Buruh di Purwakarta Tak Turun ke Jalan
A
A
A
PURWAKARTA - Jika di daerah lain May Day dirayakan dengan aksi unjuk rasa menuntut kelayakan upah, berbeda dengan buruh di Kabupaten Purwakarta.
Pada Perayaan hari buruh yang jatuh pada Jumat, 1 Mei hari ini mereka sepakat untuk tidak menggelar aksi turun ke jalan seperti biasanya.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Purwakarta mereka menggelar kegiatan sosial khitanan masal dan tausiah yang mengundang KH Jujun Junaedi.
Kegiatan yang digelar di Aula Rumah Makan Boga Rasa Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta ini dihadiri ribuan buruh.
Selain itu, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta, juga sepakat untuk tidak menggelar unjuk rasa.
Pada hari buruh mereka sibuk tengah sibuk mempersiapkan kegiatan festival budaya, yang bertajuk panggung kesenian Tatar Sunda-Banyumas.
“Selama ini ada imej di masyarakat, buruh hanya bisa demo dan mengganggu ketertiban umum. Karena itu, May Day tahun ini seluruh buruh di Purwakarta sepakat tidak turun ke jalan,” ujar Ketua Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta, Fuad BM, Juamt (1/5/2015).
Dia menambahkan, kediatan festival budaya ini akan digelar 9 Mei mendatang. Dimana nantinya, akan ada 12 panggung yang berjejer di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan KK Singawinata, Purwakarta.
Di panggung tersebut, akan ditampilkan jenis seni tradisi khas Tatar Sunda dan Banyumas. Selain memperbaiki citra, acara ini digelar sebagai bentuk syukur kenaikan upah yang cukup tinggi di Purwakarta, terutama untuk sektor manufaktur dan otomotif.
Kenaikan UMK dari Rp2,6 juta menjadi Rp3,4 juta, sedangkan untuk garmen dan tekstil di kisaran Rp2,6 juta.
“Meskipun tidak ada aksi di Purwakata hari pada hari buruh ini kami tetap ada perwakilan FSPMI Purwakarta yang berangkat ke Jakarta dan bergabung di daerah lain,” tambah dia.
Pada Perayaan hari buruh yang jatuh pada Jumat, 1 Mei hari ini mereka sepakat untuk tidak menggelar aksi turun ke jalan seperti biasanya.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Purwakarta mereka menggelar kegiatan sosial khitanan masal dan tausiah yang mengundang KH Jujun Junaedi.
Kegiatan yang digelar di Aula Rumah Makan Boga Rasa Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta ini dihadiri ribuan buruh.
Selain itu, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta, juga sepakat untuk tidak menggelar unjuk rasa.
Pada hari buruh mereka sibuk tengah sibuk mempersiapkan kegiatan festival budaya, yang bertajuk panggung kesenian Tatar Sunda-Banyumas.
“Selama ini ada imej di masyarakat, buruh hanya bisa demo dan mengganggu ketertiban umum. Karena itu, May Day tahun ini seluruh buruh di Purwakarta sepakat tidak turun ke jalan,” ujar Ketua Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta, Fuad BM, Juamt (1/5/2015).
Dia menambahkan, kediatan festival budaya ini akan digelar 9 Mei mendatang. Dimana nantinya, akan ada 12 panggung yang berjejer di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan KK Singawinata, Purwakarta.
Di panggung tersebut, akan ditampilkan jenis seni tradisi khas Tatar Sunda dan Banyumas. Selain memperbaiki citra, acara ini digelar sebagai bentuk syukur kenaikan upah yang cukup tinggi di Purwakarta, terutama untuk sektor manufaktur dan otomotif.
Kenaikan UMK dari Rp2,6 juta menjadi Rp3,4 juta, sedangkan untuk garmen dan tekstil di kisaran Rp2,6 juta.
“Meskipun tidak ada aksi di Purwakata hari pada hari buruh ini kami tetap ada perwakilan FSPMI Purwakarta yang berangkat ke Jakarta dan bergabung di daerah lain,” tambah dia.
(sms)