Naskah UN SMP Dikirim Lebih Awal
A
A
A
KUDUS - Naskah ujian nasional (UN) SMP/ MTs/SMP LB/ paket terbuka jatah Provinsi Jawa Tengah dikirim lebih awal. Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi terhambatnya distribusi soal UN seiring demo memperingati Hari Buruh sedunia yang diperingati tiap 1 Mei.
Naskah soal UN jatah Provinsi Jateng dicetak di PT Pura Barutama, Kudus. Jumlah peserta UN SMP/ sederajat di provinsi ini sebanyak 558.646 siswa. Mereka tersebar di 6.430 SMP/MTS/SMP LB/ paket terbuka yang ada di 35 kabupaten atau kota di Jateng. UN SMP/Sederajat baru digelar, Senin (4/5) mendatang.
Namun, distribusi soal untuk 35 kabupaten atau kota di Jateng sudah dilakukan Jumat (1/5) pukul 00.02 WIB dengan menggunakan armada milik PT Pos Indonesia. Pelepasan armada dari halamanPTPura Barutamainidisaksikan jajaran Dinas Pendidikan Jateng, panitia UN Jateng, Kanwil Kemenag Jateng, Polres Kudus, dan lain sebagainya.
Secara simbolis armada yang dilepas, yakni jatah Kabupaten Cilacap yang lokasinya memang paling jauh. Sebelum pemberangkatan dilakukan penempelan stiker bertuliskan Dokumen Negara dan penyegelan pintu truk pengangkut untuk memastikan keamanan dan tidak ada kebocoran soal. Setiap truk ditempatkan seorang polisi dan dikawal petugas dari masing-masing dinas terkait. Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto menerangkan pihaknya sengaja mendistribusikan naskah UN tersebut lebih awal.
Hal ini seiring peringatan Hari Buruh Sedunia yang biasanya diperingati dengan aksi demo besar-besaran. Jika dikirim siang dikhawatirkan terjadi halhal tak diinginkan, seperti armada pengangkut terjebak kemacetan di jalan atau lain sebagainya. “Langkah ini juga berdasar hasil evaluasi saat pelaksanaan UN SMA/Sederajat beberapa waktu lalu. Karena ada Hari Buruh maka distribusi kita ajukan satu hari lebih awal,” papar Nur Hadi.
Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan selama perjalanan, seluruh armada pengangkut soal UN telah dipersiapkan dengan baik, termasuk kondisi ban utama dan cadangan. Sebelum berangkat, semua kendaraan harus sudah terisi penuh bahan bakar. Intinya, tidak ada yang berhenti di jalan. Disinggung soal kemungkinan adanya kebocoran soal, Nur Hadi menepisnya. Sebab, seluruh proses sudah dilakukan sesuai prosedur. Dia juga mengimbau agar peserta UN mengabaikan informasi soal bocornya soal maupun kunci jawabannya.
“Yang paling penting integritas dan kejujuran kita. Apalagi sekarang UN bukan penentu kelulusan. Kita ingin UN ini hasilnya bermartabat berapa pun nilainya. Itu potret yang sesungguhnya dari anak-anak kita,” tandasnya. Sementara itu, Manager General Affair PT Pura Barutama Iwan Wijaya melalui General Affair Unit Total Security System (TSS) Mulyani mengatakan, selain Jateng, pihaknya juga mendapatkan order cetak naskah soal UN SMP/Sederajat untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY dan Kalimantan Selatan.
Distribusi naskah untuk DIY dan Kalsel juga dilakukan lebih awal. Menurut Mulyani, pencetakan seluruh naskah dilakukan mulai 16 Maret hingga 18 April 2015, melalui pengamanan super ketat. Beberapa di antaranya pengawasan 24 jam, pekerja tidak boleh bawa HP dan seluruh pojok ruang terpantau CCTV.
“Proses percetakan soal UN sudah sesuai prosedur. Berbagai celah yang memungkinkan terjadinya kebocoran soal UN juga ditutup,” tandasnya.
Muhammad oliez
Naskah soal UN jatah Provinsi Jateng dicetak di PT Pura Barutama, Kudus. Jumlah peserta UN SMP/ sederajat di provinsi ini sebanyak 558.646 siswa. Mereka tersebar di 6.430 SMP/MTS/SMP LB/ paket terbuka yang ada di 35 kabupaten atau kota di Jateng. UN SMP/Sederajat baru digelar, Senin (4/5) mendatang.
Namun, distribusi soal untuk 35 kabupaten atau kota di Jateng sudah dilakukan Jumat (1/5) pukul 00.02 WIB dengan menggunakan armada milik PT Pos Indonesia. Pelepasan armada dari halamanPTPura Barutamainidisaksikan jajaran Dinas Pendidikan Jateng, panitia UN Jateng, Kanwil Kemenag Jateng, Polres Kudus, dan lain sebagainya.
Secara simbolis armada yang dilepas, yakni jatah Kabupaten Cilacap yang lokasinya memang paling jauh. Sebelum pemberangkatan dilakukan penempelan stiker bertuliskan Dokumen Negara dan penyegelan pintu truk pengangkut untuk memastikan keamanan dan tidak ada kebocoran soal. Setiap truk ditempatkan seorang polisi dan dikawal petugas dari masing-masing dinas terkait. Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto menerangkan pihaknya sengaja mendistribusikan naskah UN tersebut lebih awal.
Hal ini seiring peringatan Hari Buruh Sedunia yang biasanya diperingati dengan aksi demo besar-besaran. Jika dikirim siang dikhawatirkan terjadi halhal tak diinginkan, seperti armada pengangkut terjebak kemacetan di jalan atau lain sebagainya. “Langkah ini juga berdasar hasil evaluasi saat pelaksanaan UN SMA/Sederajat beberapa waktu lalu. Karena ada Hari Buruh maka distribusi kita ajukan satu hari lebih awal,” papar Nur Hadi.
Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan selama perjalanan, seluruh armada pengangkut soal UN telah dipersiapkan dengan baik, termasuk kondisi ban utama dan cadangan. Sebelum berangkat, semua kendaraan harus sudah terisi penuh bahan bakar. Intinya, tidak ada yang berhenti di jalan. Disinggung soal kemungkinan adanya kebocoran soal, Nur Hadi menepisnya. Sebab, seluruh proses sudah dilakukan sesuai prosedur. Dia juga mengimbau agar peserta UN mengabaikan informasi soal bocornya soal maupun kunci jawabannya.
“Yang paling penting integritas dan kejujuran kita. Apalagi sekarang UN bukan penentu kelulusan. Kita ingin UN ini hasilnya bermartabat berapa pun nilainya. Itu potret yang sesungguhnya dari anak-anak kita,” tandasnya. Sementara itu, Manager General Affair PT Pura Barutama Iwan Wijaya melalui General Affair Unit Total Security System (TSS) Mulyani mengatakan, selain Jateng, pihaknya juga mendapatkan order cetak naskah soal UN SMP/Sederajat untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY dan Kalimantan Selatan.
Distribusi naskah untuk DIY dan Kalsel juga dilakukan lebih awal. Menurut Mulyani, pencetakan seluruh naskah dilakukan mulai 16 Maret hingga 18 April 2015, melalui pengamanan super ketat. Beberapa di antaranya pengawasan 24 jam, pekerja tidak boleh bawa HP dan seluruh pojok ruang terpantau CCTV.
“Proses percetakan soal UN sudah sesuai prosedur. Berbagai celah yang memungkinkan terjadinya kebocoran soal UN juga ditutup,” tandasnya.
Muhammad oliez
(ars)