Berkah Kebun Plasma Wilmar, Petani Sawit Berbondong-bondong Umrah ke Tanah Suci
Jum'at, 17 Februari 2023 - 13:27 WIB
KOTAWARINGIN TIMUR - Tak terbayangkan bagi warga Desa Sembuluh II berangkat umrah ke Tanah Suci dan melihat langsung Kakbah. Meski mereka masyarakat yang relijius, namun dengan mahalnya biaya, berangkat ke Arab Saudi hanyalah mimpi belaka.
Namun siapa sangka mimpi itu menjadi nyata. Impian umat muslim seluruh dunia ini realisasi saat para petani ini mendapat program plasma dari PT Kerry Sawit Indonesia, di bawah Wilmar Central Kalimantan Project.
Sejak 2016, perusahaan telah menyerahkan kebun untuk plasma total seluas 3.554,40 hektare (ha), dengan luas lahan tertanam 3.143 ha. Kepala Desa Sembuluh II, Kabupaten Seruyan Ahmad Syukur mengatakan, saat ini warganya telah menerima hak atas kebun plasma seluas 956,57 ha.
Hal itu terbukti berdampak positif karena mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dengan lahan 956,57 ha ini saja warga bisa sedemikian sejahtera,” katanya di kantor PT Kerry Sawit Indonesia, Kotawaringin Timur, Kamis (9/2/2023).
Kesejahteraan tersebut dapat dilihat dari sisi religius dan ekonomi. Dari sisi religius, menjamurnya travel umrah di daerah tersebut karena tingginya minat masyarakat beribadah ke Tanah Suci.
Hingga saat ini tercatat ada empat travel umrah membuka layanan di daerah tersebut. Dalam satu kali pemberangkatan ada sekitar 25 orang. Tahun lalu, 40 warga berangkat umrah. Awal tahun sudah 20 orang ke Tanah Suci.
Masyarakat juga memiliki kemampuan untuk berkurban yang tinggi. Tahun lalu terkumpul 30 ekor sapi dan tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 35 ekor.
Selain itu, masyarakat juga memiliki daya beli cukup tinggi. Indikasinya para pedagang dan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) di desa tersebut yang memiliki omzet cukup tinggi. Pihaknya berupaya memanfaatkan peningkatan ekonomi tersebut untuk mengembangkan badan usaha milik desa (Bumdes).
Saat ini ada dua kelompok tani di Sembuluh II. Seluruh kelapa sawit yang dihasilkan dibeli Bumdes. “Rencananya kami akan membuat tabungan plasma sehingga dananya dapat terkumpul,” ujarnya.
Ketua Koperasi Karya Bersama (KSB) Tanjung Rangas, Rudiansyah menjelaskan, dampak positif program plasma juga dirasakan anggotanya. Banyak warga yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan beralih menjadi petani plasma sejak adanya program tersebut. Luas lahan tertanam yang dikelola KSB mencapai 831 ha. “Kami sangat terbantu dengan program tersebut,” tutur Rudiansyah.
Pupung Pamungkas, Manager Plasma PT Mustika Sembuluh, Wilmar Central Kalimantan Project menambahkan, selain plasma, pola kerja sama antara perusahaan dengan koperasi mitra juga berupa kegiatan rutin per triwulan, pemaparan pengelolaan, dan pembiayaan maupun pendapatan dari kebun. Perusahaan juga memberikan pelatihan terhadap pengurus terkait perpajakan dan akuntansi.
Tujuannya sebagai salah satu bentuk transfer knowledge kepada para petani. “Kami berharap kepengurusannya bisa lebih profesional. Kami juga menawarkan pengelolaan cashflow, dengan merancang pemasukan dan pengeluaran kebun sehingga tidak mengganggu pendapatan petani per bulannya,” katanya.
Namun siapa sangka mimpi itu menjadi nyata. Impian umat muslim seluruh dunia ini realisasi saat para petani ini mendapat program plasma dari PT Kerry Sawit Indonesia, di bawah Wilmar Central Kalimantan Project.
Sejak 2016, perusahaan telah menyerahkan kebun untuk plasma total seluas 3.554,40 hektare (ha), dengan luas lahan tertanam 3.143 ha. Kepala Desa Sembuluh II, Kabupaten Seruyan Ahmad Syukur mengatakan, saat ini warganya telah menerima hak atas kebun plasma seluas 956,57 ha.
Baca Juga
Hal itu terbukti berdampak positif karena mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dengan lahan 956,57 ha ini saja warga bisa sedemikian sejahtera,” katanya di kantor PT Kerry Sawit Indonesia, Kotawaringin Timur, Kamis (9/2/2023).
Kesejahteraan tersebut dapat dilihat dari sisi religius dan ekonomi. Dari sisi religius, menjamurnya travel umrah di daerah tersebut karena tingginya minat masyarakat beribadah ke Tanah Suci.
Hingga saat ini tercatat ada empat travel umrah membuka layanan di daerah tersebut. Dalam satu kali pemberangkatan ada sekitar 25 orang. Tahun lalu, 40 warga berangkat umrah. Awal tahun sudah 20 orang ke Tanah Suci.
Masyarakat juga memiliki kemampuan untuk berkurban yang tinggi. Tahun lalu terkumpul 30 ekor sapi dan tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 35 ekor.
Selain itu, masyarakat juga memiliki daya beli cukup tinggi. Indikasinya para pedagang dan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) di desa tersebut yang memiliki omzet cukup tinggi. Pihaknya berupaya memanfaatkan peningkatan ekonomi tersebut untuk mengembangkan badan usaha milik desa (Bumdes).
Saat ini ada dua kelompok tani di Sembuluh II. Seluruh kelapa sawit yang dihasilkan dibeli Bumdes. “Rencananya kami akan membuat tabungan plasma sehingga dananya dapat terkumpul,” ujarnya.
Ketua Koperasi Karya Bersama (KSB) Tanjung Rangas, Rudiansyah menjelaskan, dampak positif program plasma juga dirasakan anggotanya. Banyak warga yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan beralih menjadi petani plasma sejak adanya program tersebut. Luas lahan tertanam yang dikelola KSB mencapai 831 ha. “Kami sangat terbantu dengan program tersebut,” tutur Rudiansyah.
Pupung Pamungkas, Manager Plasma PT Mustika Sembuluh, Wilmar Central Kalimantan Project menambahkan, selain plasma, pola kerja sama antara perusahaan dengan koperasi mitra juga berupa kegiatan rutin per triwulan, pemaparan pengelolaan, dan pembiayaan maupun pendapatan dari kebun. Perusahaan juga memberikan pelatihan terhadap pengurus terkait perpajakan dan akuntansi.
Tujuannya sebagai salah satu bentuk transfer knowledge kepada para petani. “Kami berharap kepengurusannya bisa lebih profesional. Kami juga menawarkan pengelolaan cashflow, dengan merancang pemasukan dan pengeluaran kebun sehingga tidak mengganggu pendapatan petani per bulannya,” katanya.
(poe)
tulis komentar anda