UN Berbasis Komputer Tak Lancar

Selasa, 14 April 2015 - 10:05 WIB
UN Berbasis Komputer Tak Lancar
UN Berbasis Komputer Tak Lancar
A A A
BANTUL - Hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) computer based test (CBT) atau online menemui kendala. Hal ini terkait dengan munculnya sejumlah persoalan yang mengganggu jalannya ujian, bahkan beberapa di antaranya harus menunda ujian.

Secara umum, UN berjalan lancar. Belum ada laporan mengenai kecurangan.Beberapa kendala yang terpantau antara lain gagal login, gagal mengunduh soal, komputer tiba-tiba mati atau logout , gangguan server. Dari beberapa persoalan, gangguan karena pemadaman listrik paling banyak dilaporkan.

Di SMKN 3, Kasihan, Bantul, gagal login ke laman naskah soal. Menurut Kepala SMKN 3 Rakhmat Supriyono, hal ini terjadi akibat kegagalan sinkronisasi antara server milik sekolah dan sistem penyimpan data soal di Kemendikbud.

Padahal, kualitas semua komputer memadai karena biasa dipakai untuk praktik pelajaran animasi. “Bandwidth juga sudah kami perbesar jadi 10 megabit. Sebenarnya pada pukul 01.00 Minggu dini hari sinkronisasi sudah selesai, tapi tidak tahu kenapa masih bermasalah,” katanya.

Rakhmat menuturkan, UN online di sekolahnya diikuti 179 siswa; yang dibagi tiga sesi dengan tiga jadwal pelaksanaan, yakni pukul 07.30- 09.30 WIB, kemudian pukul 10.30-12.30 WIB, serta pukul 14.00-16.00 WIB. Lab pertama berjalan lancar, namun sesi kedua ada separuh siswa yang gagal login , dan lab ketiga ada tiga siswa yang berhasil login .

Para siswa yang mengalami gagal login, sebagian kemudian pindah komputer cadangan dan berhasil login, sementara sebagian siswa lainnya tetap gagal ujian karena tidak bisa login sehingga mereka menunggu perbaikan yang diupayakan. “Kami langsung menerjunkan tim teknisi UN online untuk melakukan perbaikan. Tim berupaya mencari permasalahannya, sebab dari komputer tidak masalah karena sudah diverifikasi dan dinyatakan layak oleh pusat.”

Penundaan UN juga terpaksa dilakukan SMK Negeri 4 Bojonegoro, Jawa Timur. Hal ini terjadi karena para siswa gagal mengunduh soal materi Bahasa Indonesia dari server komputer. Kepala SMKN 4 Bojonegoro Edy Yusuf Joko di SMKN 4 Bojonegoro, menjelaskan tertundanya UN online terjadi pada sesi pertama. Saat itu, dari 30 siswa yang menempati laboratorium B, 25 orang di antaranya gagal mengunduh soal.

Beberapa kali guru pengawas dan bagian teknisi yang berusaha mengunduh soal, tapi tidak berhasil. Edy menegaskan, pihaknya tidak bersalah karena semua instruksi pelaksanaan UN secara CBT sudah kami lakukan dengan benar. “Karena gagal mengunduh soal maka pelaksanaan UN secara CBT di laboratorium B yang diikuti sekitar 30 siswa itu kami tunda pukul 16.00 WIB,” katanya.

Penundaan juga terpaksa dilakukan SMKN 3 Kediri, Jawa Timur. UN sesi pertama ditunda karena adanya kendala teknis di jaringan komputer. Kepala SMKN 3 Kediri Bambang Eko mengungkapkan, ada satu berkas dari sembilan file yang tidak bisa dibuka dan berwarna merah. Hal itu membuat seluruh file tidak bisa terakses.

“Kami cek pagi, dan ternyata ada satu file yang merah. Kami sudah ‘download’ pada Sabtu (11/4) sampai pukul 03.00 WIB dini hari (Minggu, 12/4) dan semua sukses. Jadi, kami tenang, tapi ketika anak-anak mulai ujian, ternyata tidak bisa ‘login’ ,” katanya .

Sementara itu, mati listrik selama pelaksanaan UN dilaporkan terjadi di beberapa daerah, seperti di SMA Negeri 4 Kota Malang; SMK Erna, Kota Dumai, Provinsi Riau; SMK 2, SMK 3, dan SMK 5 Kota Jayapura. Di SMA Negeri 4 Kota Malang, listrik padam karena tidak mampu menahan beban. Beruntung kondisi ini hanya berlangsung beberapa menit.

“Secara umum, pelaksanaan UN berbasis komputer ini berjalan lancar. Saya yakin anakanak bisa mengerjakan soal dengan baik dan prosesnya pun juga tidak ada kendala, sebab anak-anak sudah latihan dan familier dengan UN ini, meski tadi sempat terjadi pemadaman dan koneksi sempat terputus,” ujar Kepala SMAN 4 Kota Malang Tri Suharno.

Sidak UN

Pada hari pertama UN kemarin, Anies Baswedan melakukan sidak ke sejumlah sekolah di Jakarta, yakni SMKN 20 Jakarta dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) B 01 Jakarta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga melakukan hal yang sama.

Saat berkunjung ke SMKN 20 Jakarta, Anies meminta para guru untuk menjaga integritas pelaksanaan UN. untuk diketahui, SMKN 20 Jakarta merupakan tempat pengambilan naskah UN dan Lembar Jawaban UN (LJUN). Terdapat 78 sekolah yang mengambil naskah soal dan LJUN di sekolah tersebut. “Saya sangat menghargai peran bapak/ibu. Saya titip UN agar berjalan lancar,” pesan dia.

Jika ada masalah, lanjut dia, bisa diselesaikan di sekolah dengan jalan musyawarah mufakat, katanya. Di SMALB B 01 Jakarta, Anies menegaskan bahwa tidak ada anak Indonesia yang dinomorduakan dalam pelaksanaan UN. Anies menjelaskan, UN diikuti anak-anak yang berkebutuhan umum dan khusus, tanpa adanya pengecualian.

Dalam sidak tersebut, Mendikbud berdialog langsung dengan peserta UN dengan kebutuhan khusus tunarungu. Lukman Hakim Saifuddin memantau proses pelaksanaan UN di beberapa madrasah aliah negeri yang berada di Jakarta. “Kami sengaja memantau pelaksanaan ujian di beberapa agar bisa melihat langsung prosesnya,” kata Lukman Hakim ketika membuka pelaksanaan apel di MAN 2 Ciracas, Jakarta, kemarin.

Pelaksanaan UN di Kabupaten Kulonprogo berjalan lancar, baik yang menggunakan PBT maupun CBS. Tercatat ada dua peserta yang tidak hadir karena sakit dan enam peserta mengundurkan diri pada pelaksanaan ujian hari pertama ini.

Sekretaris Panitia UN CBT di SMK Negeri 1 Pengasih Meru Herlaut mengakui ada sedikit kendala teknis yang terjadi, tapi hal itu tidak mengganggu. “Beberapa komputer masih menggunakan software Windows XP, sementara lainnya sudah Windows 7. Komputer yang masih Windows XP itu agak butuh waktu loading saat pergantian soal. Secara umum tidak ada masalah,” kata Heru.

Materi dan naskah soal UN CBT baru bisa diunduh dan disinkronisasi pada Minggu (12/- 4) sekitar pukul 13.00 WIB. Padahal info awal menyebutkan soal bisa diunduh sejak Sabtu (11/4). “Terpaksa malam Minggu panitia begadang sampai pagi dan baru bisa di-download pada siangnya,” katanya.

Kalangan DPRD setempat kemarin siang ikut memantau di SMK 2 Pengasih dan SMA 1 Pengasih. Ketua panitia UN SMKN 2 Pengasih, Istihani kepada anggota Komisi II DPRD Kulonprogo menjelaskan, peserta UN di sekolah itu 495 siswa dari 12 jurusan.

Dari jumlah tersebut, kata dia, ada satu orang siswa yang harus mengerjakan soal di ruangan khusus karena sakit akibat kecelakaan lalu lintas. “Dimas (siswa sakit) tangan dan kakinya masih digips. Dia duduk di kursi roda dan kami sediakan ruang khusus dan tetap diawasi,” ujarnya.

Sementara di Sleman, delapan siswa tidak mengikuti UN pada hari pertama, kemarin. Rinciannya dua siswa karena sakit dan enam lainnya mengundurkan diri. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman Arif Haryono mengatakan, mereka yang tidak bisa mengikuti UN masih berkesempatan mengikuti ujian susulan. Untuk ujian susulan sendiri dilaksanakan satu pekan setelah UN. “UN susulan akan dilaksanakan 20-23 April untuk PBT dan 20-21 untuk CBT,” katanya.

Enam Pelajar Ujian di Lapas

Terpisah,enam pelajar SMA sederajat di DIY menjalani UN di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Mereka terpaksa mengikuti UN di balik jeruji besi karena terbelit kasus pidana. Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Endang Sudirman mengungkapkan, enam pelajar tersebut terdiri atas empat orang di Lapas Wirogunan, Yogyakarta, dan dua lainnya di Lapas Cebongan, Sleman.

“Ada empat orang di Wirogunan dan dua orang di Cebongan,” kata Endang saat ditemui seusai meninjau pelaksanaan UN di Lapas Wirogunan, kemarin. Pelajar yang ikut UN di Lapas Wirogunan berinisial WR dan MAT. Keduanya adalah pelaku penganiayaan kasus tato Hello Kitty Bantul dan kini statusnya tahanan titipan karena masih menjalani persidangan.

Kemudian dua lainnya warga binaan kasus pidana lain, tapi telah bebas bersyarat dan tinggal menunggu jadwal keluar. Sementara dua pelajar di Lapas Cebongan berinisial WI terpidana kasus pembunuhan dan RI terpidana kasus pencurian. Pihak Kanwil Kemenkumham DIY memfasilitasi para pelajar tersebut agar tetap bisa mengikuti UN seperti pelajarpelajar lainnya.

Kami fasilitasi tempatnya dan bantu pengawasannya. Untuk soal dan pengawas ujian dari pihak sekolah yang bersangkutan dan dinas pendidikan setempat.”

Erfanto linangkung/ Suharjono/ kuntadi/ Priyo setyawan/ Ristu hanafi/ Neneng zubaidah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7373 seconds (0.1#10.140)