Menuju RS Pilihan Utama Masyarakat Muratara

Minggu, 03 Mei 2015 - 12:50 WIB
Menuju RS Pilihan Utama Masyarakat Muratara
Menuju RS Pilihan Utama Masyarakat Muratara
A A A
SEBAGAI daerah otonom baru (DOB), Kabupaten Mutara harus melompat jauh ke depan terutama bidang kesehatan dan pendidikan untuk menyiapkan SDM yang nantinya membantu mempercepat pembangunan daerah pemekaran dari Kabupaten Musirawas itu di segala bidang.

Menuju titik yang menjadi dasar perjuangan pembentukan Muratara itu mengharuskan Pemkab Muratara menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, sehingga visi dan misi yang diterjemahkan dengan program kerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terealisasi.

Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit yang harus menjadi pusat layanan kesehatan pilihan utama masyarakat Muratara. Karenanya RSUD dan semua SKPD di Muratara harus dipimpin dan diisi orang – orang yang memiliki visi, integritas dan sebagainya. Arios Saplis, Direktur RSUD Rupit menyadari betul hal itu.

Karena itu, Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Baiturahma Sumbar telah menyiapkan sejumlah program untuk menjawab kepercayaan yang diberikan untuk membawa RSUD Rupit menjadi pilihan utama warga Muratara. Apa saja yang dilakukannya? Berikut wawancara reporter KORAN SINDO PALEMBANG, Hengki Chandra Agoes dengan Arios Saplis baru – baru ini.

Ketika dipercaya memimpin RSUD Rupit, seperti apa kondisinya?

Awalnya rumah sakit ini merupakan rumah sakit (RS) rujukan dari kabupaten induk Musi Rawas (Mura) dan baru berkembang dengan status RS tipe D. Lalu tahun 2013 RSUD Rupit ini ditetapkan sebagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah sesuai SK Bupati Mura. Kemudian dengan disahkannya Kabupaten Muratara sebagai DOB sesuai Undang-Undang No 16/2013, akhirnya RSUD Rupit yang awalnya berada di wilayah Kabupaten Mura masuk ke DOB Muratara dan menjadi RSUD Pemkab Muratara.

Agenda apa yang dibawa pertama mendapatkan kepercayaan memimpin RSUD ini?

Saya jalankan amanah yang diemban sesuai visi yang ada menjadikan RSUD Rupit sebagai pilihan pertama dan utama bagi masyarakat Muratara mendapatkan pelayanan kesehatan rumah sakit. Sedangkan misi penting yang diusung yakni memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bermutu namun terjangkau bagi masyarakat. Memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai dengan kelas rumah sakit dan standar yang ditetapkan.

Apa saja yang dilakukan menuju visi itu?

Memang awalnya RSUD Rupit masih jauh dari harapan baik sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM). Tetapi secara bertahap sesuai kemampuan anggaran yang ada pembenahan terus dilakukan secara signifikan. Terlebih ketika berada di Kecamatan Rupit kondisinya tidak memungkinkan, sehingga dipindahkan ke eks Terminal Rupit di Desa Lawang Agung Jalan Lintas Sumatera, Muratara. Di areal baru ini berbagai pembenahan dan penataan dilakukan sebagai rumah sakit andalan masyarakat Muratara.

Apa saja pembenahan yang dilakukan?

Pembenahan dilakukan mulai melengkapi sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan standar rumah sakit. Seperti pelayanan rawat jalan, unit instalasi lain, pelayanan penunjang, dan rawat inap. Semua dilakukan secara bertahap, termasuk pembenahan SDM rumah sakit.

Tentu tidak cukup dengan yang disebutkan tadi, ini memerlukan inovasi?

Pembenahan dan inovasi dikembangkan di RSUD Rupit untuk menjawab tantangan tentang pelayanan kesehatan rumah sakit di masyarakat. Langkah awal yang dilakukan membuat ruang rawat inap yang refresentatif terdiri dari kelas 1, kelas 2, kelas 3 dewasa wanita dan pria, ruangan ibu dan anak.

Lalu, menyediakan tempat tidur sebanyak 50 unit tahap awal yang dilakukan penambahan kembali sebanyak 50 unit di tahun 2015 ini. Sehingga total seluruhnya mencapai 100 unit tempat tidur untuk melayani pasien rawat inap. Selain itu, untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan rumah sakit, kami menyiapkan SDM dokter spesialis sebanyak lima orang terdiri dari dokter spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, anak, kandungan dan spesialis mata.

Bagaimana animo masyarakat terhadap RSUD Rupit, karena sebelumnya warga lebih memilih ke RSUD di Kota Lubuklinggau?

Untuk tahap awal memang masih sedikit. Tetapi setelah dilakukan pembenahan berkesinambungan, akhirnya animo masyarakat ke RSUD Rupit cukup tinggi. Terlihat di poliklinik terus mengalami peningkatan signifikan. Karena lokasi RSUD Rupit bisa dijangkau dan dekat dari pemukiman masyarakat yang terdekat dan jauh. Selain itu, jumlah pasien rawat inap terus meningkat hampir semua tempat tidur yang disediakan penuh. Poliklinik umum dan spesialis ramai dikunjungi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rumah sakit.

Dengan sambutan masyarakat yang tinggi, kedepan apa lagi?

Tidak ada kata puas. Justru pengembangan dan inovasi terus dilakukan secara berkesinambungan di RSUD. Kita menjalin koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait lainnya termasuk legislatif untuk mengembangkan RSUD Rupit menjadi lebih baik dan maju. Sehingga sama seperti RSUD lainnya di kabupaten/kota Provinsi Sumsel.

2015 apa program pengembangannya?

Seperti yang dikatakan sebelumnya tidak ada kata puas untuk mengembangkan RSUD Rupit menjadi pilihan utama masyarakat Muratara. Tahun 2015 melakukan pengembangan dengan membangun ruangan intensive cardiac care unit (ICU) dan operasi tersendiri. Walaupun sudah ada tetapi dua ruangan itu khusus dan terpisah dari bangunan induk.

Termasuk penyedia perlengkapan alat kesehatan (alkes) telah disiapkan untuk kedua ruangan tersebut dan SDM. Pembangunan ruangan ICU dan operasi merupakan terobosan sesuai dengan Permenkes No 340/2010 tentang klasifikasi peningkatan tipe rumah sakit. Selain itu, dilakukan pembangunan ruang ibu dan anak secara terpisah. Walaupun sudah ada selama ini. Sehingga, tidak perlu membangun tetapi melakukan rehab di gedung yang sudah berdiri tepat di samping gedung utama RSUD.

Kemudian, membangun ruang rawat inap kelas VVIP direncanakan sebanyak 5-10 ruangan. Selain itu, kami melakukan penambahan terhadap kendaraan operasional ambulance dari satu unit saat ini. Karena selama ini ketika kendaraan itu keluar melakukan pelayanan kepada pasien. Maka RSUD Rupit tidak memiliki cadangan kendaraan ambulance. Selanjutnya, inovasi pemasangan jaringan internet di RSUD Rupit yang bisa diakses masyarakat dan keluarga pasien yang berkunjung di rumah sakit.

Inovasi dan berbagai program tadi membutuhkan dukungan SDM?

Untuk sekarang SDM tenaga perawat sebanyak 62 orang, 10 orang dokter umum dan 5 dokter spesialis. Sedangkan untuk dua ruangan baru yakni ICU dan operasi tentunya akan disiapkan petugas khusus yakni petugas penata anatesi dan instrumen bedah. Pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan tipe RSUD, yakni peningkatan pelayanan kesehatan baik SDM maupun sarana prasarana pendukung lainnya. Tujuannya diharapkan RSUD Rupit lebih refresentatif dan sejajar dengan RSUD di kabupaten induknya.

Pembenahan, inovasi dan pemenuhan standar pelayanan kesehatan rumah sakit dilakukan untuk meningkatkan klasifikasi tipe rumah sakit yang selama ini di sandang RSUD Rupit tipe D meningkat menjadi tipe C. Kedepan pelayanan rumah sakit secara kualitas dan kuantitas bisa dirasakan masyarakat Muratara.

Sesuai dengan visi misi yang sudah dijelaskan sejak awal, RSUD Rupit menjadi RSUD tujuan utama masyarakat Muratara tanpa harus jauh-jauh ke rumah sakit lainnya. Tentu untuk semua ini saya tidak bisa bekerja sendiri, dan butuh dukungan semua.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5767 seconds (0.1#10.140)