AL Indonesia-India Patroli Bersama
A
A
A
MEDAN - Kapal Perang TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia, KRI Tjiptadi dan kapal perang India, INS Cheetah kembali menggelar patroli bersama menjaga keamanan perairan Selat Malaka, Indonesia dan laut Andaman, India selama 16 hari, mulai 16 April hingga 7 Mei.
Penutupan kerjasama tersebut digelar di pelabuhan Belawan, 4-7 Mei 2015 dihadiri keduakapalperangmilikIndonesia dan India tersebut. Komandan Kapal INS Cheetah, First Admiral atau Laksmana Pertama Angkatan Laut India, Deepak Kumar mengungkapkan, patroli kerja sama tersebut digelar dua kali setahun sejak 12 tahun lalu. Hingga saat ini, patroli bersama sudah digelar selama 25 kali.
“Kehadiran kami di sini untuk mengikuti acara penutupan patroli bersama antara India dan Indonesia yang telah dilaksanakan selama enam belas hari di Selat Malaka, Indonesia dan laut Andaman, India. Tujuannya, untuk menjaga keamanan di antara kedua perairan tersebut dari illegal fishing , perdagangan manusia yang melintas di perairan tersebut dan pelanggaranpelanggaran lainnya,” paparnya berbahasa Inggris seusai berlabuh di Pelabuhan Belawan, Senin (4/5) pagi.
First Admiral Deepak Kumar menambahkan, sejak patroli kerja sama itu digelar, perairan Selat Malaka dan Laut Andaman menjadi lebih aman. “Hasilnya, kami tidak lagi menemukan adanya pelanggaran di kedua perairan tersebut,” ujarnya.
First Admiral Deepak Kumar menambahkan, pihaknya menjaga dan menghormati perbatasan laut di antara kedua negara. “Kami menghormati perbatasan laut di antara kedua negara. Indonesia dan India punya perbatasan maritim yang telah disetujui kedua negara tersebut. Untuk itulah kami menjaga perbatasan perairan masingmasing,” pungkasnya.
Danguskamlabar, Laksamana Pertama, Abdullah Rasyid mengungkapkan, selama patroli bersama ke 25 tersebut, pihaknya membantu nelayan Indonesia yang mengalami gangguan di selat Malaka. “Hasilnya kita bisa lihat, perbatasan antara India Indonesia dalam situasi aman. Namun selama patroli bersama ini berlangsung, dari pihak Indonesia, kita sempat laksanakan SAR di wilayah kita terhadap nelayan kita yang alami trouble di Pulau Rondo,” paparnya.
Disinggung apakah ada rencana untuk memindahkan lokasi patroli bersama itu ke perairan lainnya yang dianggap kurang aman, Laksmana Pertama Abdul Rasyid menambahkan untuk sementara, kedua negara masih akan melakukan patroli bersama di perbatasan laut kedua negara. “Untuk sementara, kita tetap operasi di perbatasan antara India dan Indonesia, karena itu perintah dari Mabes TNI,” pungkasnya.
Atase Pertahanan India di Indonesia, Kartik Murthy Selat Malaka dikenal sebagai perairan tersibuk di dunia. Karena ada ratusan hingga ribuan kapal yang hilir mudik di perairan tersebut. “Untuk itulah, lokasi patroli bersama ini masih dipusatkan di Selat Malaka dan Laut Andaman. Semoga saja, kedua perairan itu lebih kondusif sehingga tidak menghalangi kapal- kapal beroperasi di kawasan tersebut,” paparnya.
Setibanya di pelabuhan Belawan, 87 Angkatan Laut India yang menumpangi kapal INS Cheetah sepanjang 81 meter dan dilengkapi dengan senjata AK 230 dan launchers WM 18 itu akan menetap selama empat hari sekaligus menikmati suasana Kota Medan.
Dicky irawan
Penutupan kerjasama tersebut digelar di pelabuhan Belawan, 4-7 Mei 2015 dihadiri keduakapalperangmilikIndonesia dan India tersebut. Komandan Kapal INS Cheetah, First Admiral atau Laksmana Pertama Angkatan Laut India, Deepak Kumar mengungkapkan, patroli kerja sama tersebut digelar dua kali setahun sejak 12 tahun lalu. Hingga saat ini, patroli bersama sudah digelar selama 25 kali.
“Kehadiran kami di sini untuk mengikuti acara penutupan patroli bersama antara India dan Indonesia yang telah dilaksanakan selama enam belas hari di Selat Malaka, Indonesia dan laut Andaman, India. Tujuannya, untuk menjaga keamanan di antara kedua perairan tersebut dari illegal fishing , perdagangan manusia yang melintas di perairan tersebut dan pelanggaranpelanggaran lainnya,” paparnya berbahasa Inggris seusai berlabuh di Pelabuhan Belawan, Senin (4/5) pagi.
First Admiral Deepak Kumar menambahkan, sejak patroli kerja sama itu digelar, perairan Selat Malaka dan Laut Andaman menjadi lebih aman. “Hasilnya, kami tidak lagi menemukan adanya pelanggaran di kedua perairan tersebut,” ujarnya.
First Admiral Deepak Kumar menambahkan, pihaknya menjaga dan menghormati perbatasan laut di antara kedua negara. “Kami menghormati perbatasan laut di antara kedua negara. Indonesia dan India punya perbatasan maritim yang telah disetujui kedua negara tersebut. Untuk itulah kami menjaga perbatasan perairan masingmasing,” pungkasnya.
Danguskamlabar, Laksamana Pertama, Abdullah Rasyid mengungkapkan, selama patroli bersama ke 25 tersebut, pihaknya membantu nelayan Indonesia yang mengalami gangguan di selat Malaka. “Hasilnya kita bisa lihat, perbatasan antara India Indonesia dalam situasi aman. Namun selama patroli bersama ini berlangsung, dari pihak Indonesia, kita sempat laksanakan SAR di wilayah kita terhadap nelayan kita yang alami trouble di Pulau Rondo,” paparnya.
Disinggung apakah ada rencana untuk memindahkan lokasi patroli bersama itu ke perairan lainnya yang dianggap kurang aman, Laksmana Pertama Abdul Rasyid menambahkan untuk sementara, kedua negara masih akan melakukan patroli bersama di perbatasan laut kedua negara. “Untuk sementara, kita tetap operasi di perbatasan antara India dan Indonesia, karena itu perintah dari Mabes TNI,” pungkasnya.
Atase Pertahanan India di Indonesia, Kartik Murthy Selat Malaka dikenal sebagai perairan tersibuk di dunia. Karena ada ratusan hingga ribuan kapal yang hilir mudik di perairan tersebut. “Untuk itulah, lokasi patroli bersama ini masih dipusatkan di Selat Malaka dan Laut Andaman. Semoga saja, kedua perairan itu lebih kondusif sehingga tidak menghalangi kapal- kapal beroperasi di kawasan tersebut,” paparnya.
Setibanya di pelabuhan Belawan, 87 Angkatan Laut India yang menumpangi kapal INS Cheetah sepanjang 81 meter dan dilengkapi dengan senjata AK 230 dan launchers WM 18 itu akan menetap selama empat hari sekaligus menikmati suasana Kota Medan.
Dicky irawan
(ftr)