Waduk Jatiluhur Minta Tumbal Lagi, Dua Pria Tewas

Sabtu, 11 April 2015 - 10:34 WIB
Waduk Jatiluhur Minta Tumbal Lagi, Dua Pria Tewas
Waduk Jatiluhur Minta Tumbal Lagi, Dua Pria Tewas
A A A
PURWAKARTA - Waduk Ir H Djuan da atau Waduk Jatiluhur kem bali meminta tumbal. Kali ini menimpa dua pria, yakni, Salman, 25, dan Dadang, 40. Peristiwa itu terjadi Kamis (9/4) sekitar pukul 20.00 WIB.

Setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan dari berbagai elemen termasuk Satpol Air Polres Purwakarta, jasad kedua korban ditemukan kemarin. Salman merupakan warga Desa Parung Banteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta yang bekerja sebagai tukang perahu diwaduk tersebut. Sedangkan Dadang adalah warga Kota Bandung.

Korban Dadang saat itu hendak menuju Desa Galumpit, Kecamatan Sukasari menumpang perahu yang dikemudikan oleh Salman. Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO, kedua korban tenggelam saat menyeberangi waduk terbesar diIndonesia itu. Tenggelamnya Salman dan Dadang diketahui berawal dari kecurigaan warga, sebab sejak Kamis (9/4) sore menyeberangi waduk menggunakan perahu tradisional hingga dini hari kemarin, keduanya tidak kunjung menepi kedaratan.

“Informasi yang diterima tersebut, berdasarkan laporan dari Yahya, Kepala Desa Galumpit, Kecamatan Sukasari,” kata Kepala Unit Peneggakan Hukum (Gakkum) Polisi Air Polres Karawang Brigadir Suryadi. Setelah menerima in formasi tersebut, anggota Unit Polair Polres Purwakarta menindaklajutinya dengan melakukan pencarian korban ber sama Petugas Damkar Purwakarta dibantu warga sekitar. Tim melakukan pencarian dengan menyisir waduk.

Setelah beberapa lama dilakukan pen carian tim kemudian menemukan tubuh Dadang mengambang. Saat ditemukan korban sudah tewas. “Setelah Dadang yang ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB, tujuh jam kemudian atau menjelang siang, kami menemukan tubuh Salman. Ya, keduanya sudah tidak bernyawa saat kami temukan,”ujar dia.

Brigadir Suryadi menambahkan peristiwa korban tenggelam diWaduk Jatiluhur, bukan peristiwa pertama. Peristiwa seperti ini sering terjadi. Penyebabnya macam-macam, seperti, korban terpeleset, perahu bocor, dan akibat diterpa angin kencang. Kedua jenazah korban kemudian dievakuasi petugas ke RSUD Bayu Asih untuk dilakukan visum. Mejelang sore kedua jasad korban tenggelam langsung dijemput keluarga masing-masing untuk dibawa kerumah duka.

“Kami imbau kepada masyarakat yang menyebrangi waduk agar menggunakan pengaman. Seperti rompi terapung dan juga ban, atau membawa peralatan lainya untuk menjaga keselamatan. Pasalnya mereka yang men jadi korban rata-rata kurang memperhatikan alat-alat pengaman tersebut, padahal penting,” ujar Brigadir Suryadi.

Didin jalaludin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3512 seconds (0.1#10.140)