Simulasi UN CBT Gagal, Siswa Kecewa

Selasa, 28 April 2015 - 10:29 WIB
Simulasi UN CBT Gagal, Siswa Kecewa
Simulasi UN CBT Gagal, Siswa Kecewa
A A A
PALEMBANG - Sebagai satu-satunya sekolah penyelenggara Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di tingkat SMP, SMPN 1 Palembang mengaku mengkhawa - tir kan terkendalanya proses down load dan sinkronisasi soal ujian.

Pasalnya, kegiatan simulasi UN CBT dengan mata pelajaran IPA kemarin terjadi gagal pengiriman token dari Puspendik ke server sekolah. Waka SMPN 1 Palembang Bidang Kurikulum Yanti Pratiwi mengatakan, jadwal pengiriman token seharusnya pukul 07.00 WIB, tapi sampai pukul 10.00 WIB token tetap belum masuk.

Dia menjelaskan, meski soal sudah terkirim kesetiap komputer siswa, tetap tidak bisa dibuka karena tidak ada token. Pihak sekolah lalu mengalihkan simulasi ujian dengan sistem tertulis bagi siswa. Menurutnya, siswa yang diberi lembar jawaban komputer (LJK) jadi tidak serius mengikuti simulasi kemarin.

“Mereka sudah tidak semangat untuk melingkarkan jawaban secara manual karena sudah tahu sekolahnya akan memakai CBT,” tutur Yanti. Pihaknya berharap, kendala seperti ini tidak terjadi pada hari H ujian 4-7 Mei mendatang. Sebelumnyapun pada simulasi pertama pada 23 April juga terjadi keterlambatan sinkronisasi soal.

Seharusnya di pukul 11.00 WIB, tapi baru bisa lancar satu jam berikutnya setelah ada komunikasi dengan Puspendik. “Lebih dikhawa tirkan saat proses download dan sinkronisasi soal dihari Minggu tanggal 3 Mei nanti. Sebab, kami ini satu-satunya penye lenggara CBT SMP di Sumsel,” ucap dia.

Menurut Yanti, kendala pengiriman merupakan tanggung jawab Puspendik. Karena itu, pihaknya akan tetap menunggu kebijakan apakah memang bisa dialihkan kePBT (tertulis) ketika terkendala, seperti yang pihaknya lakukan di simulasi kemarin. “Soal-soal UN untuk sekolah kami dipisahkan dari soal-soal sekolah lain. Ini pun kebijakan Puspendik. Jadi kami masih menunggu arahan,” sebutnya.

Dia menyebutkan, untuk ujian 254 siswa kelas IX pihaknya menyiapkan 85 unit komputer ditambah 11 unit komputer cadangan yang tersebar di tiga lokal yang akan digunakan saat ujian. Sementara, petugas proktor diberdayakan guru mata pelajaran TIK dan para teknisi laborato rium komputer sekolah. Masing-masing kelas disiapkan tiga proktor, asisten proktor, dan tenaga teknis.

Kepala SMPN 1 Palembang Devi Emilia mengatakan, pada tiga hari simulasi sebelumnya cukup lancar dan didapati siswa senang dengan cara menjawab ujiannya dengan komputer. “Kami harap semua bisa lancar dihari UN nanti. Kami juga meminta kepada PLN agar kawasan Talang Semut tidak ada pemadaman listrik di tanggal 4-7 Mei 2015,” tegasnya.

10 Anak Binaan Ikut Ujian

Tahun ini, kelas filial dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Kelas II A Palembang berhasil mendaftarkan 10 anak binaannya untuk mengikuti ujian sekolah dan ujian utama (UN) tingkat SD dengan berafiliasi ke SDN 25 Palembang. Kasi Kurikulum Bidang TK/ SD Disdikpora Palembang Haris Basid menyebutkan, dari 10 anak tersebut diketahui hanya enam yang mengikuti Ujian Sekolah yang dimulai 27 – 30 April 2015.

Empat lainnya sudah habis masa hukumnya sebelum jadwal ujian. “Disayangkan empat anak binaan ini sudah tidak berkomunikasi dengan lapas, padahal mereka bisa ikut ujian sekolah dan ujian utama,” ujarnya, kemarin. Seperti BS, lanjutnya, seorang dari enam anak binaan yang ikut ujian sekolah tercatat sudah akan bebas pada 16 Mei mendatang.

Sementara, ujian utama (UN SD) dijadwalkan mulai 18-20 Mei 2015. Maka, anak ini akan dititipkan keSD yang berada di dekat tempat tinggalnya di Kertapati, yakni SDN 246 Palembang. “BS dan anak-anak binaan lainnya ini sudah tidak sekolah saat ditahan dulu. Mereka mendapat pembinaan filial atau sekolah di Lapas meski usianya di atas usia SD pada umumnya,” terang Haris.

Dia menjelaskan, soal-soal ujian sekolah dibuat oleh masing-masing sekolah. Begitu juga untuk pengawas dan korektor dise rahkan kepada guru SD bersangkutan. Adapun soal untuk ujian utama dibuat oleh Dinas Pendi dikan (Disdik) Sumsel. Pengawas ujian disilang antar guru kecamatan.

Sementara scanning ujian dilaksanakan Disdikpora Palembang yang hasilnya dikirimkan ke Disdik Sumsel. “Total peserta ujian sekolah SD tahun ini sebanyak 28.418 siswa dari 452 sekolah di 16 subrayon Palembang,” sebutnya. Kasi Pembinaan dan Anak Lapas Anak Kelas II A Palembang Ahmad Fuad menyebutkan, pihaknya memfasilitasi hak pendidikan anak binaan selama di lapas dengan pembinaan filial.

Ter sedia ruang belajar bagi siswa SD, SMP, maupun SMA. Untuk tingkat SD memang berafiliasi dengan SDN 25 Palembang untuk ujian. Diakuinya, untuk ujian nasional SMA lalu bahkan dilaksanakan di dalam ruang filial. Anak binaan tidak harus kesekolah bersangkutan. Baju seragam sekolah juga diberikan. Adapun soal, Lembar Ja waban, maupun tenaga pengawas didatangkan dari Disdikpora ataupun sekolah.

Yulia savitri
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2047 seconds (0.1#10.140)