Kemensos Tarik Empat Kapal SAR

Rabu, 15 April 2015 - 09:42 WIB
Kemensos Tarik Empat Kapal SAR
Kemensos Tarik Empat Kapal SAR
A A A
GUNUNGKIDUL - Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial menarik empat kapal rescue yang digunakan tim SAR pantai.

Kapal tersebut diambil karena dianggap tidak sesuai dengan peruntukannya. kapal yang selalu digunakan SAR pantai, baik di Koordinator Wilayah (Korwil) I Pantai Baron dan Korwil II Pantai Sadeng tersebut, saat ini sudah berada di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi( Dinsosnakertrans) Gunungkidul.

Kepala Dinsosnakertrans Gu nungkidul, Dwi Warno Widinugroho menjelaskan, pihaknya memang menarik empat ka pal yang digunakan SAR pantai. Langkah ini untuk merunut aset milik Kementerian Sosial yang diperbantukan di daerah.

“Kapal memang dulu diserahkan dari Kemensos untuk rescue kebencanaan, seperti banjir dan lainnya yang dikelola Dinas Sosial. Namun entah bagaimana ceritanya, kemudian di berikan kepada SAR oleh bupati sekitar lima tahun lalu,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Dia menjelaskan, dengan ada temuan dari Irjen Kemensos tersebut, pihaknya ikut bertanggung jawab dan menelusuri. “Setelah semua diketahui, SAR kemudian diberikan pengertian sehingga empat kapal kami tarik dan sekarang berada di kantor,” ujarnya. Menurutnya, akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial DIY berkaitan dengan pengembalian aset tersebut. “Kami akan serahkan ke kementerian melalui Dinsos DIY,” kata Dwi Warno.

Sementara Koordinator SAR Pantai Baron, Marjono, membenarkan penarikan tersebut. Kemarin, dua kapal yang selalu digunakan evakuasi telah meninggalkan dermaga yang berada di bibir Pantai Baron dan diangkut ke Dinsosnakertrans menggunakan mobil Tagana. “Memang ada empat kapal, dua digunakan di Baron, satu di Pantai Wediombo, dan satu lagi di Pantai Sadeng,” ucapnya.

Dengan penarikan ini, pihaknya mengaku mengalami kendala untuk evakuasi, terutama evakuasi di tengah laut. “Kapal biasa digunakan untuk evakuasi, seperti kasus kapal terbakar dan kecelakaan yang terjadi di tengah laut,” ungkap Marjono. Dia pun bisa memahami penarikan kapal tersebut.

Sejak kap aldiberikan, kata dia, pihak SAR memang tidak mengajukan dan hanya diberikan. “Dengan ada kesalahan, kami serahkan kapal tersebut karena memang kami dulu tidak meminta,” kata dia. Dia berharap pemerintah juga memikirkan kapal evakuasi seperti kapal yang kini ditarik Dinsosnakertran. Dengan demikian proses evakuasi kecelakaan laut akan lebih lancar.

Terpisah, Kadinsos DIY Untung Sukaryadi menyatakan, permintaan menarik kapal sebenarnya sudah lama dilakukan. Hanya pihaknya juga memberikan waktu kepada Dinsos di kabupaten untuk melakukan upaya penarikan kapal milik Kemensos. “Jadi itu memang kapal Kemensos. Nanti kami akan sam paikan setelah sampai di Dinsos, apakah mau ditarik pusat atau dikembalikan untuk dikelola sesuai dengan peruntukannya,” katanya.

Ketika disinggung tahun pengadaan kapal tersebut, Untung mengaku tidak mengetahui. Ini lantaran proses pemberian kapal rescue kebencanaan itu diberikan sebelum dirinya menjabat. “Kalau tahunnya saya tidak hafal, namun itu sudah lama kok,” ujarnya.

Suharjono
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7191 seconds (0.1#10.140)