Eksistensi Seniman Kotagede Terus Terasah
A
A
A
YOGYAKARTA - Atraksi kesenian kawasan Kotagede Yogyakarta yang digelar Sabtu (25/4) malam, mendapat respons hangat dari masyarakat dan puluhan penonton yang hadir.
Sejumlah grup seni dari kawasan Kotagede unjuk kebolehan dalam pentas yang digelar di panggung Living Museum Budaya Dolahan, KG III/580, Kotagede Yogyakarta dari Pukul 19.30 WIB hingga larut malam. Gelaran ini diisi oleh penampilan teater/fragmen remaja dari karang taruna Kelurahan Preggan, Orkes Keroncong (OK) Timpasko Baru, dan ketoprak “Dadung Awuk” yang di mainkan Sanggar Purba Caraka.
“Atraksi kesenian ini sudah keempat kalinya digelar. Ini merupakan rutinitas yang digelar untuk menggairahkan pertunjukan seni sekaligus memperteguh eksistensi kelompok-kelompok seni Kawasan Kota gede,” tutur ketua penggiat seni Ka wasan Kotagede, Basis Hargito. Dadung Awuk yang dipentaskan merupakan lakon kethoprak yang pernah berjaya pada 1940-an.
Pada zaman itu, kethoprak Dadung Awuk pernah populer di kawasan Kotagede dan di beberapa daerah lainnya, seperti di Klaten dan lereng Merapi. Atraksi kesenian Kawasan Ko tagede juga merupakan langkah mempertegas keistimewaan Yogyakarta dengan menggiatkan pentas-pentas keseni an di berbagai daerah.
Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (Kasi ODTW) Dinas Pa riwisata DIY Mohammad Ha liem melihat perlunya pengembangan kelompok-kelompok ke senian di wilayah Yogyakarta. Dorongan ini diberikan guna melestarikan budaya lokal yang menjadi perhatian serius Dinas Pariwisata DIY sebagai implementasi dari status Ke istimewaan Yogyakarta.
Muh fauzi
Sejumlah grup seni dari kawasan Kotagede unjuk kebolehan dalam pentas yang digelar di panggung Living Museum Budaya Dolahan, KG III/580, Kotagede Yogyakarta dari Pukul 19.30 WIB hingga larut malam. Gelaran ini diisi oleh penampilan teater/fragmen remaja dari karang taruna Kelurahan Preggan, Orkes Keroncong (OK) Timpasko Baru, dan ketoprak “Dadung Awuk” yang di mainkan Sanggar Purba Caraka.
“Atraksi kesenian ini sudah keempat kalinya digelar. Ini merupakan rutinitas yang digelar untuk menggairahkan pertunjukan seni sekaligus memperteguh eksistensi kelompok-kelompok seni Kawasan Kota gede,” tutur ketua penggiat seni Ka wasan Kotagede, Basis Hargito. Dadung Awuk yang dipentaskan merupakan lakon kethoprak yang pernah berjaya pada 1940-an.
Pada zaman itu, kethoprak Dadung Awuk pernah populer di kawasan Kotagede dan di beberapa daerah lainnya, seperti di Klaten dan lereng Merapi. Atraksi kesenian Kawasan Ko tagede juga merupakan langkah mempertegas keistimewaan Yogyakarta dengan menggiatkan pentas-pentas keseni an di berbagai daerah.
Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (Kasi ODTW) Dinas Pa riwisata DIY Mohammad Ha liem melihat perlunya pengembangan kelompok-kelompok ke senian di wilayah Yogyakarta. Dorongan ini diberikan guna melestarikan budaya lokal yang menjadi perhatian serius Dinas Pariwisata DIY sebagai implementasi dari status Ke istimewaan Yogyakarta.
Muh fauzi
(ftr)