May Day, Seribu Buruh akan Kepung DPRD Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Seribu buruh di Kota Palembang yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) besok akan mengepung kantor DPRD Sumsel.
Koordinator Lapangan SBSI Avir mengatakan, para buruh itu berasal dari 11 perusahaan swasta dan BUMN, di antaranya adalah PT SIL, pegawai TransMusi, PLN, dan Pusri. Mereka akan melakukan longmarch ke DPRD Sumsel.
"Selain akan membawa spanduk bertuliskan suara hati kami para buruh, kami juga akan mengenakan pita. Rencananya, masing-masing buruh akan menyertakan lambang perusahaan tempat mereka bekerja," kata Avir, Kamis (30/4/2015).
Para buruh, sambungnya, akan menggelar orasi di sepanjang jalan, tepatnya di kawasan taman dan simpang lampu merah. Supaya tidak menganggu jalan, orasi tentunya akan dilakukan di tepi jalan.
"Permasalahan buruh di Palembang masa sama, yakni persoalan kemakmuran dan etos kerja. SBSI menilai, perusahaan belum efektif melakukan kewajibannya terhadap para pekerja," katanya.
Masih katanya, pemerintah harus turun tangan jika buruh atau perusahaan mengalami permasalahan. Mereka bisa menjadi pihak yang menengahi kedua belah pihak untuk selanjutnya mencarikan solusi yang bisa diterima oleh masing-masing pihak.
"Namun, sampai saat ini kami para buruh tidak pernah merasakan adanya campur tangan pemerintah saat para buruh punya masalah dengan perusahaan. Selalu saja solusi yang dipakai tidak menguntungkan kami," jelasnya.
Dia melanjutkan, turun ke jalan adalah solusi terakhir SBSI. Karena, sebaik-baiknya penyelesaian masalah cukup di kalangan internal saja. Apalagi, dengan adanya serikat buruh dan triparti, semua permasalahan bisa diatasi.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan, Polda Sumsel dan jajaran Polresta Palembang akan mengawal aksi SBSI nantinya. Pihaknya juga akan melarang pengguna melintasi titik-titik aksi buruh.
"Tentunya akan ada pengalihan arus lalu lintas jika jalan di kawasan itu kami tutup. Semoga saja, langkah antisipasi ini tidak kami lakukan dan para orator tidak memenuhi jalan protokol yang notabene selalu dilintasi kendaraan," pungkasnya.
Koordinator Lapangan SBSI Avir mengatakan, para buruh itu berasal dari 11 perusahaan swasta dan BUMN, di antaranya adalah PT SIL, pegawai TransMusi, PLN, dan Pusri. Mereka akan melakukan longmarch ke DPRD Sumsel.
"Selain akan membawa spanduk bertuliskan suara hati kami para buruh, kami juga akan mengenakan pita. Rencananya, masing-masing buruh akan menyertakan lambang perusahaan tempat mereka bekerja," kata Avir, Kamis (30/4/2015).
Para buruh, sambungnya, akan menggelar orasi di sepanjang jalan, tepatnya di kawasan taman dan simpang lampu merah. Supaya tidak menganggu jalan, orasi tentunya akan dilakukan di tepi jalan.
"Permasalahan buruh di Palembang masa sama, yakni persoalan kemakmuran dan etos kerja. SBSI menilai, perusahaan belum efektif melakukan kewajibannya terhadap para pekerja," katanya.
Masih katanya, pemerintah harus turun tangan jika buruh atau perusahaan mengalami permasalahan. Mereka bisa menjadi pihak yang menengahi kedua belah pihak untuk selanjutnya mencarikan solusi yang bisa diterima oleh masing-masing pihak.
"Namun, sampai saat ini kami para buruh tidak pernah merasakan adanya campur tangan pemerintah saat para buruh punya masalah dengan perusahaan. Selalu saja solusi yang dipakai tidak menguntungkan kami," jelasnya.
Dia melanjutkan, turun ke jalan adalah solusi terakhir SBSI. Karena, sebaik-baiknya penyelesaian masalah cukup di kalangan internal saja. Apalagi, dengan adanya serikat buruh dan triparti, semua permasalahan bisa diatasi.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan, Polda Sumsel dan jajaran Polresta Palembang akan mengawal aksi SBSI nantinya. Pihaknya juga akan melarang pengguna melintasi titik-titik aksi buruh.
"Tentunya akan ada pengalihan arus lalu lintas jika jalan di kawasan itu kami tutup. Semoga saja, langkah antisipasi ini tidak kami lakukan dan para orator tidak memenuhi jalan protokol yang notabene selalu dilintasi kendaraan," pungkasnya.
(san)