Angka Kematian Bayi di Jabar Turun hingga 90 Persen
Rabu, 01 Februari 2023 - 17:22 WIB
BANDUNG - Angka kematian bayi di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan hingga 90 persen dalam tentang waktu 50 tahun terakhir. Hal ini didasari kesadaran ibu hamil yang rutin memeriksakan kehamilannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama satu dekade terakhir, angka kematian bayi turun dari 26 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Nina Susana Dewi mengatakan, orang tua semakin sadar memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal enam kali selama kehamilan), termasuk pemeriksaan kesehatan bayi pasca lahir.
"Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di Fasyankes Primer maupun rujukan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu dan anak, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat melalui berbagai media edukasi telah memberikan dampak terhadap penurunan AKI dan AKB," jelas Nina, Rabu (1/2/2023).
Dilanjutkan dia, angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun). Dalam rentang 50 tahun (periode 1971-2022), di Jabar turun 90 persen.
Sementara itu, Ketua Tim Statistik Sosial BPS Jabar, Isti Larasati Widiastuty mengatakan, selama periode satu dekade bonus demografi yang dialami Jabar, angka kematian bayi turun dari 26 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama satu dekade terakhir, angka kematian bayi turun dari 26 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Nina Susana Dewi mengatakan, orang tua semakin sadar memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal enam kali selama kehamilan), termasuk pemeriksaan kesehatan bayi pasca lahir.
"Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di Fasyankes Primer maupun rujukan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu dan anak, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat melalui berbagai media edukasi telah memberikan dampak terhadap penurunan AKI dan AKB," jelas Nina, Rabu (1/2/2023).
Dilanjutkan dia, angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun). Dalam rentang 50 tahun (periode 1971-2022), di Jabar turun 90 persen.
Sementara itu, Ketua Tim Statistik Sosial BPS Jabar, Isti Larasati Widiastuty mengatakan, selama periode satu dekade bonus demografi yang dialami Jabar, angka kematian bayi turun dari 26 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.
(san)
tulis komentar anda