Demo Penolak Bandara Ricuh

Kamis, 23 April 2015 - 09:39 WIB
Demo Penolak Bandara Ricuh
Demo Penolak Bandara Ricuh
A A A
YOGYAKARTA - Aksi demonstrasi warga penolak bandara yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) berakhir ricuh. Mereka kecewa karena perwakilan warga gagal bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Perwakilan warga yang terdiri atas lima orang hanya ditemui Kepala Biro Hukum Setda DIY Dewo Isnu Broto dan Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY Haryanta. Dalam pertemuan di ruang rapat sekretaris daerah, pendemo diminta mem buat surat resmi jika ingin beraudiensi langsung dengan Sri Sultan.

Dalam pertemuan itu, Dewo Isnu me ngatakan, Gubernur DIY memiliki kesibukan sangat padat. Seharusnya sebelum bertemu membuat surat resmi agar nanti diagendakan dalam protokoler Setda DIY. “Bikin surat, lalu kami jadwalkan untuk bertemu beliau,” kata dia. Dalam dialog terjadi nada tinggi dari pendemo. Mereka mempertanya kan keluarnya surat izin penetapan lokasi (IPL) yang dianggap tidak komprehensif. “Masa hanya sehari dialog dengan warga yang keberatan, IPL langsung terbit. Itu tidak dikaji secara mendalam,” kata peserta aksi, Kelik Martono.

Kepala Biro Tata Pemerintahan Haryanta membantah. Tim dari Pemda DIY sudah berdialog dengan warga yang keberatan sejak 25 Maret atau seminggu sebelum IPL dikeluarkan Gubernur DIY. “Seminggu un tuk mengkaji keberatan warga,” kata dia. Dalam pertemuan tersebut akhirnya perwakilan aksi keluar ruangan. Mereka akan menulis surat ter tulis untuk bertemu Sultan. “Ya ka mi akan buat surat untuk ketemu langsung dengan gubernur,” kata Martono. Namun, dia mengakui, waktunya terlalu mepet bisa audiensi dengan batas akhir gugatan warga terhadap IPL.

“Sejak IPL dikeluarkan, ada waktu 30 hari kerja untuk menggugat. Kami akan gugat itu. Tapi waktunya terlalu mepet dengan audiensi ber sa ma gubernur,” kata Martono. Merasa tidak puas, aksi massa yang menunggu di pintu gerbang Kepatihan mengeluarkan kekesalan nya. Mereka emosi dan terjadi aksi dorong dengan petugas kepolisian.

Seorang pendemo sempat memu kul polisi menggunakan tongkat bendera. Polisi langsung mengejar dan berusaha mengambil bendera yang dibawa pendemo. Kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi memukul mundur massa dan mengamankan beberapa tongkat bendera yang dapat membahayakan. Tidak lama, massa kembali tenang dan membubarkan diri.

Sebelum massa aksi datang, sejumlah wartawan sempat mewawancarai Sultan seputar kedatangan warga penolak bandara di Kepatihan. Sultan mengaku tidak masalah dengan kedatangan mereka. “Silakan saja kalau mau, tapi se - jauh ini belum ada suratnya (untuk audiensi),” kata Sultan. Bahkan, Raja Keraton Yogyakarta ini berani menjamin so sok kunci dibalik penolakan pembangunan bandara tidak be rani menemuinya.

“Tidak mung kin (berani menemui Sul t an). Itu Aji (Ajikusumo) to,” ujar Sultan. Seperti diketahui, Gubernur DIY sudah mengeluarkan IPL bandara bernomor 68/Kep/ 2015 tertanggal 31 Maret. Dasar dari dikeluarkan IPL ini karena alasan warga penolak bandara tidak sesuai dengan kaidah undang-undang.

Ridwan anshori
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7886 seconds (0.1#10.140)