Seorang Wanita Tewas Bersimbah Darah di Kamar Hotel
A
A
A
SOLO - Malang dialami Yulita Wulandari, warga Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Wanita ini ditemukan tewas bersimbah darah dengan tubuh penuh luka tusuk, di kamar Hotel Setiakawan, Kota Solo.
Saksi mata Widodo mengatakan, korban masuk ke dalam hotel pada Senin 4 Mei 2015 sore, bersama seorang laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Saat petugas hotel meminta identitas kedua orang itu, hanya korban yang menyerahkannya.
Sementara pelaku, menolak memberikan identitasnya karena mengaku dirinya sebagai suami korban. Setelah itu, petugas memberikan kunci untuk salah satu kamar yang telah mereka pesan.
Setelah berada di dalam kamar beberapa jam, tiba-tiba teman laki laki itu keluar dari hotel sendirian. Pria tersebut lantas pergi menggunakan sepeda motor dan tidak kembali lagi.
"Tadi masuknya bersamaan, namun Senin malam yang laki-laki keluar sendiri," katanya, kepada wartawan, Selasa (5/5/2015).
Setelah ditinggu hingga Selasa dinihari, teman korban itu tidak kembali ke hotel. Hal ini membuat petugas hotel curiga dan masuk ke dalam kamar untuk melakukan permeriksaan. Apalagi, sejak itu korban tidak keluar-keluar kamar.
Di dalam kamar, petugas menemukan Yulita dalam keadaan tidak bernyawa. Menurut Widodo, di tubuh Yulita terdapat sejumlah luka tusukan. Tidak hanya itu, leher korban juga ditemukan dalam kondisi terjerat.
Petugas hotel lalu melaporkan ke pihak kepolisian. Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan tubuh korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Dokter Muwardi untuk dilakukan diautopsi.
"Saat ditemukan sudah bersimbah darah dan tidak bernyawa," ucapnya.
Sementara itu, keluarga korban, Supardi menyebutkan, Yulita pamit untuk bekerja pada Senin sore. Akan tetapi, hingga larut malam ibu dua anak itu belum juga kembali ke rumah, hingga datang kabar Yulita telah meninggal dunia.
"Pamitnya itu kerja, namun ternyata malah dibunuh oleh orang yang tidak dikenal," pungkasnya.
Saksi mata Widodo mengatakan, korban masuk ke dalam hotel pada Senin 4 Mei 2015 sore, bersama seorang laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Saat petugas hotel meminta identitas kedua orang itu, hanya korban yang menyerahkannya.
Sementara pelaku, menolak memberikan identitasnya karena mengaku dirinya sebagai suami korban. Setelah itu, petugas memberikan kunci untuk salah satu kamar yang telah mereka pesan.
Setelah berada di dalam kamar beberapa jam, tiba-tiba teman laki laki itu keluar dari hotel sendirian. Pria tersebut lantas pergi menggunakan sepeda motor dan tidak kembali lagi.
"Tadi masuknya bersamaan, namun Senin malam yang laki-laki keluar sendiri," katanya, kepada wartawan, Selasa (5/5/2015).
Setelah ditinggu hingga Selasa dinihari, teman korban itu tidak kembali ke hotel. Hal ini membuat petugas hotel curiga dan masuk ke dalam kamar untuk melakukan permeriksaan. Apalagi, sejak itu korban tidak keluar-keluar kamar.
Di dalam kamar, petugas menemukan Yulita dalam keadaan tidak bernyawa. Menurut Widodo, di tubuh Yulita terdapat sejumlah luka tusukan. Tidak hanya itu, leher korban juga ditemukan dalam kondisi terjerat.
Petugas hotel lalu melaporkan ke pihak kepolisian. Polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan tubuh korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Dokter Muwardi untuk dilakukan diautopsi.
"Saat ditemukan sudah bersimbah darah dan tidak bernyawa," ucapnya.
Sementara itu, keluarga korban, Supardi menyebutkan, Yulita pamit untuk bekerja pada Senin sore. Akan tetapi, hingga larut malam ibu dua anak itu belum juga kembali ke rumah, hingga datang kabar Yulita telah meninggal dunia.
"Pamitnya itu kerja, namun ternyata malah dibunuh oleh orang yang tidak dikenal," pungkasnya.
(san)