Sampah Rusak Pemandangan
Sampah Rusak Pemandangan
A
A
A
MEDAN - Tumpukan sampah yang banyak ditemui di beberapa gang di sepanjang Jalan Denai menimbulkan bau tak sedap dan merusak pemandangan.
Pantauan KORAN SINDO MEDAN, Jumat (17/4), sedikitnya ada empat tumpukan sampah terdapat di depan gang di sepanjang Jalan Denai, di antaranya di depan Gang Mulajadi dan Gang Bilal. Pemandangan serupa dapat ditemui di kawasan Jalan Mandala By Pass.
Parahnya, setiap pagi sejumlah masyarakat mengais-ngais tumpukan sampah itu. Akibatnya, tumpukan sampah jadi berserakan hingga ke badan jalan. “Saya sendiri tidak tahu mengapa ada banyak orang membuang sampah di depan gang Mulajadi ini. Padahal tidak ada tempat sampah umum di sini,” ujar Ridwan, 27, warga Jalan Denai.
Ridwan menambahkan, awal tumpukan sampah di lokasi itu hanya sedikit. Namun, semakin lama terus bertambah dan menumpuk. “Saya yakin karena ada tumpukan sampah di depan gang ini, jadi masyarakat lain ikut-ikutan buang sampah di sini. Saya sendiri sering melihat orang sambil naik motor mencampakkan bungkusan sampah di sini,” ungkapnya.
Akibatnya, kata Ridwan, tumpukan sampah yang dibiarkan tidak diangkat itu menimbulkan bau. “Bukan hanya bau, lalat pun sudah banyak bersarang ditumpukan sampah ini. Takutnya, nanti jadi sumber penyakit, khususnya bagi warga sekitar,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan M Rahmat, 36, warga Jalan Mandala By Pass, Medan Denai. Menurut dia, tidak sedikit tumpukan sampah terdapat di kawasan tersebut seperti di depan Jalan Selam 3 dan Jalan Tangguk Bongkar 3. Sampahsampah bungkusan plastik terlihat menumpuk di depan kedua jalan yang berhadapan langsung dengan badan Jalan Mandala By Pass.
“Kalau ada tempat sampah umum di sini, mungkin wajar sajalah orang buang sampah. Tapi di sini tidak ada tempat sampahnya. Tapi kenapa orang yang banyak buang sampah di sini,” ujarnya. M Rahmat mengharapkan agar Dinas Kebersihan Kota Medan memperhatikan kondisi itu.
“Kalau bisa setiap hari sampahnya diangkat dari sini. Atau setidaknya, instansi terkait menyediakan tempat sampah khusus di sini agar sampahnya tidak berserakan ke badan jalan,” ungkapnya.
Dicky irawan
Pantauan KORAN SINDO MEDAN, Jumat (17/4), sedikitnya ada empat tumpukan sampah terdapat di depan gang di sepanjang Jalan Denai, di antaranya di depan Gang Mulajadi dan Gang Bilal. Pemandangan serupa dapat ditemui di kawasan Jalan Mandala By Pass.
Parahnya, setiap pagi sejumlah masyarakat mengais-ngais tumpukan sampah itu. Akibatnya, tumpukan sampah jadi berserakan hingga ke badan jalan. “Saya sendiri tidak tahu mengapa ada banyak orang membuang sampah di depan gang Mulajadi ini. Padahal tidak ada tempat sampah umum di sini,” ujar Ridwan, 27, warga Jalan Denai.
Ridwan menambahkan, awal tumpukan sampah di lokasi itu hanya sedikit. Namun, semakin lama terus bertambah dan menumpuk. “Saya yakin karena ada tumpukan sampah di depan gang ini, jadi masyarakat lain ikut-ikutan buang sampah di sini. Saya sendiri sering melihat orang sambil naik motor mencampakkan bungkusan sampah di sini,” ungkapnya.
Akibatnya, kata Ridwan, tumpukan sampah yang dibiarkan tidak diangkat itu menimbulkan bau. “Bukan hanya bau, lalat pun sudah banyak bersarang ditumpukan sampah ini. Takutnya, nanti jadi sumber penyakit, khususnya bagi warga sekitar,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan M Rahmat, 36, warga Jalan Mandala By Pass, Medan Denai. Menurut dia, tidak sedikit tumpukan sampah terdapat di kawasan tersebut seperti di depan Jalan Selam 3 dan Jalan Tangguk Bongkar 3. Sampahsampah bungkusan plastik terlihat menumpuk di depan kedua jalan yang berhadapan langsung dengan badan Jalan Mandala By Pass.
“Kalau ada tempat sampah umum di sini, mungkin wajar sajalah orang buang sampah. Tapi di sini tidak ada tempat sampahnya. Tapi kenapa orang yang banyak buang sampah di sini,” ujarnya. M Rahmat mengharapkan agar Dinas Kebersihan Kota Medan memperhatikan kondisi itu.
“Kalau bisa setiap hari sampahnya diangkat dari sini. Atau setidaknya, instansi terkait menyediakan tempat sampah khusus di sini agar sampahnya tidak berserakan ke badan jalan,” ungkapnya.
Dicky irawan
(ftr)
Explore More