Vaisakhi Perkaya Budaya Medan

Rabu, 15 April 2015 - 09:42 WIB
Vaisakhi Perkaya Budaya Medan
Vaisakhi Perkaya Budaya Medan
A A A
MEDAN - Perayaan Vaisakhi memiliki nilai sosial dan budaya tinggi sehingga menambah khasanah budaya di Kota Medan. Warga Medan selalu memberikan toleransi terhadap masyarakat Sikh yang merayakannya.

“Perayaan Vaisakhi ini memiliki nilai lebih di bidang pariwisata. Warga Kota Medan bangga dengan keberagaman yang dimilki dan menjadi alat perekat serta motor pendorong pembangunan di kota Medna,” ungkap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin saat perayaan Vaisakhi 2015 yang dirangkai bakti sosial donor darah dan bantuan 300 kaki dan tangan pengganti bagi penyandang Disabilitas se-Sumut, di Eks Sekolah Khalsa Jalan Tengku Umar Medan, Selasa (14/4).

Acara ini ditandai dengan pemberian warga kehormatan Sikh kepada Wali Kota Medan dengan pemakaian selendang oleh Presidium Mejelis Tinggi Agama Sikh Indonesia, Albert Sing. Hadir Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba, Ketua Gurdwara Parbandhak Commitee Sarban Singh, dan para pemuka serta tokoh masyarakat Sikh. Perayaan agama dan kebudayaan di Kota Medan seperti perayaan Vaisakhi ini di Kota Medan merupakan wujud semakin baiknya kerukunan umat antar umat beragama dan kerukunan antaretnis di Kota Medan.

Di mana Kota Medan merupakan kota multikultural yang harmonis serta kondusif dan ini menjadi suatu kebanggaan karena tidak ada suku atau agama yang mendominasi. Semuanya hidup sama rata sama rasa tanpa ada yang merasa ditindas. “Banyak yang telah dilakukan masyarakat Sikh di Kota Medan mungkin tidak terekspose dan masyarakat Sikh sifatnya tidak euphoria. Inilah yang membuat mereka semakin lama semakin besar yang dibuat oleh masyarakat Sikh,” kata Eldin.

Bakti sosial tersebut dinilai sangat berarti bagi masyarakat yang membutuhkan dan Pemko Medan mensuportnya. Kegiatan yang digelar masyarakat Sikh hari ini mengurangi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah kota. Presidium Majelis Tinggi Agama Sikh Indonesia, Albert Sing mengatakan, perayaan Vaisakhi ini digelar serentak di seluruh dunia. Tujuannya untuk memanjatkan syukur kepada Tuhan atas panen yang diberikan.

Saat ini Majelis Tinggi Sikh telah ada sebagai wadah masyarakat Sikh untuk saling berbagi. Masyarakat Sikh telah ada di Sumut sejak 1920. Masyarakat Sikh akan hidupkan kembali sekolah Khalsa.

“Ke depan Majelis Tinggi Agama Sikh Indonesia akan melakukan pertemuan dengan Menteri Agam RI agar agama Sikh mendapat pengakuan di Indonesia,” harap Albert Sing.

Lia anggia nasution
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7755 seconds (0.1#10.140)