Pemko Belum juga Siapkan Berita Acara untuk PT KAI
A
A
A
MEDAN - Hingga kini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum juga menyiapkan berita acara terkait kerja sama pembangunan sky bridge, kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Jika terlalu lama diserahkan, hal ini berpotensi menyebabkan penyelesaian pembangunan jembatan yang menghubungkan lokasi parkir di Lapangan Merdeka ke stasiun kereta api itu molor lagi hingga tahun depan.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadis Perkim) Kota Medan, Gunawan Surya Lubis, mengatakan, sampai saat ini memang belum menyiapkan berita acara untuk melanjutkan pembangunan sky bridge itu kepada PT KAI.
Karena itu, pihaknya berencana menemui langsung manajemen PT KAI agar bersedia meneruskan pembangunan sky bridge . “Sekarang, yang kami bangun sudah selesai.” “Kami tinggal MoU dengan PT KAI. Mungkin kami akan langsung bertemu pihak PT KAI bulan ini juga,” ujar Gunawan, kemarin.
Diketahui, pembangunan sky bridge sudah berlangsung sejak 2012. Proyek ini pun terkesan menghambur-hamburkan anggaran karena terancam menjadi besi tua, mengingat sudah hampir tiga tahun ditelantarkan. Padahal, Pemko Medan sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk pembangunan sky bridge tersebut.
Pemko Medan berdalih pembangunan sky bridge kini tinggal terkendala penyelesaian dari PT KAI. PT KAI sebelumnya beralasan pembangunan tidak bisa mereka lakukan karena berita acara MoU proyek itu dengan Pemko Medan belum mereka terima. Sebenarnya, sejak 2012 lalu PT KAI sudah menyiapkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan sky bridge itu.
Namun, karena masih ada pedagang buku di sisi timur Lapangan Merdeka, PT KAI akhirnya tidak merealisasikannya. “Kelanjutan pembangunan yang rencananya dibangun PT KAI jadi tertunda dan harus mengajukan anggaran yang baru ke direksi pusat,” katanya.
Gunawan berharap tahun ini pembangunan sky bridge sudah selesai agar bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama pengguna KA. Dari sisi Pemko Medan, siap segera menata Lapangan Merdeka dengan menempatkan pedagang buku di tempat yang telah disediakan.
“Sky bridge ini kan menjadi penghubung orang yang dari stasiun KA bandara menuju Lapangan Merdeka. Entah itu maumengambil kendaraannya di Lapangan Merdeka atau mau melihat- lihat buku bekas. Kalau sudah siap, kan lebih mudah menatanya,” katanya.
Sementara itu, Humas PT KAI Divre Sumut-Aceh, Rapino Situmorang, mengatakan, sampai saat ini PT KAI belum menerima berita acara MoU dari Pemko Medan. Dia berharap, Pemko Medan bisa memberikan berita acaranya agar PT KAI Divre Sumut- Aceh bisa segera mengajukan anggaran kepada direksi pusat.
“Kalau terlalu lama, biaya yang dibutuhkan pasti bisa berubah- ubah. Kalau bisa ya tahun ini siap, karena itu terkait kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Eko agustyo fb
Jika terlalu lama diserahkan, hal ini berpotensi menyebabkan penyelesaian pembangunan jembatan yang menghubungkan lokasi parkir di Lapangan Merdeka ke stasiun kereta api itu molor lagi hingga tahun depan.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Kadis Perkim) Kota Medan, Gunawan Surya Lubis, mengatakan, sampai saat ini memang belum menyiapkan berita acara untuk melanjutkan pembangunan sky bridge itu kepada PT KAI.
Karena itu, pihaknya berencana menemui langsung manajemen PT KAI agar bersedia meneruskan pembangunan sky bridge . “Sekarang, yang kami bangun sudah selesai.” “Kami tinggal MoU dengan PT KAI. Mungkin kami akan langsung bertemu pihak PT KAI bulan ini juga,” ujar Gunawan, kemarin.
Diketahui, pembangunan sky bridge sudah berlangsung sejak 2012. Proyek ini pun terkesan menghambur-hamburkan anggaran karena terancam menjadi besi tua, mengingat sudah hampir tiga tahun ditelantarkan. Padahal, Pemko Medan sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk pembangunan sky bridge tersebut.
Pemko Medan berdalih pembangunan sky bridge kini tinggal terkendala penyelesaian dari PT KAI. PT KAI sebelumnya beralasan pembangunan tidak bisa mereka lakukan karena berita acara MoU proyek itu dengan Pemko Medan belum mereka terima. Sebenarnya, sejak 2012 lalu PT KAI sudah menyiapkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan sky bridge itu.
Namun, karena masih ada pedagang buku di sisi timur Lapangan Merdeka, PT KAI akhirnya tidak merealisasikannya. “Kelanjutan pembangunan yang rencananya dibangun PT KAI jadi tertunda dan harus mengajukan anggaran yang baru ke direksi pusat,” katanya.
Gunawan berharap tahun ini pembangunan sky bridge sudah selesai agar bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama pengguna KA. Dari sisi Pemko Medan, siap segera menata Lapangan Merdeka dengan menempatkan pedagang buku di tempat yang telah disediakan.
“Sky bridge ini kan menjadi penghubung orang yang dari stasiun KA bandara menuju Lapangan Merdeka. Entah itu maumengambil kendaraannya di Lapangan Merdeka atau mau melihat- lihat buku bekas. Kalau sudah siap, kan lebih mudah menatanya,” katanya.
Sementara itu, Humas PT KAI Divre Sumut-Aceh, Rapino Situmorang, mengatakan, sampai saat ini PT KAI belum menerima berita acara MoU dari Pemko Medan. Dia berharap, Pemko Medan bisa memberikan berita acaranya agar PT KAI Divre Sumut- Aceh bisa segera mengajukan anggaran kepada direksi pusat.
“Kalau terlalu lama, biaya yang dibutuhkan pasti bisa berubah- ubah. Kalau bisa ya tahun ini siap, karena itu terkait kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Eko agustyo fb
(ftr)