Kecelakaan Karambol, 1 Tewas 5 Luka

Rabu, 15 April 2015 - 09:52 WIB
Kecelakaan Karambol,...
Kecelakaan Karambol, 1 Tewas 5 Luka
A A A
UNGARAN - Kecelakaan karambol yang melibatkan empat unit kendaraan terjadi di ruas Jalan Soekarno - Hatta KM 25 + 100, di sekitar pertigaan Citrun, kawasan Lemahabang, Kabupaten Semarang, kemarin.

Akibat peristiwa tersebut, Khoirudin, 60, warga Gembongan, Karangjati, Kabupaten Semarang, tewas di tempat kejadian. Selain itu, lima orang pengendara lainnya menderita luka berat dan ringan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 09.15 WIB bermula ketika truk L 9262 UX yang dikemudikan Nur Tasawuf, 57, warga Magetan, Jatim melaju dari selatan menuju utara atau dari arah Bawen ke Ungaran/Semarang.

Ketika tiba diturunan Lemahabang tepatnya di pertigaan Lemahabang, laju truk tanpa bak tersebut tiba-tiba tak terkendali dan menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya. Pertama, truk menabrak sepeda motor Vega hitam H 3592 LV hingga terpental masuk selokan.

Kerasnya benturan mengakibatkan pengendara motor Vega, Khoirudin, mengalami luka parah di bagian kepala dan tewas di lokasi kejadian. Setelah menabrak motor, truk masih melaju lalu menabrak angkutan umum H 1283 DC yang dikemudikan Marjito, 36, warga Langensari Timur, Ungaran Barat. Kerasnya benturan membuat mobil tersebut terpental ke jalur yang berlawanan (Ungaran- Bawen) dan menabrak motor Supra yang dikendarai Sugeng dari arah Ungaran.

Kendati sudah menabrak dua kendaraan, laju truk belum berhenti dan kembali me-nabrak mobil Mirage H 9137 EL warna putih yang dikemudikan Suparmono, 55, warga Wringin Putih, Bergas, Kabupaten Semarang. Truk sempat menabrak median jalan dan oleng ke kiri hingga akhirnya berhenti setelah menabrak tugu di depan eks rumah makan Indah Sari.

“Kejadiannya sangat cepat, truk dari atas (Bawen) kemudian menabrak kendaraan kendaraan yang ada di depannya,” tutur Bowo, 28, pengguna jalan asal Ungaran yang hendak menuju ke Magelang.

Kasat Lantas Polres Semarang AKP Yudha Widiatmoko menyatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, kecelakaan karambol tersebut dipicu rem blong truk. “Tidak ada tanda-tanda pengereman dan pengakuan sopir remnya blong,” ujarnya.

Saat kejadian kondisi arus lalu lintas cukup padat sehingga banyak kendaraan yang terlibat kecelakaan. “Apalagi di jalur itu kan jalanan menurun, sehingga fungsi rem sangat vital. Kami minta untuk kesekian kali agar para pengemudi maupun pengusaha transportasi untuk lebih meningkatkan keamanan armadanya,” paparnya.

Agus joko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2150 seconds (0.1#10.140)