May Day, Buruh Bali Tuntut Kenaikan UMP Rp2,2 Juta
A
A
A
DENPASAR - Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bali Bersatu, menggelar aksi demontrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Denpasar.
Aksi peringatan Hari Buruh itu, dilakukan dari Kantor Gubernur Bali, DPRD Bali, dan parkir timur Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Koordinator Lapangan Aksi Buruh Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, dalam aksinya buruh menuntut kenaikan upah.
Dia menyatakan, Upah Minimum Provinsi (UMP) Bali terlalu rendah bila dibandingkan Jawa Timur, dan Jakarta. Padahal, selama ini biaya hidup di Bali tidak beda jauh dengan di Jakarta.
"Biaya hidup di Bali ini semakin mahal, kami dari Aliansi Buruh Bali Bersatu menuntut UMP pada tahun 2016 sekitar Rp2,2 juta," katanya, kepada wartawan, di Denpasar, Kamis (30/4/2015).
Apalagi, Bali merupakan daerah pariwisata sehingga UMP yang saat ini ditetapkan provinsi sebesar Rp1,6 juta sangat murah, dan tidak mencukupi kebutuhan hidup buruh.
"Sekarang ini UMP di Jatim sudah mencapai Rp2 juta, di Jakarta juga demikian. Hanya di Bali saja yang masih diangka satu juta. Bali ini daerah pariwisata, tapi buruh yang paling menderita," jelasnya.
Para buruh berharap, semestinya upah para pekerja disektor pariwisata lebih tinggi dari para pekerja disektor lainnya. "Kami berharap pemerintah mengerti akan nasib buruh-buruh ini," ungkapnya.
Dalam aksinya, para buruh diterima Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Koryy, dan anggota DPRD Nyoman Parta, serta Ketut Kariyasa. Wakil Ketua DPRD Bali mengaku dapat mengerti keluhan para buruh di Bali.
"Kami akan menampung tuntutan mereka meminta UMP dinaikkan, kami akan membahasnya lebih jauh dengan anggota dewan lainnya," terangnya, kepada wartawan.
Untuk diketahui, Aliansi Buruh Bali Bersatu merupakan gabungan organisasi buruh dan LSM, seperti Serikat Pekerja Bali, Front Nasional Perjuangan Buruh Bali Bersatu, dan Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia Bali.
Aksi peringatan Hari Buruh itu, dilakukan dari Kantor Gubernur Bali, DPRD Bali, dan parkir timur Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Koordinator Lapangan Aksi Buruh Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana mengatakan, dalam aksinya buruh menuntut kenaikan upah.
Dia menyatakan, Upah Minimum Provinsi (UMP) Bali terlalu rendah bila dibandingkan Jawa Timur, dan Jakarta. Padahal, selama ini biaya hidup di Bali tidak beda jauh dengan di Jakarta.
"Biaya hidup di Bali ini semakin mahal, kami dari Aliansi Buruh Bali Bersatu menuntut UMP pada tahun 2016 sekitar Rp2,2 juta," katanya, kepada wartawan, di Denpasar, Kamis (30/4/2015).
Apalagi, Bali merupakan daerah pariwisata sehingga UMP yang saat ini ditetapkan provinsi sebesar Rp1,6 juta sangat murah, dan tidak mencukupi kebutuhan hidup buruh.
"Sekarang ini UMP di Jatim sudah mencapai Rp2 juta, di Jakarta juga demikian. Hanya di Bali saja yang masih diangka satu juta. Bali ini daerah pariwisata, tapi buruh yang paling menderita," jelasnya.
Para buruh berharap, semestinya upah para pekerja disektor pariwisata lebih tinggi dari para pekerja disektor lainnya. "Kami berharap pemerintah mengerti akan nasib buruh-buruh ini," ungkapnya.
Dalam aksinya, para buruh diterima Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Koryy, dan anggota DPRD Nyoman Parta, serta Ketut Kariyasa. Wakil Ketua DPRD Bali mengaku dapat mengerti keluhan para buruh di Bali.
"Kami akan menampung tuntutan mereka meminta UMP dinaikkan, kami akan membahasnya lebih jauh dengan anggota dewan lainnya," terangnya, kepada wartawan.
Untuk diketahui, Aliansi Buruh Bali Bersatu merupakan gabungan organisasi buruh dan LSM, seperti Serikat Pekerja Bali, Front Nasional Perjuangan Buruh Bali Bersatu, dan Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia Bali.
(san)