Lima Tahun Rusak, Tanggul Cimanuk Ancam Rumah Warga

Minggu, 12 April 2015 - 21:00 WIB
Lima Tahun Rusak, Tanggul Cimanuk Ancam Rumah Warga
Lima Tahun Rusak, Tanggul Cimanuk Ancam Rumah Warga
A A A
MAJALENGKA - Delapan rumah warga yang berlokasi tidak jauh dari tanggul Sungai Cimanuk terancam ambruk. Pasalnya tanggul yang rusak sejak lima tahun lalu tak jua diperbaiki.

Kondisi itu membuat warga lainnya resah, terutama mereka yang tinggal tidak jauh dari aliran sungai. Akibat rusaknya tanggul juga, menyebabkan banjir kerap mengancam pemukiman penduduk karena luapan Sungai Cimanuk.

"Sejak tanggul dalam kondisi rusak, hingga saat ini jebol, pemerintah belum juga memperbaiki. Akibatnya, setiap hujan tiba dan sungai Cimanuk meluap, kami warga kerap kebanjiran," ujar Nurjayan warga, Desa Ampel Kecamatan Ligung.

Menurut dia, ketika banjir datang dipastikan merendam pemukiman penduduk. dengan ketinggian air kurang lebih selutut orang dewasa. Banjir juga kerap merendam ratusan hektare pesawahan milik warga.

Dikatakan, kerusakan tanggul Sungai Cimanuk sudah terjadi lima tahun yang lalu akibat terkena abrasi sungai setempat. Tapi, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah baik daerah, provinsi, maupun pusat.

"Kami berharap pemerintah tidak membiarkan kondisi ini semakin memburuk, hingga rakyat menjadi sengsara. Kami tidak meminta apa-apa, hanya tanggul segera diperbaiki," ungkapnya.

Warga lainnya yang tinggal di Desa Pangkalanpari Abdul Hadianto mengatakan, tanggul sungai Cimanuk yang jebol terjadi di tiga titik di Desa Pangkalanpari yakni di Blok Kembul, Blok Enca dan Blok Tengah.

Menurutnya, warga sejak dulu sudah mengusulkan perbaikan terhadap tanggul tersebut, namun kurang mendapatkan respon dari pemerintah dengan alasan tidak miliki anggaran.

"Akibat jebolnya tanggul sungai Cimanuk membuat banjir tidak surut selama 24 jam, dengan ketinggian sekitar 40 cm," katanya.

Hadi berharap, sidak yang beberapa waktu lalu dilakukan anggota DPRD Kabupaten Majalengka memberikan angin segar bagi warga setempat.

"Jangan sampai tidak ada tindakan lagi. Karena jika hujan datang, warga di sini selalu resah," katanya

Ketua Komisi C DPRD Majalengka Liling Alimukti membenarkan bila tanggul sungai Cimanuk telah jebol akibat tergerus arus sungai.

Keadaan itu mengakibatkan penduduk yang tinggal di bantaran aliran sungai Cimanuk terancam.

"Ancaman itu terjadi bagi penduduk yang tinggal di Desa Ampel Kecamatan Ligung dan Desa Pangkalanpari Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka," katanya.

Ia menjelaskan, belum lama ini pihaknya bersama rombongan komisi C telah melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) yang sekaligus menindaklanjuti pertemuan antara anggota DPRD dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BWWS), Dinas PSDA-PE Kabupaten Majalengka, dan intansi terkait lainnya.

"Dalam pertemuan itu rencananya tanggul tersebut akan segera diperbaiki secara bertahap dimulai 2 km dulu. Anggaranya Rp 150 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Majalengka," paparnya.

Kepala Bidang Logistik dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka Wawan Sarwanto mengatakan, ada ribuan rumah dan ratusan hektar sawah yang terendam banjir di Kecamatan Jatitujuh akibat jebolnya tanggul sepanjang kurang lebih 20 meteran.

"Jebolnya tanggul sungai Cimanuk tersebut akibat luapan sungai yang cukup tinggi sementara Bendung Rentang tak mampu lagi menahan air," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8329 seconds (0.1#10.140)