyelundupkan barang bekas dari Singapura ini, yakni dengan cara memasukkan barang-barang bekas tersebut dalam kontainer, dan melaporkan kepada petugas bahwa kontainer berisi barang-barang rumah tangga," ungkap Tabana.





Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Ambang Priyonggo mengatakan, masuknya pakaian dan barang bekas ke Indonesia secara ilegal ini, menjadi perhatian seluruh kalangan. "Pemberantasan barang bekas impor ilegal, sudah menjadi atensi pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Peredaran barang-barang bekas ilegal itu, berdapak besar terhadap produksi dalam negri, yakni produksi tekstil dan garmen," tegasnya.

Letak geografis Kota Batam, yang berdekatan dengan negara luar, menjadikan Kota Batam sangat berpotensi menjadi pintu masuk penyelundupan barang-barang ilegal dari luar negeri, yang sangat merugikan negara. Berbagai upaya telah dilakukan, untuk mencegah terjadinya penyelundupan barang bekas tersebut.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content