Harga Gabah OKU Timur di Bawah HPP

Selasa, 21 April 2015 - 10:48 WIB
Harga Gabah OKU Timur di Bawah HPP
Harga Gabah OKU Timur di Bawah HPP
A A A
MARTAPURA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Bulog memperbanyak penyerapan ga bah petani. Sebab, di beberapa sentra padi, gabah kering panen (GKP) dibeli di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

Seperti yang dirasakan petani Desa Talang Giring, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Hal itu terungkap saat Mentan ber dialog dengan beberapa petani di desa tersebut. Sejumlah petani mengungkapkan harga GKP di ki sa ran Rp3.300 per kilogram (kg) hingga Rp3.500 per kg. Har ga tersebut di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp3.700 per kg. Menurut Mentan, rendahnya harga gabah tersebut lan taran di daerah tersebut saat ini sedang berlangsung panen raya se hingga pasokan gabah dari petani melimpah.

Sementara itu, Bulog hanya sedikit menyerap gabah dari petani. Untuk itu, Mentan berjanji akan membicarakan masalah ini dengan Direktur Utama Perum Bulog dan Menteri BUMN Rini Soemarno. “Saya akan bicarakan masalah ini dengan Bulog dan Menteri BUMN untuk mening katkan penyerapan beras oleh Bulog, sehingga tidak ada lagi harga gabah di tingkat petani yang tidak sesuai dengan HPP,” kata Amran. Apabila harga gabah yang ren dah tersebut berlangsung lama, lanjut Mentan, akan menyebabkan petani kehilangan semangat untuk menanam padi.

“Petani sudah lelah mena nam padi, tetapi sewaktu dijual harganya rendah sehingga bisa membuat mereka demotivasi (kehilangan motivasi),” kata Amran. Menurutnya, hal ini tidak sesuai dengan harga beras di pasaran yang tinggi, tetapi petani ha nya mendapat untung sedikit. Masalah ini, kata Amran harus jadi perhatian pemerintah. Di tempat yang sama, Bupati OKU Timur Herman Deru mengatakan dari 500.000 ton GKP yang dihasilkan oleh petani di Kabupaten OKU Timur, Bulog hanya menyerap sekitar 35.000 ton saja.

“Karena daya serap Bulog sedikit, terpaksa kami menjadi marketing sendiri menjualnya ke tengkulak beras,” kata dia. Sementara itu, dalam kunjungan kerjanya tersebut, Mentan menyerahkan 280 alat mesin pertanian (alsintan) kepada pe tani OKU Timur. Mentan menyerahkan alsintan kepada petani Desa Talang Giring sebanyak 27 unit traktor roda dua, enam unit pemipil jagung, 31 pom pa air dan enam unit alat pa nen, sisanya akan dilakukan secara bertahap.

“Alat mesin pertanian ini untuk menambah pro duktifitas pada sektor pertanian, di ma na Kabupaten OKU Timur menjadi daerah andalan untuk pertanian di Sumatera Selatan,” kata Mentan. Mentan juga meresmikan saluran irigasi Komering Muncak Kabau. Amran berjanji, jika program Indeks Pertanian (IP)-200 da pat berjalan maksimal dan men dorong produksi beras hing ga satu juta ton untuk Sumatera Selatan, maka akan ada penambahan bantuan alsintan lagi sebanyak 206 unit.

Selama ini petani di Talang Giring hanya dapat memanen padi setahun sekali. Namun dengan IP-200 dan IP-300 ini yang didukung oleh jaringan pengairan tersier seluas 6.021 ha daerah Muncak Kabau di Kabupaten OKU Timur, petani dapat menanam dua kali dalam setahun sehingga me ning katkan jumlah produksinya. Herman Deru berharap dengan kedatangan Mentan ke daerah tersebut dapat me nyemangati para petani untuk bersama-sama mencapai program swa sembada beras yang di canangkan oleh Pemerintahan Jokowi-JK.

“Saat ini seluas 126.357 hektare (ha) yang ada di OKU Timur terdiri dari sawah 77.746 ha dan tahun lalu menghasilkan 825.000 ton GKP dan 500.000 ton beras pada tahun lalu,” kata Deru. Dengan program IP-200 dan IP-300 ditargetkan OKU Timur dapat menyumbang hing ga 933.479 ton GKP pada tahun ini.

Pelihara Ikan

Sementara, saat berkunjung ke Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Mentan meminta para petani me manfaatkan lahan persawahan saat jeda masa tanam dengan memelihara ikan. Dengan cara ini, di harapkan petani te tap bisa men - dapatkan pe ma su kan di lahan yang belum ada aktivitas bercocok tanam.

“Kami dari kementerian berharap lahan ini lebih diman faatkan selama bulan Januari hingga Mei. Karena biasanya di waktu itu, lahan di sini tidak di manfaatkan. Ada dua alternatif yang bisa dilakukan, pertama memelihara ikan dan kedua mem perbaiki lahan ini sebagai pintu air untukmencegahbanjir,” kataAndi. Selain memelihara ikan, peman faaatan lahan agar tidak ko song aktivitas bisa dilakukan dengan metode tanam dua kali. Meskipun, beberapa petani di luar Pulau Jawa menolak menerapkan metode ini.

”Masalahnya tidak besar, hanya beberapa spot saja di luar. Tapi menurut kami, tanam dua kali wajib yang manfaatnya sangat besar, ya untuk ke makmuran petani itu sendiri,” be ber nya. Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian merespons positif imbau an Mentan tersebut. Yan menyatakan, akan meng instruksikan instansi terkait untuk merealisasikannya.

”Usulan itu sangat bagus, karena bisa membantu petani mendapatkan penghasilan tambahan, daripada lahan ter se but hanya dibiarkan saja,” ucapnya.

Dadang dinata/ yopie cr/ kunthi fahmar sandy/ ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6644 seconds (0.1#10.140)