Pindad Perluas Pasar Ekspor
A
A
A
BANDUNG - PT Pindad (Persero) bersiap memperluas pasar ekspor. Sejumlah event di tahun ini akan dimanfaatkan untuk merealisasikan keinginan tersebut. Salah satu momentum terdekat ada lah Armoured Vehicle Asia (AVA) 2015.
Konferensi kendaraan tempur Asia tersebut akan digelar di Crowne Plaza Jakarta, 28-29 April mendatang. Acara ini mempertemukan kon sumen, produsen, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara didunia. Sebanyak dua ratus peserta direncanakan hadir. Sebagai host, PT Pindad bertekad meraup konsumen dalam event tersebut. “Di acara ini negara-negara Asia akan mem bicarakan kebutuhan mereka sebagai konsumen kendaraan tempur kepada para produsen.
Kalaupun pasarnya Asia, tapi produsen yang hadir di acara nanti kan berasal dari seluruh dunia. Sebagai tuan rumah kami tentu ingin memberikan seka ligus mendapatkan hasil terbaik,” kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim, kemarin. Beberapa tahun terakhir, pasar Asia memang menjadi fokus perhatian dunia, termasuk dalam industri pertahanan.
Selain karena perekonomiannya yang sedang tumbuh pesat, kebutuhan negara-negara Asia dalam hal peralatan tempur juga berbeda dengan negara dibelahan dunia lain. Kondisi geografis menjadi faktor utama perbedaan kebutuhan tersebut. Silmy mencontohkan, negara Asia tentu membutuhkan spesifikasi kendaraan tempur yang berbeda dibandingkan negara-negara di kawasan gurun.
Spe sifikasi tersebut bukan hanya berupa kekuatan senjata. Namun termasuk juga alat bantu kendaraan tempur seperti sensor, teknologi penunjang, hingga sistem proteksi. “Nah di AVA nanti hal-hal seperti itu akan diungkapkan negara-negara Asia pada para produsen kendaraan tempur agar menyesuaikan produkproduknya,” kata Silmy. Kesempatan PT Pindad untuk memperluas pasar ekspor juga datang beberapa pekan sebelum berlangsungnya AVA 2015.
Rabu (8/4) lalu, sebanyak 26 atase pertahanan dari 23 negara mengunjungi kawasan industri sekaligus Kantor Pusat PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung. Sejumlah perwakilan negara yang hadir antara lain dari Australia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Jepang, dan Brazil. Kunjungan yang diprakarsai Kementrian Pertahanan ini diman faatkan PT Pindad untuk mengenalkan produk-produk mereka.
Direktur Kerja Sama Internasional Kementrian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Sisria di berharap, industri senjata Tanah Air bisa semakin dikenal dunia internasional. Jika nama PT Pindad dan produk-produknya sudah familiar dalam pergaulan dunia, kata dia, maka pasar ekspor BUMN ini akan meluas dengan sendirinya.
“Itulah alasan kami membawa para ata seperta hanan dari negara-negara sahabat untuk mengun jungi PT Pindad. Saya ingin mereka tahu Indonesia juga punya industri pertahanan, yaitu PT Pindad,” kata Sisriadi disela kunjungan para atase.
Gugum rachmat gumilar
Konferensi kendaraan tempur Asia tersebut akan digelar di Crowne Plaza Jakarta, 28-29 April mendatang. Acara ini mempertemukan kon sumen, produsen, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara didunia. Sebanyak dua ratus peserta direncanakan hadir. Sebagai host, PT Pindad bertekad meraup konsumen dalam event tersebut. “Di acara ini negara-negara Asia akan mem bicarakan kebutuhan mereka sebagai konsumen kendaraan tempur kepada para produsen.
Kalaupun pasarnya Asia, tapi produsen yang hadir di acara nanti kan berasal dari seluruh dunia. Sebagai tuan rumah kami tentu ingin memberikan seka ligus mendapatkan hasil terbaik,” kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim, kemarin. Beberapa tahun terakhir, pasar Asia memang menjadi fokus perhatian dunia, termasuk dalam industri pertahanan.
Selain karena perekonomiannya yang sedang tumbuh pesat, kebutuhan negara-negara Asia dalam hal peralatan tempur juga berbeda dengan negara dibelahan dunia lain. Kondisi geografis menjadi faktor utama perbedaan kebutuhan tersebut. Silmy mencontohkan, negara Asia tentu membutuhkan spesifikasi kendaraan tempur yang berbeda dibandingkan negara-negara di kawasan gurun.
Spe sifikasi tersebut bukan hanya berupa kekuatan senjata. Namun termasuk juga alat bantu kendaraan tempur seperti sensor, teknologi penunjang, hingga sistem proteksi. “Nah di AVA nanti hal-hal seperti itu akan diungkapkan negara-negara Asia pada para produsen kendaraan tempur agar menyesuaikan produkproduknya,” kata Silmy. Kesempatan PT Pindad untuk memperluas pasar ekspor juga datang beberapa pekan sebelum berlangsungnya AVA 2015.
Rabu (8/4) lalu, sebanyak 26 atase pertahanan dari 23 negara mengunjungi kawasan industri sekaligus Kantor Pusat PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung. Sejumlah perwakilan negara yang hadir antara lain dari Australia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Jepang, dan Brazil. Kunjungan yang diprakarsai Kementrian Pertahanan ini diman faatkan PT Pindad untuk mengenalkan produk-produk mereka.
Direktur Kerja Sama Internasional Kementrian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Sisria di berharap, industri senjata Tanah Air bisa semakin dikenal dunia internasional. Jika nama PT Pindad dan produk-produknya sudah familiar dalam pergaulan dunia, kata dia, maka pasar ekspor BUMN ini akan meluas dengan sendirinya.
“Itulah alasan kami membawa para ata seperta hanan dari negara-negara sahabat untuk mengun jungi PT Pindad. Saya ingin mereka tahu Indonesia juga punya industri pertahanan, yaitu PT Pindad,” kata Sisriadi disela kunjungan para atase.
Gugum rachmat gumilar
(bbg)