Perempuan Muda Tewas dengan Bibir Pecah dan Gigi Rontok
A
A
A
KUPANG - Seorang perempuan muda ditemukan tewas di pinggir laut, kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar pukul 09.30 Wita dengan posisi tersangkut diantara akar pohon bakau.
Kuat dugaan korban meninggal setelah dianiaya pasalnya saat ditemukan bibir korban pecah serta gigi depan korban rontok. Selain itu terdapat luka sayatan pada telinga korban bagian kiri.
Saat dilakukan identifikasi, korban kemudian diketahui bernama Yulenta Metkono Bria, warga asal Belu yang selama ini tinggal di Alamat Jalan Perwira Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan, Kelapa Lima Kota Kupang.
Kabid Humas Polda NTT mengatakan, tak berselang lama setelah ada laporan dari masyarakat soal penemuan jasad itu, tim medis langsung mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara tim identifikasi lainnya terus melakukan pengembangan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) maupun mencari keterangan dari sejumlah saksi terkait kematian korban secara tidak wajar itu.
"Sesuai keterangan dari suami korban, diakui bahwa korban memang sudah setahun terakhir mengalami sakit gangguan kejiawaan," Terang AKBP Agus Santosa, Selasa, 28 April 2015 2015.
Meski demikian, kata Santosa, pihak kepolisian akan terus melakukan pengembangan penyidikan terkait meninggalnya korban tersebut.
Informasi yang sempat dihimpun sebelumnya menyebutkan setelah pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti diketahui korban tidak meninggal pada tempat jasadnya ditemukan dan sudah meningal sejak petang kemarin karena kondisi mayat sudah kaku.
Kuat dugaan korban meninggal setelah dianiaya pasalnya saat ditemukan bibir korban pecah serta gigi depan korban rontok. Selain itu terdapat luka sayatan pada telinga korban bagian kiri.
Saat dilakukan identifikasi, korban kemudian diketahui bernama Yulenta Metkono Bria, warga asal Belu yang selama ini tinggal di Alamat Jalan Perwira Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan, Kelapa Lima Kota Kupang.
Kabid Humas Polda NTT mengatakan, tak berselang lama setelah ada laporan dari masyarakat soal penemuan jasad itu, tim medis langsung mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara tim identifikasi lainnya terus melakukan pengembangan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) maupun mencari keterangan dari sejumlah saksi terkait kematian korban secara tidak wajar itu.
"Sesuai keterangan dari suami korban, diakui bahwa korban memang sudah setahun terakhir mengalami sakit gangguan kejiawaan," Terang AKBP Agus Santosa, Selasa, 28 April 2015 2015.
Meski demikian, kata Santosa, pihak kepolisian akan terus melakukan pengembangan penyidikan terkait meninggalnya korban tersebut.
Informasi yang sempat dihimpun sebelumnya menyebutkan setelah pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan sejumlah barang bukti diketahui korban tidak meninggal pada tempat jasadnya ditemukan dan sudah meningal sejak petang kemarin karena kondisi mayat sudah kaku.
(nag)