Kakek Tewas Saat Antre Dana PSKS
A
A
A
PASURUAN - Seorang kakek, Asi Sukarsih (55) warga Desa Sumberayar, Kecamatan Nguling, Pasuruan tewas saat antre pengambilan uang program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) di balai desa setempat.
Kakek nahas ini diduga tewas akibat kelelahan menunggu giliran pembagian dana PSKS, Sabtu 18 April.
Karena, sebelum berangkat ke balai desa, korban lebih dulu mencari rumput untuk pakan ternaknya. Saat menunggu giliran pembayaran daa PSKS, korban tiba-tiba ambruk tak sadarkan diri.
Sejumlah warga lainya yang berada di balai desa terkejut melihat korban pingsan. Warga dan petugas berusaha memberikan pertolongan dengan membawanya ke Puskesmas Nguling. Nahas nyawa korban tak bisa tertolong.
"Sebelum pingsan, dia sempat mengeluh pusing. Beberapa saat kemudian pingsan saat duduk di kursi," kata Mulyono, seorang warga setempat.
Suyanto, anak korban mengungkapkan, saat berangkat menuju balai desa bapaknya tidak mengeluh sakit apapun.
Dia tidak menyangka jika beberapa saat kemudian, bapaknya pingsan dan meninggal dunia. "Bapak tidak mengeluh sakit sama sekali. Dia terlihat sehat-sehat saja," kata Suyanto.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan, Yoyok Heri Sucipto menyatakan, dana PSKS ini dibagikan kepada 119.986 rumah tangga miskin di 24 kecamatan.
Pembagian dana sebesar Rp600.000 ini dibagikan secara bergiliran hingga 26 April mendatang.
"Untuk memudahkan pelayanan ke masyarakat, kami membagikannya ke lokasi terdekat dari tempat tinggalnya. Pembagian dana ini dibantu petugas kesejahteraan kecamatan," kata Yoyok.
Kakek nahas ini diduga tewas akibat kelelahan menunggu giliran pembagian dana PSKS, Sabtu 18 April.
Karena, sebelum berangkat ke balai desa, korban lebih dulu mencari rumput untuk pakan ternaknya. Saat menunggu giliran pembayaran daa PSKS, korban tiba-tiba ambruk tak sadarkan diri.
Sejumlah warga lainya yang berada di balai desa terkejut melihat korban pingsan. Warga dan petugas berusaha memberikan pertolongan dengan membawanya ke Puskesmas Nguling. Nahas nyawa korban tak bisa tertolong.
"Sebelum pingsan, dia sempat mengeluh pusing. Beberapa saat kemudian pingsan saat duduk di kursi," kata Mulyono, seorang warga setempat.
Suyanto, anak korban mengungkapkan, saat berangkat menuju balai desa bapaknya tidak mengeluh sakit apapun.
Dia tidak menyangka jika beberapa saat kemudian, bapaknya pingsan dan meninggal dunia. "Bapak tidak mengeluh sakit sama sekali. Dia terlihat sehat-sehat saja," kata Suyanto.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan, Yoyok Heri Sucipto menyatakan, dana PSKS ini dibagikan kepada 119.986 rumah tangga miskin di 24 kecamatan.
Pembagian dana sebesar Rp600.000 ini dibagikan secara bergiliran hingga 26 April mendatang.
"Untuk memudahkan pelayanan ke masyarakat, kami membagikannya ke lokasi terdekat dari tempat tinggalnya. Pembagian dana ini dibantu petugas kesejahteraan kecamatan," kata Yoyok.
(sms)