Digerogoti Tumor Ganas, Nurul UN di Tempat Tidur

Selasa, 05 Mei 2015 - 10:29 WIB
Digerogoti Tumor Ganas,...
Digerogoti Tumor Ganas, Nurul UN di Tempat Tidur
A A A
PALEMBANG - Di saat teman-temannya mengikuti Ujian Nasional (UN) jenjang SMP di sekolah, Nurul Nazilah, 14, terbaring lemah di tempat tidur di rumahnya karena kaki kirinya yang membengkak hingga sebesar kepala orang dewasa.

Diagnosis sementara, benjolan yang membuatnya tak lagi kuat berdiri dan berjalan itu adalah tumor ganas. Dikunjungi di kediamannya di Lorong Padang Kapas (kawasan PDAM) Kelurahan Ilir Barat I Palembang, dara yang biasa disapa Tara masih melemparkan senyum tipis di pipinya. Namun, itu tak bisa menutup kesedihan dan keletihan menahan sakit yang datang kapan saja.

Tubuh Siswi SMP Negeri 32 Palembang terbaring lemas di atas kasur tipis, dan sebagai alas bengkak sebesar kepala orang dewasa di kaki kirinya, terlihat sebuah bantal. Ditutupi selembar kain karena bengkak tersebut sudah bernanah dan berbauh. Badannya kurus, hari–harinya hanya bertemankan sebuah televisi kecil. Tara harus berbaring dan menahan sakit dengan pengobatan seadanya, karena kondisi keuangan orang tuanya yang hanya buruh bangunan.

Mung kin tidak berlebihan jika dijadikan contoh bagi anak–anak yang lain yang diberikan karunia kesehatan dan kekuatan. Karena meskipun dide rap derita tersebut, Tara masih tetap senyum dan semangat untuk UN, tan pa persiapan dan bahkan dia sudah ti d ak pergi ke sekolah sejak lima bulan lalu. Untuk itu, bagi pihak manapun yang masih diberikan kekuatan dan kesehat an, namun masih mengikuti UN de ngan cara curang, harus segera bertobat.

Mungkin karena keberuntungan dan melihat semangat Tara, kendati absen sekian lama, pihak sekolah dengan persetujuan Disdikpora Palembang tetap memperbolehkannya meng ikuti UN pada 4 – 7 Mei. Untuk persiapan bahkan pelaksanaan UN pun terpaksa dijalaninya di tempat tidur. Tara berusaha menyelesaikan semua soal mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik. “Ujian hari ini (kemarin) diisi galo. Besok siap untuk ujian matematika,” tuturnya.

Ratnawati, ibunda Nurul mengatakan, sehari-hari anak keempatnya ini hanya berada di tempat tidur tersebut, karena sudah susah berjalan akibat tumornya yang sudah semakin membesar. Kondisi ini menurutnya, sudah berjalan delapan bulan. Awal munculnya bengkak di kaki diketahui ketika Nurul mengikuti pelajaran olahraga di sekolah. Setelah lari keliling lapangan dia merasa nyeri di lutut. “Kami sudah bawa ke dokter saat itu kareno bengkaknyo nambah besak. Tapi sekarang dak lanjut perikso lagi, katek biaya. Itu badannyo tambah kurus,” ucapnya.

Ratnawati mengaku, sang suami bekerja sebagai buruh bangunan. Uang, baru akan datang kalau memang ada proyek pembangunan. Untuk sementara, dia dan keluarga menggunakan pengobatan alternatif untuk kesembuhan Nurul. Tapi tumor itu tetap semakin membengkak dan mengeluarkan nanah. “Yo nak cak mano lagi,” katanya pasrah.

Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 32 Palembang Bidang Kesiswaan, Desti Maryani mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disdikpora untuk UN siswa didiknya tersebut. Karenanya, pada UN ini dua orang pengawas dari sekolah mendatangi rumah orang tua Nurul dengan membawa soal dan lembar jawaban (LJ) UN. “Kami sudah tahu dengan keadaan sakitnya. Memang semakin parah dalam dua bulan ini. Sejak awal kami sarankan untuk dibawa ke rumah sakit, tapi dia tidak mau, pasrah saja di rumah,” ujar Desti ditemui di SMP Negeri 32 Palembang.

Sebelumnya, ujian sekolah sudah dijalani Nurul dengan baik. Desti menilai, selama ini prestasi siswanya ini baik. Karena itu, pihak sekolah tetap mendukung dan menguatkannya untuk tetap semangat belajar.

Menurut cerita ibunda Nurul, terkadang teman–temannya bermain dan teman sekolah datang menjenguk untuk melihat keadaan dan memberikannya semangat. Sabar dan terus berjuang ya Nurul, semoga lekas sembuh.

Yulia Savitri
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8624 seconds (0.1#10.140)