34 Siswa Terjaring Saat Jam Belajar
A
A
A
MEDAN - Kecamatan Medan Petisah bekerja sama dengan Koramil 01/Medan Barat, Polsekta Medan Baru, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), menggelar razia Operasi Kasih Sayang terhadap pelajar yang berkeliaran pada jam belajar, Senin (27/4).
Dalam operasi itu, sebanyak 34 siswa dijaring di sejumlah warnet dan tempat perbelanjaan. Operasi Kasih Sayang ini dipimpin langsung Camat Medan Petisah, Rakhmat Adi Syahputra Harahap. Kegiatan tersebut dimulai Pukul 11.00-12.30 WIB dari Jalan Darussalam, Abdul Hamid, S Parman, dan sejumlah ruas jalan lainnya. Terakhir di Pusat Perbelanjaan Plaza Medan Fair.
Para pelajar yang terjaring banyak yang bermain game online di warnet dan berbelanja di Plaza Medan Fair. Ketika hendak dibawa ke Kantor Camat Medan Petisah di Jalan Iskandar Muda, banyak di antara mereka yang berdalih sudah pulang sekolah. Tidak jarang juga di antara mereka ada yang menangis untuk segera dipulangkan.
Bahkan, banyak yang sudah mengganti baju seragam dengan pakaian seharihari yang disiapkan dari rumah. Tapi setelah petugas menjelaskan, Operasi Kasih Sayang tersebut hanya untuk pembinaan, dan mereka pun langsung bersedia dibawa. Ada juga yang terang-terangan tidak masuk sekolah dengan memilih bermain di warnet.
Alasan tidak masuk sekolah lantaran tidak suka dengan mata pelajarannya. “Saya malas masuk karena hari ini praktik pianika, dan saya tidak suka. Makanya menunggu sambil jam pulang sekolah, bermain game online di warnet,” kata seorang siswa kelas VII SMP swasta berinisial BS di Medan Petisah, Senin (26/4).
Usai dibawa ke Kantor Camat Medan Petisah, selanjutnya didata dan diberikan arahan serta bimbingan. Mirisnya lagi, ketika hendak pulang, peserta yang ditanya pelajaran kewarganegaraan tentang Pancasila dan nama pahlawan, hanya sedikit yang tahu.
Camat Medan Petisah, Rakhmat Adi Syahputra Harahap, mengatakan, pelaksanaan Operasi Kasih Sayang ini berdasarkan perintah Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, melalui instruksi Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri. Selaku generasi muda, Rakhmat mengingatkan para siswa harus lebih baik lagi dalam belajar. Disiplin itu sangat penting.
Sementara itu, Satpol PP yang dipimpin Komandan Regu (Danru) 223, M Isva Riza, mengatakan, dengan dilakukannya pendataan ini, diharapkan tidak ada lagi pelajar yang keluyuran pada jam pelajaran.
Irwan siregar
Dalam operasi itu, sebanyak 34 siswa dijaring di sejumlah warnet dan tempat perbelanjaan. Operasi Kasih Sayang ini dipimpin langsung Camat Medan Petisah, Rakhmat Adi Syahputra Harahap. Kegiatan tersebut dimulai Pukul 11.00-12.30 WIB dari Jalan Darussalam, Abdul Hamid, S Parman, dan sejumlah ruas jalan lainnya. Terakhir di Pusat Perbelanjaan Plaza Medan Fair.
Para pelajar yang terjaring banyak yang bermain game online di warnet dan berbelanja di Plaza Medan Fair. Ketika hendak dibawa ke Kantor Camat Medan Petisah di Jalan Iskandar Muda, banyak di antara mereka yang berdalih sudah pulang sekolah. Tidak jarang juga di antara mereka ada yang menangis untuk segera dipulangkan.
Bahkan, banyak yang sudah mengganti baju seragam dengan pakaian seharihari yang disiapkan dari rumah. Tapi setelah petugas menjelaskan, Operasi Kasih Sayang tersebut hanya untuk pembinaan, dan mereka pun langsung bersedia dibawa. Ada juga yang terang-terangan tidak masuk sekolah dengan memilih bermain di warnet.
Alasan tidak masuk sekolah lantaran tidak suka dengan mata pelajarannya. “Saya malas masuk karena hari ini praktik pianika, dan saya tidak suka. Makanya menunggu sambil jam pulang sekolah, bermain game online di warnet,” kata seorang siswa kelas VII SMP swasta berinisial BS di Medan Petisah, Senin (26/4).
Usai dibawa ke Kantor Camat Medan Petisah, selanjutnya didata dan diberikan arahan serta bimbingan. Mirisnya lagi, ketika hendak pulang, peserta yang ditanya pelajaran kewarganegaraan tentang Pancasila dan nama pahlawan, hanya sedikit yang tahu.
Camat Medan Petisah, Rakhmat Adi Syahputra Harahap, mengatakan, pelaksanaan Operasi Kasih Sayang ini berdasarkan perintah Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, melalui instruksi Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri. Selaku generasi muda, Rakhmat mengingatkan para siswa harus lebih baik lagi dalam belajar. Disiplin itu sangat penting.
Sementara itu, Satpol PP yang dipimpin Komandan Regu (Danru) 223, M Isva Riza, mengatakan, dengan dilakukannya pendataan ini, diharapkan tidak ada lagi pelajar yang keluyuran pada jam pelajaran.
Irwan siregar
(ftr)