Bandung Tuan Rumah Konferensi Mahasiswa
A
A
A
BANDUNG - Kota Bandung akan menjadi tuan rumah Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika 30 April -1 Mei 2015 yang merupakan rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
“Sebanyak 270 mahasiswa telah mendaftar. Mereka ber asal dari 28 negara Afrika, 21 negara Asia, dan tiga negara peninjau Prancis, Serbia, dan Australia,” kata Kepala Mu seum Konferensi Asia Afrika Thomas Siregas kemarin. Konferensi Mahasiswa Asia dan Afrika merupakan bentuk kontribusi dalam membahas masalah-masalah yang terjadi di Asia dan Afrika. Ratusan ma hasiswa itu nantinya akan ber diskusi untuk menemukan so lisi mengenai ber bagai perma sa lahan tersebut.
“Kegiatan ini akan menambah bobot penye lenggaraan KAA di Bandung,” kata Thomas. Menurut dia, para delegasi mahasiswa yang mengikuti acara Konferensi Mahasiswa Asia dan Afrika merupakan mahasiswa asing yang tengah melakukan pendidikan di berbagai universitas di Indonesia. “Kami harap mereka bisa membawa hasil positif dari konferensi ini kepada negara mereka masing-masing,” katanya.
Thomas mengatakan, Konfe rensi Mahasiswa Asia dan Afrika pernah berlangsung pada tahun 1956. “Setelah tahun itu, maka tidak ada lagi acara tersebut dan baru bisa diselenggarakan kembali setelah 59 tahun berlalu,” katanya.
Konferensi yang akan diadakan selama tiga hari tersebut mengangkat tema enam tema besar mengenai kepemimpinan, di antaranya mempromosikan kebudayaan Asia dan Afrika, mempromosikan media sebagai pilar demokrasi, dan mem perkuat kembali jaringan para pelajar di Asia dan Afrika. “Para pemuda itu ingin ikut berperan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di negera mereka. Selain itu, mereka juga ingin merasakan bagaimana suasana konferensi serupa pada tahun 1956 lalu,” kata Thomas.
Terus Berbenah
Sementara itu, Pemkot Bandung terus berinovasi dan berbenah menyambut peringatan KAA. Contohnya saja, program gerakan pungut sampah (GPS). Pro gram ini akan jadi agenda rutin bulanan di tengah ma syatakat. “Kerja bakti ini suatu tradisi yang akan kami selenggarakan sebulan sekali. Tapi menjelang KAA, tentu intensitasnya se minggu sekali,” ucap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) di kawasan Jalan Asia Afrika kemarin.
Menurut Emil, animo masyarakat dalam melaksanakan kerja bakti masih cukup tinggi. Pada pekan lalu saja, ada ribua warga yang melakukan kerja bakti di sejumlah titik, terutama di dekat Gedung Merdeka se bagai tempat utama peri ngatan KAA. “Antusiasme warga yang mau kerja bakti mem bereskan Bandung masih tinggi. Saya tegaskan bahwa kegiatan ini (peringatan KAA) adalah pes ta rakyat. Jadi partisipasi rak yat harus disalurkan,” kata dia.
Pada hari kemarin sedikitnya ada sepuluh kecamatan yang menggelar kerja bakti massal, seperti Kecamatan Leng kong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Regol, Andir, Astanaanyar, dan sejumlah keca matan lainnya. Kerja bakti kemarin lebih dipusatkan di titik dan jalur yang akan di lewati delegasi dan kepala negara peserta KAA, mulai dari Jalan Lembong, Tamblong, Kebon Jati, Jalan Otto Iskandardinata (Otista), dan kawasan Pasar Baru.
Saat peringatan ber lang - sung para delegasi dan kepala negara akan melintasi jalanjalan tersebut. “Hari Jumat (24/4) para kepala negara akan melawan arus dari Jalan Asia Afrika menuju Gedung Pakuan. Jadi tinggal lurus ke rumah gubernur. Nahdi situ (kawasan Pasar Baru) masih banyak sampah,” tuturnya.
Menurut Emil, persiapan Kota Bandung menghadapi peringatan KAA sudah maksimal, terutama terkait infrastruktur yang tinggal tahap penyelesaian akhir. “Sekarang lebih fokus ke kesiapan eventsaja. Kalau infrastruktur dasarnya sudah sesuai target. Dan kami berharap bisa 100% tercapai hari Rabu (23/4),” pungkasnya. Untuk pengalihan arus lalu lintas pada acara puncak peringatan KAA akan bersifat situasional.
“Pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional. Kami sudah siapkan pengalihan arus nanti untuk acara KAA di Bandung,” kata Wakasat Lantas Polrestabes Bandung Kompol Santiadji Kartasasmita. Adjie mengimbau kepada ma syarakat untuk menghindari jalur-jalur yang akan dilalui para delegasi KAA atau sekitar pusat kota seperti Alun-alun, Jalan Merdeka, Jalan Asia Afrika, dan jalur lainnya.
Jalan yang akan terkena dampak langsung diperkirakan akan terjadi ke pa dat an pada Jalan Rajawali, Sudirman, Ototista, Lengkong Be sar, Lengkong Kecil, Jalan Sun da, Simpang Lima, dan Jalan Ahmad Yani. Beberapa akses pintu masuk ke Kota Bandung pun akan terkena dampak yang sama, seperti Pasteur dan Jalan Ir Djuanda (Dago).
Mochamad solehudin/ agie permadi/ant
“Sebanyak 270 mahasiswa telah mendaftar. Mereka ber asal dari 28 negara Afrika, 21 negara Asia, dan tiga negara peninjau Prancis, Serbia, dan Australia,” kata Kepala Mu seum Konferensi Asia Afrika Thomas Siregas kemarin. Konferensi Mahasiswa Asia dan Afrika merupakan bentuk kontribusi dalam membahas masalah-masalah yang terjadi di Asia dan Afrika. Ratusan ma hasiswa itu nantinya akan ber diskusi untuk menemukan so lisi mengenai ber bagai perma sa lahan tersebut.
“Kegiatan ini akan menambah bobot penye lenggaraan KAA di Bandung,” kata Thomas. Menurut dia, para delegasi mahasiswa yang mengikuti acara Konferensi Mahasiswa Asia dan Afrika merupakan mahasiswa asing yang tengah melakukan pendidikan di berbagai universitas di Indonesia. “Kami harap mereka bisa membawa hasil positif dari konferensi ini kepada negara mereka masing-masing,” katanya.
Thomas mengatakan, Konfe rensi Mahasiswa Asia dan Afrika pernah berlangsung pada tahun 1956. “Setelah tahun itu, maka tidak ada lagi acara tersebut dan baru bisa diselenggarakan kembali setelah 59 tahun berlalu,” katanya.
Konferensi yang akan diadakan selama tiga hari tersebut mengangkat tema enam tema besar mengenai kepemimpinan, di antaranya mempromosikan kebudayaan Asia dan Afrika, mempromosikan media sebagai pilar demokrasi, dan mem perkuat kembali jaringan para pelajar di Asia dan Afrika. “Para pemuda itu ingin ikut berperan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di negera mereka. Selain itu, mereka juga ingin merasakan bagaimana suasana konferensi serupa pada tahun 1956 lalu,” kata Thomas.
Terus Berbenah
Sementara itu, Pemkot Bandung terus berinovasi dan berbenah menyambut peringatan KAA. Contohnya saja, program gerakan pungut sampah (GPS). Pro gram ini akan jadi agenda rutin bulanan di tengah ma syatakat. “Kerja bakti ini suatu tradisi yang akan kami selenggarakan sebulan sekali. Tapi menjelang KAA, tentu intensitasnya se minggu sekali,” ucap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) di kawasan Jalan Asia Afrika kemarin.
Menurut Emil, animo masyarakat dalam melaksanakan kerja bakti masih cukup tinggi. Pada pekan lalu saja, ada ribua warga yang melakukan kerja bakti di sejumlah titik, terutama di dekat Gedung Merdeka se bagai tempat utama peri ngatan KAA. “Antusiasme warga yang mau kerja bakti mem bereskan Bandung masih tinggi. Saya tegaskan bahwa kegiatan ini (peringatan KAA) adalah pes ta rakyat. Jadi partisipasi rak yat harus disalurkan,” kata dia.
Pada hari kemarin sedikitnya ada sepuluh kecamatan yang menggelar kerja bakti massal, seperti Kecamatan Leng kong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Regol, Andir, Astanaanyar, dan sejumlah keca matan lainnya. Kerja bakti kemarin lebih dipusatkan di titik dan jalur yang akan di lewati delegasi dan kepala negara peserta KAA, mulai dari Jalan Lembong, Tamblong, Kebon Jati, Jalan Otto Iskandardinata (Otista), dan kawasan Pasar Baru.
Saat peringatan ber lang - sung para delegasi dan kepala negara akan melintasi jalanjalan tersebut. “Hari Jumat (24/4) para kepala negara akan melawan arus dari Jalan Asia Afrika menuju Gedung Pakuan. Jadi tinggal lurus ke rumah gubernur. Nahdi situ (kawasan Pasar Baru) masih banyak sampah,” tuturnya.
Menurut Emil, persiapan Kota Bandung menghadapi peringatan KAA sudah maksimal, terutama terkait infrastruktur yang tinggal tahap penyelesaian akhir. “Sekarang lebih fokus ke kesiapan eventsaja. Kalau infrastruktur dasarnya sudah sesuai target. Dan kami berharap bisa 100% tercapai hari Rabu (23/4),” pungkasnya. Untuk pengalihan arus lalu lintas pada acara puncak peringatan KAA akan bersifat situasional.
“Pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional. Kami sudah siapkan pengalihan arus nanti untuk acara KAA di Bandung,” kata Wakasat Lantas Polrestabes Bandung Kompol Santiadji Kartasasmita. Adjie mengimbau kepada ma syarakat untuk menghindari jalur-jalur yang akan dilalui para delegasi KAA atau sekitar pusat kota seperti Alun-alun, Jalan Merdeka, Jalan Asia Afrika, dan jalur lainnya.
Jalan yang akan terkena dampak langsung diperkirakan akan terjadi ke pa dat an pada Jalan Rajawali, Sudirman, Ototista, Lengkong Be sar, Lengkong Kecil, Jalan Sun da, Simpang Lima, dan Jalan Ahmad Yani. Beberapa akses pintu masuk ke Kota Bandung pun akan terkena dampak yang sama, seperti Pasteur dan Jalan Ir Djuanda (Dago).
Mochamad solehudin/ agie permadi/ant
(ars)