Kasus Lamban, Keluarga Almarhumah Titin Surati Komnas HAM
A
A
A
SERANG - Keluarga almarhum Titin Komariah, warga Panimbang, Kabupaten Pandeglang, yang menjadi korban salah tembak dua anggota kepolisian Kembangan, Jakarta Barat, mengadu ke Komnas HAM.
Pengaduan tersebut, terkait lambannya penanganan terhadap kasus kematian Titin oleh polisi.
Almarhum Titin yang memiliki tiga orang anak kecil itu nyawanya melayang sia- sia, saat polisi mengejar para pelaku pembegalan pada bulan maret lalu. Hingga kini kasus tersebut belum menemukan titik terang.
Bahkan pihak kepolisian Polres Pandeglang maupun Polda Banten yang menangani kasus ini belum menetapkan tersangka dalam kasus salah tembak.
"Kita sudah laporkan kasus ini ke Komnas HAM melalui situs resminya," kata keluarga Korban, Mamad Ali Husen, Senin (20/04/2015).
Laporan tersebut, seperti dijelaskan Mamad berisi surat elektronik yang kini telah mendapat respons Komisioner Komnas HAM Lusiane melalui surat balasan. "Kami juga sudah melakukan pembicaraan melalui telpon," terangnya.
Ditanya mengenai rencana mendatangi langsung Kantor Komnas HAM Jakarta, Mamad mengaku kesulitan membawa keluarga ke Jakarta lantaran tak ada biaya untuk berangkat ke Kantor Komnas HAM Jakarta. "Namanya juga pekerja kecil," singkatnya.
Sebelumnya keluarga korban salah tembak ini mendatangi Polda banten, namun tidak bertemu dengan Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafly Amar, lantaran sedang sibuk, dan diterima langsung oleh Direktur Kriminal Umum Polda Banten Kombes Yus Fadillah.
Dalam pertemuannya Polda Banten menegaskan bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan terkait pelurunya yang sedang diperiksa di Puslabfor Polda Banten.
Baca Juga: Titin Tewas di Sawah, Ada Luka Tembak di Tubuhnya
Pengaduan tersebut, terkait lambannya penanganan terhadap kasus kematian Titin oleh polisi.
Almarhum Titin yang memiliki tiga orang anak kecil itu nyawanya melayang sia- sia, saat polisi mengejar para pelaku pembegalan pada bulan maret lalu. Hingga kini kasus tersebut belum menemukan titik terang.
Bahkan pihak kepolisian Polres Pandeglang maupun Polda Banten yang menangani kasus ini belum menetapkan tersangka dalam kasus salah tembak.
"Kita sudah laporkan kasus ini ke Komnas HAM melalui situs resminya," kata keluarga Korban, Mamad Ali Husen, Senin (20/04/2015).
Laporan tersebut, seperti dijelaskan Mamad berisi surat elektronik yang kini telah mendapat respons Komisioner Komnas HAM Lusiane melalui surat balasan. "Kami juga sudah melakukan pembicaraan melalui telpon," terangnya.
Ditanya mengenai rencana mendatangi langsung Kantor Komnas HAM Jakarta, Mamad mengaku kesulitan membawa keluarga ke Jakarta lantaran tak ada biaya untuk berangkat ke Kantor Komnas HAM Jakarta. "Namanya juga pekerja kecil," singkatnya.
Sebelumnya keluarga korban salah tembak ini mendatangi Polda banten, namun tidak bertemu dengan Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafly Amar, lantaran sedang sibuk, dan diterima langsung oleh Direktur Kriminal Umum Polda Banten Kombes Yus Fadillah.
Dalam pertemuannya Polda Banten menegaskan bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan terkait pelurunya yang sedang diperiksa di Puslabfor Polda Banten.
Baca Juga: Titin Tewas di Sawah, Ada Luka Tembak di Tubuhnya
(nag)