Penyiksaan Romusha Bikin Darah Shodanco Soeprijadi Mendidih dan Meletuskan Pemberontakan saat Valentine

Selasa, 14 Februari 2023 - 10:16 WIB
Dalam tempo dua tahun, PETA berkembang menjadi 69 batalyon, dengan sebanyak 37.500 orang personel yang terpusat di Pulau Jawa, dan Bali, serta 20.000 personel lain di Pulau Sumatera.

Di sisi lain, dari 55.000 tentara Jepang yang ada di Indonesia, hanya disisakan 15.000 personel. Selebihnya ditarik pulang ke Tokyo. Di Pantai Serang, selama tiga tahun (1942-1945) Soeprijadi diperintahkan menjaga pertahanan laut selatan.

Hal itu sesuai dokumen tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang, bahwa pasukan PETA memang tidak ditempatkan di garis depan. PETA hanya ditugasi mengawasi kawasan pantai dari udara. Kemudian juga menjaga objek-objek vital, dan melakukan kerjasama untuk membangun benteng pertahanan.



Ketika terjadi perang, pasukan PETA tidak ikut ambil bagian di garda depan. Mereka tetap ditempatkan di garis belakang dan hanya melakukan tugas penjagaan. Versi lain menyebut PETA dipersiapkan Jepang untuk menghadapi perang gerilya dalam jangka panjang.

Perang jangka panjang ini diprediksi Jepang, bisa terjadi ketika sekutu kembali mendarat di wilayah Indonesia. Namun perhitungan itu meleset. Sekutu tidak masuk Indonesia. Justru langsung menyerbu Jepang dengan memotong jalan dari Papua, dan langsung ke Filipina. Dan terjadilah insiden bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 yang seketika Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Di saat berbarengan, Jepang juga membangun tanggul pertahanan di Pantai Serang dan Pantai Tambakrejo, dengan mengerahkan tenaga romusha. Romusha merupakan sistem kerja paksa di zaman penjajahan Jepang yang kekejamannya setara kerja rodi Belanda.

Para pemuda dari berbagai daerah dikumpulkan, diangkut untuk diperas tenaganya tanpa bayaran. Tidak jarang, mereka yang sakit dan tua mati karena siksaan. Melihat ragam penyiksaan itu, Soeprijadi timbul ide pemberontakan yang kemudian dia letuskan pada 14 Februari 1945.

Di kawasan Pantai Serang juga terdapat pohon beringin tua. Tanaman tua yang dicungkupi itu. Yakni, bagian pinggirnya dilindungi pagar tembok dengan satu pintu masuk di sisi depan, diyakini sebagai petilasan Soeprijadi. Untuk menegaskan itu sebuah tulisan pada kayu dipasang di atasnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content