Gunung Karangetang Meletus, Puluhan Hektare Pala Gagal Panen
A
A
A
SITARO - Puluhan hektare tanaman pala, di lereng Gunung Karangetang, mengalami rusak dan gagal panen akibat terkena abu letusan beberapa hari lalu. Akibatnya, petani menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Selain tanaman pala, cengkih dan pohon kelapa di Desa Kenang, Dame, Buhise dan Kalarung, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, juga mengalami kerusakan seperti kering dan mati.
Salah seorang petani pala Wenfri Pandoh, warga Kenang, mengatakan bahwa lahan tanaman pala miliknya mulai kering tertutup debu vulkanik sejak terjadinya letusan Gunung Karangetang.
Menurut Wenfri, sebanyak 150 pohon pala miliknya gagal panen dan harus menunggu sampai bulan Desember baru bisa dipanen kembali, pasalnya banyak buah pala yang jatuh terkena abu letusan Gunung Karangetang.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro Tonny Supit mengatakan, pihaknya masih mendata semua pemilik lahan pertanian yang tanamannya rusak akibat erupsi Gunung Karangetang.
"Kami akan menerjunkan petugas ke lokasi untuk menyemprot tanaman yang tertutup debu vulkanik," katanya, kepada wartawan, Minggu (10/5/2015).
Seperti diketahui, Gunung Api Karangetang meletus pada Kamis 7 Mei 2015 lalu. Hingga kini, situasi mulai berangsur normal. Namun, warga diimbau agar selalu waspada dan tetap berada di pengungsian. Sementara status gunung masih siaga level tiga.
Selain tanaman pala, cengkih dan pohon kelapa di Desa Kenang, Dame, Buhise dan Kalarung, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, juga mengalami kerusakan seperti kering dan mati.
Salah seorang petani pala Wenfri Pandoh, warga Kenang, mengatakan bahwa lahan tanaman pala miliknya mulai kering tertutup debu vulkanik sejak terjadinya letusan Gunung Karangetang.
Menurut Wenfri, sebanyak 150 pohon pala miliknya gagal panen dan harus menunggu sampai bulan Desember baru bisa dipanen kembali, pasalnya banyak buah pala yang jatuh terkena abu letusan Gunung Karangetang.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro Tonny Supit mengatakan, pihaknya masih mendata semua pemilik lahan pertanian yang tanamannya rusak akibat erupsi Gunung Karangetang.
"Kami akan menerjunkan petugas ke lokasi untuk menyemprot tanaman yang tertutup debu vulkanik," katanya, kepada wartawan, Minggu (10/5/2015).
Seperti diketahui, Gunung Api Karangetang meletus pada Kamis 7 Mei 2015 lalu. Hingga kini, situasi mulai berangsur normal. Namun, warga diimbau agar selalu waspada dan tetap berada di pengungsian. Sementara status gunung masih siaga level tiga.
(san)