Hadapi UN, SMP 1 Wates Lakukan Doa Bersama
A
A
A
KULONPROGO - Sebanyak 179 siswa SMP 1 Wates menggelar doa bersama menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN) di Masjid At-Taubat, Wates.
Ini merupakan salah satu ca ra yang dilakukan sekolah untuk memberikan pembekalan dan motivasi melalui pendekatan religius. Salah seorang guru SMP Negeri 1 Wates, Wariso, menyatakan, doa bersama digelar sesuai agama para siswa. Mereka yang beragama Islam melakukan doa bersama di Masjid At-Taubat yang ada di depan sekolah. Sementara siswa yang beragama Kris ten ataupun Katholik melakukan doa bersama di masing -masing gereja.
Kebetulan di sekitar kompleks sekolah juga ada gereja. Doa bersama ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Melalui pendekatan religi seperti ini, diharapkan anak-anak lebih siap, baik dari sisi lahir maupun batin. Harapannya, ketika menger jakan naskah soal ujian akan lancar dan hasilnya lebih baik.
“Biarhati mereka lebih tenteram dan lebih siap untuk mengikuti UN,” ucap Wariso. Para siswa ini akan me ngikuti UN selama empat hari mulai Senin (4/5) – Kamis (7/5). Pihak sekolah juga telah memberikan pendalaman materi kepada sis wa. Bahkan, serangkaian tes pemantapan dan kesiapan juga sudah dilakukan.
“Sepulang sekolah, anak-anak diberikan materi tambahan. Guru juga siap menerima konsultasi siswa,” ucapnya. Sementara salah seorang siswa, Naufal Daffa, mengaku optimistis bisa menyelesaikan soal ujian nanti. Selain juga belajar mandiri, dia juga diberikan tambahan materi. Bahkan, tryout dan uji coba naskah ujian juga sudah sering diberikan seolah.
“Kita juga menambah ibadah agar semuanya lancar,” ujar nya. Hal senada disampaikan Suci Kurniawati. Menurutnya, men jelang pelaksanaan UN, le bih ketat dalam membagi waktu. Jam belajar ditambah dan nyaris tidak pernah main di luar kepentingan sekolah. Bahkan, dia juga membatasi jam untuk melihat tayangan televisi di rumah. “Persiapannya belajar dan minta doa dari orang-orang terdekat seperti orang tua,” ucapnya.
Kuntadi
Ini merupakan salah satu ca ra yang dilakukan sekolah untuk memberikan pembekalan dan motivasi melalui pendekatan religius. Salah seorang guru SMP Negeri 1 Wates, Wariso, menyatakan, doa bersama digelar sesuai agama para siswa. Mereka yang beragama Islam melakukan doa bersama di Masjid At-Taubat yang ada di depan sekolah. Sementara siswa yang beragama Kris ten ataupun Katholik melakukan doa bersama di masing -masing gereja.
Kebetulan di sekitar kompleks sekolah juga ada gereja. Doa bersama ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Melalui pendekatan religi seperti ini, diharapkan anak-anak lebih siap, baik dari sisi lahir maupun batin. Harapannya, ketika menger jakan naskah soal ujian akan lancar dan hasilnya lebih baik.
“Biarhati mereka lebih tenteram dan lebih siap untuk mengikuti UN,” ucap Wariso. Para siswa ini akan me ngikuti UN selama empat hari mulai Senin (4/5) – Kamis (7/5). Pihak sekolah juga telah memberikan pendalaman materi kepada sis wa. Bahkan, serangkaian tes pemantapan dan kesiapan juga sudah dilakukan.
“Sepulang sekolah, anak-anak diberikan materi tambahan. Guru juga siap menerima konsultasi siswa,” ucapnya. Sementara salah seorang siswa, Naufal Daffa, mengaku optimistis bisa menyelesaikan soal ujian nanti. Selain juga belajar mandiri, dia juga diberikan tambahan materi. Bahkan, tryout dan uji coba naskah ujian juga sudah sering diberikan seolah.
“Kita juga menambah ibadah agar semuanya lancar,” ujar nya. Hal senada disampaikan Suci Kurniawati. Menurutnya, men jelang pelaksanaan UN, le bih ketat dalam membagi waktu. Jam belajar ditambah dan nyaris tidak pernah main di luar kepentingan sekolah. Bahkan, dia juga membatasi jam untuk melihat tayangan televisi di rumah. “Persiapannya belajar dan minta doa dari orang-orang terdekat seperti orang tua,” ucapnya.
Kuntadi
(ftr)