Berias sejak Subuh, Sabet Juara III

Rabu, 22 April 2015 - 11:15 WIB
Berias sejak Subuh, Sabet Juara III
Berias sejak Subuh, Sabet Juara III
A A A
“Selamat siang, nama saya Mary Jane dari Filipina.” Demikian sapa Mary Jane Fiesta Veloso, 30, terpidana mati kasus narkoba, dengan bahasa Indonesia yang fasih sesaat sebelum mengikuti lomba fashion show diadakan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Wirogunan, Yogyakarta, kemarin.

Sontak ucapan salam warga negara Filipina itu langsung disambut tepuk tangan riuh oleh warga binaan perempuan lainnya. Seusai memperkenalkan diri, Mary Jane lantas berjalan memutari area fashion show yang disediakan dan tak lupa berpose layaknya peragawati profesional. Meski menjelang menghadapi eksekusi mati, tak tampak wajah muram ibu dua anak tersebut ketika mengikuti acara peringatan Hari Kartini. Bahkan, dengan mengenakan kebaya, Mary Jane berhasil menyabet juara ketiga.

Acara peringatan Hari Kartini ini terkesan sangat bermakna bagi Mary Jane. Bagaimana tidak, dia tinggal menunggu waktu pelaksanaan eksekusi mati setelah upaya hukum peninjauan kembali (PK) ditolak Mahkamah Agung (MA). Kondisinya kali ini sangat kontras jika dibandingkan dengan nasibnya yang tinggal menunggu waktu eksekusi mati. Seperti warga binaan perempuan lainnya, Mary Jane juga berias dan memakai busana kebaya perpaduan baju warna merah muda dan kain jarit putih.

Mary Jane tampak ceria dan melempar senyum kepada petugas lapas dan rekanrekannya di aula lapas. Sebelum acara dimulai, dia sempat tegang dan menangis setelah tahu ada sorotan kamera para awak media yang hadir khusus meliput acara peringatan Hari Kartini. Mary Jane yang sebelumnya duduk di kursi barisan depan memilih pindah duduk di belakang rekannya sambil sesekali menundukkan kepala.

Menurut penuturan salah satu petugas Lapas Wirogunan, Beni, Mary Jane telah berias sejak pukul 05.00 WIB atau subuh. Dia memperoleh busana kebaya dari temannya sesama warga binaan perempuan. “Baju dipinjami teman, yang merias juga dibantu teman sesama warga binaan,” katanya. Saat mengikuti rangkaian acara, Mary Jane terlihat akrab berbincang bersama rekan yang duduk di sampingnya.

“Dia sedikit-sedikit sudah bisa bahasa Indonesia dan Jawa. Tapi lebih fasih bahasa Jawa, mungkin karena sudah lama di sini dan teman-temannya pakai bahasa Jawa,” katanya. Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin mengatakan, pihaknya setiap tahun menggelar acara peringatan Hari Kartini yang diikuti seluruh warga binaan perempuan. “Untuk tahun ini, ada 96 warga binaan perempuan yang ikut acara, termasuk Mary Jane. Semua antusias,” ucapnya. Kemarin adalah puncak perayaan Hari Kartini di Lapas Wirogunan yang rangkaian acaranya berlangsung sejak sepekan lalu. Pihak lapas menggelar beraneka lomba, seperti lomba peragaan busana, tari poco-poco, membuat nasi tumpeng, dan menyanyi.

“Ada berbagai lomba dan hari ini puncak acaranya. Tadi pagi juga digelar upacara bendera,” kata Zaenal. Dari puluhan warga binaan yang ikut acara Hari Kartini ini, juga tampak dua tahanan titipan kasus penganiayaan Hello Kitty Bantul. Keduanya yang pekan lalu mengikuti ujian nasional (UN) dari dalam lapas, juga memakai busana kebaya masing-masing berwarna merah dan putih. Peringatan Hari Kartini di Lapas Wirogunan ini dihadiri Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Etty Nurbaiti dan Ketua DPC Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) Sleman Sri Wahyuni Dewi.

Tak sia-sia Mary Jane berias sejak pukul 05.00 WIB, tim juri mengganjarnya dengan juara tiga lomba fashion show. “Mary Jane juara tiga, dia dapat hadiah bingkisan tapi kurang tahu isinya apa karena yang menyiapkan panitia lomba,” ungkap Zaenal.

Ristu Hanafi
Yogyakarta
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5695 seconds (0.1#10.140)