Sky Bridge Terkendala Berita Acara MoU
A
A
A
MEDAN - Pembangunan sky bridge yang menghubungkan lokasi parkir di Lapangan Merdeka dengan stasiun kereta api (KA) hingga kini belum bisa dilanjutkan, ternyata penyebabnya karena terkendala berita acara nota kesepahaman (MoU) antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
“Walaupun sudah ada MOUnya, harus ada berita acaranya, dan berita acaranya itu dari Pemko Medan. Hingga saat ini kami sedang menunggu berita acara itu dari pemko. Kalau memang berita acaranya sudah siap, akan kami kerjakan, karena desainnya ada di Pemko Medan,” ungkap Kepala PT KAI Divre Sumut dan Aceh, Saridal, kepada KORAN SINDO Medan, kemarin.
Saridal mengatakan, awalnya PT KAI meminta lokasi pembangunan sky bridge di kawasan Centre Point. Namun, Pemko Medan menyetujui di sisi timur Lapangan Merdeka. Meski begitu, pihaknya bisa menerima dan sangat berharap pembangunan sky bridge bisa cepat diselesaikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Tadinya kami mengusulkan di sana (Centre Point), tapi karena pemko maunya di sini (sisi timur lapangan Merdeka), kami ikuti saja. Kami berharap berita acaranya segera disampaikan ke PT KAI agar bisa kami lanjutkan pembangunannya. Sebab, kami juga sudah mengajukan anggarannya ke pusat,” katanya.
Diketahui, pembangunan sky bridge sudah berlangsung sejak 2012. Namun, hingga kini semakin tidak jelas kapan selesainya. Proyek ini pun terkesan hanya buang anggaran dan terancam menjadi besi tua karena sudah dua tahun terabaikan. Padahal, Pemko Medan sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk proyek tersebut.
Menyikapi proposal yang akan diusulkan Pemko Medan kepada PT KAI terkait kerja sama pengelolaan sky bride, terutama untuk lahan parkir, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan, Gunawan Surya Lubis, mengakui kalau saat ini proposal tersebut sedang dibahas di Dinas Perkim.
“Nanti akan kami ajukan proposal terkait kerja sama itu yang akan diajukan. Dalam waktu dekatakansegera kamikirim. Sebab, setelah ada MoU dengan Pemko Medan, baru nanti PT KAI akan melanjutkan pembangunan sky bridge itu,” ungkap Gunawan tanpa memberikan informasi kapan pastinya proposal tersebut diajukan kepada pihak PT KAI.
Eko agustyo fb/ Lia anggia nasution
“Walaupun sudah ada MOUnya, harus ada berita acaranya, dan berita acaranya itu dari Pemko Medan. Hingga saat ini kami sedang menunggu berita acara itu dari pemko. Kalau memang berita acaranya sudah siap, akan kami kerjakan, karena desainnya ada di Pemko Medan,” ungkap Kepala PT KAI Divre Sumut dan Aceh, Saridal, kepada KORAN SINDO Medan, kemarin.
Saridal mengatakan, awalnya PT KAI meminta lokasi pembangunan sky bridge di kawasan Centre Point. Namun, Pemko Medan menyetujui di sisi timur Lapangan Merdeka. Meski begitu, pihaknya bisa menerima dan sangat berharap pembangunan sky bridge bisa cepat diselesaikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Tadinya kami mengusulkan di sana (Centre Point), tapi karena pemko maunya di sini (sisi timur lapangan Merdeka), kami ikuti saja. Kami berharap berita acaranya segera disampaikan ke PT KAI agar bisa kami lanjutkan pembangunannya. Sebab, kami juga sudah mengajukan anggarannya ke pusat,” katanya.
Diketahui, pembangunan sky bridge sudah berlangsung sejak 2012. Namun, hingga kini semakin tidak jelas kapan selesainya. Proyek ini pun terkesan hanya buang anggaran dan terancam menjadi besi tua karena sudah dua tahun terabaikan. Padahal, Pemko Medan sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk proyek tersebut.
Menyikapi proposal yang akan diusulkan Pemko Medan kepada PT KAI terkait kerja sama pengelolaan sky bride, terutama untuk lahan parkir, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan, Gunawan Surya Lubis, mengakui kalau saat ini proposal tersebut sedang dibahas di Dinas Perkim.
“Nanti akan kami ajukan proposal terkait kerja sama itu yang akan diajukan. Dalam waktu dekatakansegera kamikirim. Sebab, setelah ada MoU dengan Pemko Medan, baru nanti PT KAI akan melanjutkan pembangunan sky bridge itu,” ungkap Gunawan tanpa memberikan informasi kapan pastinya proposal tersebut diajukan kepada pihak PT KAI.
Eko agustyo fb/ Lia anggia nasution
(ftr)