Tinju Gelar TC di Luar Negeri
A
A
A
Untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, para petinju Jabar yang diprediksi meraih medali emas, rencananaya akan melakoni program pemusatan latihan di dua negara berbeda di Asia.
Rencana tersebut diakui Pelatih Tinju Jabar, Ronny Sigarlaki. Menurutnya, para atlet Jabar yang kini tengah menjalani program pemusatan latihan daerah (Pelatda) sejak awal tahun ini akan menyempurnakan persiapan lewat program training center (TC) selama tiga bulan di luar negeri. Untuk para petinju putra, kata Ronny, akan menjalani TC di Korea Selatan. Sementara untuk petinju putri, rencananya akan diberangkatkan ke Taiwan.
Program tersebut dijadwalkan dilaksanakan sepanjang Juni hingga Agustus mendatang. Menurut Ronny, Negeri Ginseng dipandang layak jadi negara tujuan latih tanding untuk petinju putra karena tergolong memiliki prestasi baik di cabor tinju. Sedangkan untuk petinju putri, negara Taiwan lebih pas jadi tempat melakukan pemusatan latihan para atlet Jabar. Sebab, selain Presiden Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) saat ini berasal dari negara tersebut, para atlet putrinya juga dipandang memiliki kemampuan yang bagus meskipun secara kualitas masih di bawah Thailand, Filipina dan Vietnam.
“Untuk putra kita tetap ke Korea Selatan, karena sebelumnya kita TC di sana hasilnya bagus. Sedangkan kenapa putrinya tidak di Korea juga, karena di negara ini prestasi tinju putrinya tidak terlalu bagus, jadi tidak ada perlawanan. Jadi kita pilih Taiwan yang saya lihat sepadan, mereka cukup berpreatasi dan diuprediksi akan memberikan perlawanan,”ujarnya.
Pengda Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jabar saat ini menyiapkan 17 atlet yang terdiri dari enam atlet putri dan 11 petinju putra yang tengah digenjot di Pelatda Jabar menjelang Pra-PON 2016. Dimana kondisinya saat ini sudah masuk dalam persiapan khusus diperiodesasi latihan. Salah satu bentuk evaluasi Pelatda untuk cabang olahraga tinju ini, pihaknya juga berencana untuk mengundang juara-juara pada babak kualifikasi (BK) nanti.
“Rencananya kanpra PON digelar di Jabar sekaligus trail venueyang akan digunakan di PON. Nah, kami punya rencana, untuk evaluasi hasil Pelatda para atlet kami undang juara-juaranya untuk uji tanding,” kata Ronny kepada KORAN SINDO. Selain untuk menguji kemampuan para atlet, program ini juga memberikan keuntungan bagi Jabar untuk melirik kekuatan lawan. Sehingga para atlet bisa membuat program andalan menuju Jabar Kahiji di perhelatan multievent empat tahunan itu.
“Kendalanya paling peralatan masih perlengkapan dulu, harus segera diganti. Karena kan peralatan ini dipakai tiap hari, jadi udah mulai usang. Peralatan harus dibiasakan seperti pertandingan sesungguhnya. Untuk penguatan mental ya mereka harus sering uji tanding,” pungkasnya.
Panji qadhafi
Rencana tersebut diakui Pelatih Tinju Jabar, Ronny Sigarlaki. Menurutnya, para atlet Jabar yang kini tengah menjalani program pemusatan latihan daerah (Pelatda) sejak awal tahun ini akan menyempurnakan persiapan lewat program training center (TC) selama tiga bulan di luar negeri. Untuk para petinju putra, kata Ronny, akan menjalani TC di Korea Selatan. Sementara untuk petinju putri, rencananya akan diberangkatkan ke Taiwan.
Program tersebut dijadwalkan dilaksanakan sepanjang Juni hingga Agustus mendatang. Menurut Ronny, Negeri Ginseng dipandang layak jadi negara tujuan latih tanding untuk petinju putra karena tergolong memiliki prestasi baik di cabor tinju. Sedangkan untuk petinju putri, negara Taiwan lebih pas jadi tempat melakukan pemusatan latihan para atlet Jabar. Sebab, selain Presiden Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) saat ini berasal dari negara tersebut, para atlet putrinya juga dipandang memiliki kemampuan yang bagus meskipun secara kualitas masih di bawah Thailand, Filipina dan Vietnam.
“Untuk putra kita tetap ke Korea Selatan, karena sebelumnya kita TC di sana hasilnya bagus. Sedangkan kenapa putrinya tidak di Korea juga, karena di negara ini prestasi tinju putrinya tidak terlalu bagus, jadi tidak ada perlawanan. Jadi kita pilih Taiwan yang saya lihat sepadan, mereka cukup berpreatasi dan diuprediksi akan memberikan perlawanan,”ujarnya.
Pengda Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jabar saat ini menyiapkan 17 atlet yang terdiri dari enam atlet putri dan 11 petinju putra yang tengah digenjot di Pelatda Jabar menjelang Pra-PON 2016. Dimana kondisinya saat ini sudah masuk dalam persiapan khusus diperiodesasi latihan. Salah satu bentuk evaluasi Pelatda untuk cabang olahraga tinju ini, pihaknya juga berencana untuk mengundang juara-juara pada babak kualifikasi (BK) nanti.
“Rencananya kanpra PON digelar di Jabar sekaligus trail venueyang akan digunakan di PON. Nah, kami punya rencana, untuk evaluasi hasil Pelatda para atlet kami undang juara-juaranya untuk uji tanding,” kata Ronny kepada KORAN SINDO. Selain untuk menguji kemampuan para atlet, program ini juga memberikan keuntungan bagi Jabar untuk melirik kekuatan lawan. Sehingga para atlet bisa membuat program andalan menuju Jabar Kahiji di perhelatan multievent empat tahunan itu.
“Kendalanya paling peralatan masih perlengkapan dulu, harus segera diganti. Karena kan peralatan ini dipakai tiap hari, jadi udah mulai usang. Peralatan harus dibiasakan seperti pertandingan sesungguhnya. Untuk penguatan mental ya mereka harus sering uji tanding,” pungkasnya.
Panji qadhafi
(ars)