Buah-buahan Dongkrak Ekspor Sumut

Kamis, 07 Mei 2015 - 09:22 WIB
Buah-buahan Dongkrak...
Buah-buahan Dongkrak Ekspor Sumut
A A A
MEDAN - Selama kuartal I 2015, nilai ekspor Sumut tercatat sebesar USD1,83 miliar atau turun 23,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sepuluh golongan barang ekspor utama, buah-buahan menjadi pendongkrak nilai ekspor karena mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan komoditas lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, nilai ekspor buah-buahan naik 39,36% yakni USD67,66 juta pada periode Januari-Maret 2015, sedangkan periode yang sama tahun lalu hanya USD48,55 juta.

Di posisi kedua, kopi, teh dan rempah naik 28,08% menjadi USD117,39 juta dari periode yang sama tahun lalu USD91,65 juta. Sementara ekspor komoditas lain, terutama yang menjadi unggulkan, justru menurun seperti lemak dan minyak hewan/nabati yang turun 26,70% menjadi USD753,27 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya USD1,027 miliar. Kemudian karet dan barang dari karet turun 35,48% menjadi USD292,83 juta dari sebelumnya USD453,89 juta.

Selain itu, ekspor berbagai produk kimia juga menurun 30,74% menjadi USD121,11 juta dari USD174,85 juta. “Pada awal tahun, buahbuahan, kopi, teh, dan rempahrempah yang menopang ekspor Sumut keseluruhan, sedangkan komoditas lainnya mengalami penurunan cukup tinggi. Ke depannya. diharapkan ada perubahan,” ungkap Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Sumut, Bismark S Pardamean, di Medan, Rabu (6/5).

Adapun permintaan buahbuahan Sumut berasal dari Pakistan, India, Thailand, Sri Lanka, Bangladesh, dan beberapa negara lain. Berdasarkan nilai, ekspor ke Pakistan cukup tinggi yakni USD17,220 juta atau naik 12,62% dari tahun lalu. Namun, secara persentase, pengiriman ke Thailand yang meningkat cukup tinggi hingga 568% pada triwulan I 2015 sebesar USD8,5 juta dari tahun lalu sebesar USD1,2 juta.

“Buah-buahan kita cukup diminati di Pakistan, India. Bahkan, Thailand juga mengonsumsi buah dari Sumut,” tuturnya. Sementara Ekonom Sumut, M Ishak, mengatakan, sudah seharusnya Sumut bisa mengandalkan komoditas lain selain perkebunan.

Seperti buahbuahan yang jika dibandingkan rasa buah impor, tentu tidak kalah. Kekurangannya hanya pada pengemasan, sehingga membuat buah itu kurang menarik dilihat.

Jelia amelida
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0921 seconds (0.1#10.140)