Percuma Jalan Diperbaiki Terus
A
A
A
PALEMBANG - Musuh utama kerusakan jalan adalah air dan ditambah kendaraan bermuatan melebihi tonase. Jika tak diantisipasi sejak dini, kerusakan jalan tersebut akan terus terjadi.
Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang pada Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) III Kementerian Pekerjaan Umum Aidil Fiqri, kemarin. Karena itu, iameminta agar pemilik ruko di jalan raya agar tidakmenutupseluruhjalanatau saluran air drainase mereka. Jika ini masih terus dilakukan, akan menghambat aliran air yang masuk ke drainase sehingga bisa menyebabkan banjir dan kerusakan jalan.
“Kalau drai nase berfungsi maksimal tentu genangan air bisa diminimal isir,” ujarnya. Menurut Aidil, kerusakan jalan sangat berpengaruh terhadap genangan air. “Musuh uta ma kerusakan jalan yaitu air tadi. Karena itu, perlu koor di nasi antar instansi terkait dan dukungan penuh warga serta pemilik ruko,” tukasnya. Balai Besar sendiri, kata Aidil, tahun ini sudah menganggarkan untuk perbaikan jalan nasional didalam Kota Palembang.
Besaran anggaran sekitar Rp12 miliar per kilometer untuk di Jalan Alamsyah. Karena, seiring dengan tingginya curah hujan, jalan tersebut makin rusak parah, belum lagi ditambah truk besarme lin tasijalanter sebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Kota Palembang Darma Bu dhy mengakui hujan sebentar saja di Palembang, maka sejumlah ruas jalan yang drainase belum berfungsi maksimal terjadi genangan air.
“Kita lihat drainase ada yang tersumbat atau mengalami penyempitan,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, ada lebih dari 50 titik yang sudah dilakukan pemetaaan (mapping) sehingga dianggap cukup layak dilakukan normalisasi, perbaikan bahkan pembuatan baru. Pada titik rawan genangan ter sebut menurut dia, kedalaman drainase saat ini mencapai 0,5 meter hingga 0,7 meter saja.
Selain karena kapasitas lumpur semakin banyak, sampah bahkan akar pohonpun masuk sehingga fungsi drainase tidak begitu maksimal. Dia mencontohkan, seperti di Jalan Jend. Sudiman atau tepatnya simpang Internasional Plaza (IP), belum pernah mengalami perbaikan sejak 15 tahun lalu. Termasuk pada sisi kiri Jalan Veteran yang memang belum memiliki drainase sehingga sudah layak diperbaiki.
Tahun ini prio ritas pembangunan drainase diJalan Jend. Sudirman (simpang Internasional Plaza) hingga ke simpang Masjid Lama (air mancur) dan Jalan Veteran sebelah kiri dari Simpang Charitas. Dia menambahkan, pihaknya tak hanya difokuskan kejalan besar, tetapi perbaikan jalan hingga kompleks perumahan Sistem drainase pada perumahan yang masih belum menun jang harus memiliki drainase induk sehingga potensi banjir pada kawasan penimbunan bisa dapat diatasi bertahap.
Sierra syailendra
Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang pada Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) III Kementerian Pekerjaan Umum Aidil Fiqri, kemarin. Karena itu, iameminta agar pemilik ruko di jalan raya agar tidakmenutupseluruhjalanatau saluran air drainase mereka. Jika ini masih terus dilakukan, akan menghambat aliran air yang masuk ke drainase sehingga bisa menyebabkan banjir dan kerusakan jalan.
“Kalau drai nase berfungsi maksimal tentu genangan air bisa diminimal isir,” ujarnya. Menurut Aidil, kerusakan jalan sangat berpengaruh terhadap genangan air. “Musuh uta ma kerusakan jalan yaitu air tadi. Karena itu, perlu koor di nasi antar instansi terkait dan dukungan penuh warga serta pemilik ruko,” tukasnya. Balai Besar sendiri, kata Aidil, tahun ini sudah menganggarkan untuk perbaikan jalan nasional didalam Kota Palembang.
Besaran anggaran sekitar Rp12 miliar per kilometer untuk di Jalan Alamsyah. Karena, seiring dengan tingginya curah hujan, jalan tersebut makin rusak parah, belum lagi ditambah truk besarme lin tasijalanter sebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Kota Palembang Darma Bu dhy mengakui hujan sebentar saja di Palembang, maka sejumlah ruas jalan yang drainase belum berfungsi maksimal terjadi genangan air.
“Kita lihat drainase ada yang tersumbat atau mengalami penyempitan,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, ada lebih dari 50 titik yang sudah dilakukan pemetaaan (mapping) sehingga dianggap cukup layak dilakukan normalisasi, perbaikan bahkan pembuatan baru. Pada titik rawan genangan ter sebut menurut dia, kedalaman drainase saat ini mencapai 0,5 meter hingga 0,7 meter saja.
Selain karena kapasitas lumpur semakin banyak, sampah bahkan akar pohonpun masuk sehingga fungsi drainase tidak begitu maksimal. Dia mencontohkan, seperti di Jalan Jend. Sudiman atau tepatnya simpang Internasional Plaza (IP), belum pernah mengalami perbaikan sejak 15 tahun lalu. Termasuk pada sisi kiri Jalan Veteran yang memang belum memiliki drainase sehingga sudah layak diperbaiki.
Tahun ini prio ritas pembangunan drainase diJalan Jend. Sudirman (simpang Internasional Plaza) hingga ke simpang Masjid Lama (air mancur) dan Jalan Veteran sebelah kiri dari Simpang Charitas. Dia menambahkan, pihaknya tak hanya difokuskan kejalan besar, tetapi perbaikan jalan hingga kompleks perumahan Sistem drainase pada perumahan yang masih belum menun jang harus memiliki drainase induk sehingga potensi banjir pada kawasan penimbunan bisa dapat diatasi bertahap.
Sierra syailendra
(bbg)