Sasar Banyak Sektor, Pengaruhi Pembangunan
A
A
A
YOGYAKARTA - Kelincahan kaki-kaki kecil dan tangan-tangan mungil dari sembilan anak anggota PAUD Teratai mengundang senyum dan decak kagum warga yang hadir di Ruang Publik Kampung Dipowinatan, Keparakan Mergangsan.
Gerakan senam PAUD (Pendi dik an Anak Usia Dini) mampu di tam pilkan dengan apik karena tiga orang guru pendamping ikut bersenam di atas panggung yang disiapkan dalam acara Lom ba Evaluasi Program Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Penampilan sembilan anak usia bawah lima tahun atau balita tersebut menjadi potensi yang ditampilkan oleh tim PKK Kelurahan Keparakan saat men jamu kehadiran tim juri lom ba evaluasi P2WKSS tingkat DIY.
PKK Kelurahan Ke parakan, Mergangsan menjadi yang terbaik di Kota Yogyakarta sehingga ditunjuk untuk me wa kili penilaian dan evaluasi ting kat DIY. Sedikitnya ada delapan ke giatan yang dimiliki oleh warga Ke lurahan Keparakan yang men jadi program unggulan dari ke giatan para wanitanya.
"Mu lai dari pembinaan perempuan untuk mengembangkan usaha ekonomi kecil hingga ke giatan yang bersifat formal se perti pen didikan PAUD dan Pangruktilaya (merawat orang meninggal dunia) dan kegiatan lain yang digerakkan oleh wanita dan PKK Keparakan," kata Ketua Panitia Evaluasi P2WKSS Kelurahan Keparakan, Sri Pudji Astuti.
Keberhasilan penempatan perempuan setara dengan lakilaki di kelurahan Keparakan me ru pakan potret upaya yang dilakukan Pemkot Yogyakarta dalam hal kesetaraan gender. Keberadaan perempuan dan laki-laki di Kota Yogyakarta se cara umum diklaim sudah memiliki posisi yang sama.
Perempuan dengan kegiatan yang dilakukan seperti me lalui PKK menjadi salah satu pilar pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakar ta. "Kesejahteraan keluarga ada lah pilar pembangunan. Kese jahteraan keluarga adalah potensi dalam upaya pembentukan generasi penerus bangsa," kata Staf Ahli Wali Kota Yogyakarta Sarjono yang hadir mewakili Pemkot Yogyakarta.
Potensi kegiatan yang dimotori oleh perempuan di Kelurahan Keparakan disebutkan Sarjo no cukup beragam. Ba nyaknya potensi yang dimiliki tersebut menjadikan peranan perem puan di Kelurahan Ke parakan sangat mempengaruhi upaya meningkatkan kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, wawasan kebangsaan. Penilaian wakil dari Kota Yogyakarta oleh Tim Evaluasi P2WKSS DIY merupakan agenda keempat yang telah dilalui.
Sebelumnya sudah dilakukan penilaian untuk perwakilanperwakilan terbaik dari kabupaten yakni Sleman dari Sumberagung Minggir; Baturetno, Bangguntapan Bantul; dan Giripurwo, Ponjong Gunung ki dul. Setelah dari Yogyakarta, penilaian akan berakhir Senin (11/5) mendatang di Sumberejo, Kokap Kulonprogo. "Nanti yang terbaik dari lima wakil kabupaten dan kota ini akan ditunjuk untuk mewakili DIY di lomba evaluasi P2WKSS tingkat nasional," kata Perwakilan BBPM DIY Sri Hartati yang memimpin penjurian.
Lomba evaluasi P2WKSS menurutnya, menjadi bagian dari upaya untuk terus mendorong peranan wanita dalam kegiatan pembangunan di masyarakat. Penilaian dilakukan di delapan aspek seperti kesetaraan gender, taman gizi, lingkungan hidup, Keluarga Berencana dengan 18 aspek penilaian. Penilaian dilakukan melalui aspek administrasi kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kelompok kegiatan.
Adanya pertunjukan seperti yang ditampilkan kelompok PAUD Teratai RW 03 menjadi bukti bahwa kegiatan yang dilakukan benarbenar ada sehingga mampu menambah aspek penilaian yang dilakukan. Seperti yang ditampilkan kelompok PKK Kelurahan Keparakan dengan potensi-potensi yang dimiliki.
Tampak jelas, keberadaan perempuan memiliki potensi yang tidak dapat dianggap sepele dalam hal pembangunan yang dilakukan masyarakat.
Maha deva
Gerakan senam PAUD (Pendi dik an Anak Usia Dini) mampu di tam pilkan dengan apik karena tiga orang guru pendamping ikut bersenam di atas panggung yang disiapkan dalam acara Lom ba Evaluasi Program Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Penampilan sembilan anak usia bawah lima tahun atau balita tersebut menjadi potensi yang ditampilkan oleh tim PKK Kelurahan Keparakan saat men jamu kehadiran tim juri lom ba evaluasi P2WKSS tingkat DIY.
PKK Kelurahan Ke parakan, Mergangsan menjadi yang terbaik di Kota Yogyakarta sehingga ditunjuk untuk me wa kili penilaian dan evaluasi ting kat DIY. Sedikitnya ada delapan ke giatan yang dimiliki oleh warga Ke lurahan Keparakan yang men jadi program unggulan dari ke giatan para wanitanya.
"Mu lai dari pembinaan perempuan untuk mengembangkan usaha ekonomi kecil hingga ke giatan yang bersifat formal se perti pen didikan PAUD dan Pangruktilaya (merawat orang meninggal dunia) dan kegiatan lain yang digerakkan oleh wanita dan PKK Keparakan," kata Ketua Panitia Evaluasi P2WKSS Kelurahan Keparakan, Sri Pudji Astuti.
Keberhasilan penempatan perempuan setara dengan lakilaki di kelurahan Keparakan me ru pakan potret upaya yang dilakukan Pemkot Yogyakarta dalam hal kesetaraan gender. Keberadaan perempuan dan laki-laki di Kota Yogyakarta se cara umum diklaim sudah memiliki posisi yang sama.
Perempuan dengan kegiatan yang dilakukan seperti me lalui PKK menjadi salah satu pilar pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakar ta. "Kesejahteraan keluarga ada lah pilar pembangunan. Kese jahteraan keluarga adalah potensi dalam upaya pembentukan generasi penerus bangsa," kata Staf Ahli Wali Kota Yogyakarta Sarjono yang hadir mewakili Pemkot Yogyakarta.
Potensi kegiatan yang dimotori oleh perempuan di Kelurahan Keparakan disebutkan Sarjo no cukup beragam. Ba nyaknya potensi yang dimiliki tersebut menjadikan peranan perem puan di Kelurahan Ke parakan sangat mempengaruhi upaya meningkatkan kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, wawasan kebangsaan. Penilaian wakil dari Kota Yogyakarta oleh Tim Evaluasi P2WKSS DIY merupakan agenda keempat yang telah dilalui.
Sebelumnya sudah dilakukan penilaian untuk perwakilanperwakilan terbaik dari kabupaten yakni Sleman dari Sumberagung Minggir; Baturetno, Bangguntapan Bantul; dan Giripurwo, Ponjong Gunung ki dul. Setelah dari Yogyakarta, penilaian akan berakhir Senin (11/5) mendatang di Sumberejo, Kokap Kulonprogo. "Nanti yang terbaik dari lima wakil kabupaten dan kota ini akan ditunjuk untuk mewakili DIY di lomba evaluasi P2WKSS tingkat nasional," kata Perwakilan BBPM DIY Sri Hartati yang memimpin penjurian.
Lomba evaluasi P2WKSS menurutnya, menjadi bagian dari upaya untuk terus mendorong peranan wanita dalam kegiatan pembangunan di masyarakat. Penilaian dilakukan di delapan aspek seperti kesetaraan gender, taman gizi, lingkungan hidup, Keluarga Berencana dengan 18 aspek penilaian. Penilaian dilakukan melalui aspek administrasi kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kelompok kegiatan.
Adanya pertunjukan seperti yang ditampilkan kelompok PAUD Teratai RW 03 menjadi bukti bahwa kegiatan yang dilakukan benarbenar ada sehingga mampu menambah aspek penilaian yang dilakukan. Seperti yang ditampilkan kelompok PKK Kelurahan Keparakan dengan potensi-potensi yang dimiliki.
Tampak jelas, keberadaan perempuan memiliki potensi yang tidak dapat dianggap sepele dalam hal pembangunan yang dilakukan masyarakat.
Maha deva
(ftr)