Pedagang Berharap Segera Dibangun
A
A
A
MUARAENIM - Para pedagang pemilik kios dan los Pasar Inpres Muaraenim berharap pemerintah segera membangun pasar tersebut sehingga mereka kembali bisa berjualan.
Karena menurut para pedagang, selama ini mereka hanya menggantungkan hidup dengan berjualan di los dan kios yang kini sudah terbakar. “Habis bagaimana lagi mas, kita berharap segera dibangun dan kita bisa berjualan di sini kem bali seperti semula,” ujar Meri, 35, salah seorang pedagang pakaian kemarin. Dia mengatakan, dirinya memiliki dua kios di lokasi tersebut dan semuanya terbakar. Sialnya lagi menurutnya, barang yang berhasil diselamatkan hanya di satu kios dan itu pun tidak semuanya.
Sementara, stok barang yang baru dibeli disimpan kios yang lain, dan selembar pun tidak bisa diselamatkan. Dalam kejadian tersebut menurutnya, dirinya paling tidak mengalami kerugian mencapai Rp50 juta lebih. “Karena waktu kita sampai ke sini, kios yang kita jadikan untuk tempat menyimpan stok sudah terbakar duluan. Jadi, kita berusaha menyelamatkan barang di kios satunya. Itu pun tidak semuanya karena api sudah mulai menyambar,” ucapnya.
Pedagang lain Rusman, 48 me nambahkan, para pedagang sangat berharap lokasi mereka berjualan tidak dipindahkan dan tetap berjualan di sana. Hanya saja menurutnya, jika akan dibangun kembali bangun an nya cukup satu lantai saja dan tidak usah bertingkat seperti ge dung yang diperuntukkan untuk pedagang sayuran.
Secara terpisah, Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kasat Reskrim AKP M Khalid Zulkarnain mengatakan, saat ini pihak nya masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Labfor Polri Cabang Palembang terkait pe nyebab dan pemicu kebakaran tersebut. Pihaknya belum berani memas tikan apakah pemicu awal api dari korsleting listrik atau ada faktor lain.
“Kita masih menung gu itu, dan begitu ada hasilnya akan segera kita informasikan,” ujarnya. Dia juga meminta kepada masyarakat terutama para pedagang yang menjadi korban untuk tidak memercayai segala macam isu terkait kebakaran tersebut.
“Kita bukan pada posisi untuk mengatakan rencana apa pun terkait pasar ini dan kita belum mendapatkan informasi apa pun. Untuk kepastian penyebabnya, kita tunggu saja dari tim Labfor dan jangan sampai terpancing isu apa pun,” tegasnya.
Irhamudin s parmato
Karena menurut para pedagang, selama ini mereka hanya menggantungkan hidup dengan berjualan di los dan kios yang kini sudah terbakar. “Habis bagaimana lagi mas, kita berharap segera dibangun dan kita bisa berjualan di sini kem bali seperti semula,” ujar Meri, 35, salah seorang pedagang pakaian kemarin. Dia mengatakan, dirinya memiliki dua kios di lokasi tersebut dan semuanya terbakar. Sialnya lagi menurutnya, barang yang berhasil diselamatkan hanya di satu kios dan itu pun tidak semuanya.
Sementara, stok barang yang baru dibeli disimpan kios yang lain, dan selembar pun tidak bisa diselamatkan. Dalam kejadian tersebut menurutnya, dirinya paling tidak mengalami kerugian mencapai Rp50 juta lebih. “Karena waktu kita sampai ke sini, kios yang kita jadikan untuk tempat menyimpan stok sudah terbakar duluan. Jadi, kita berusaha menyelamatkan barang di kios satunya. Itu pun tidak semuanya karena api sudah mulai menyambar,” ucapnya.
Pedagang lain Rusman, 48 me nambahkan, para pedagang sangat berharap lokasi mereka berjualan tidak dipindahkan dan tetap berjualan di sana. Hanya saja menurutnya, jika akan dibangun kembali bangun an nya cukup satu lantai saja dan tidak usah bertingkat seperti ge dung yang diperuntukkan untuk pedagang sayuran.
Secara terpisah, Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kasat Reskrim AKP M Khalid Zulkarnain mengatakan, saat ini pihak nya masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Labfor Polri Cabang Palembang terkait pe nyebab dan pemicu kebakaran tersebut. Pihaknya belum berani memas tikan apakah pemicu awal api dari korsleting listrik atau ada faktor lain.
“Kita masih menung gu itu, dan begitu ada hasilnya akan segera kita informasikan,” ujarnya. Dia juga meminta kepada masyarakat terutama para pedagang yang menjadi korban untuk tidak memercayai segala macam isu terkait kebakaran tersebut.
“Kita bukan pada posisi untuk mengatakan rencana apa pun terkait pasar ini dan kita belum mendapatkan informasi apa pun. Untuk kepastian penyebabnya, kita tunggu saja dari tim Labfor dan jangan sampai terpancing isu apa pun,” tegasnya.
Irhamudin s parmato
(ftr)