Bau TPST Semakin Menyengat

Jum'at, 10 April 2015 - 10:38 WIB
Bau TPST Semakin Menyengat
Bau TPST Semakin Menyengat
A A A
BANTUL - Warga Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret mengeluhkan bau tak sedap yang ditimbulkan dari Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan. Meski jarak mereka dengan TPST Piyungan mencapai empat kilometer lebih, namun bau tak sedap tetap menyengat.

Salah seorang warga Guyangan, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Sutinah, 46, mengatakan, warga khawatir kesehatan warga sekitar akan semakin menurun. Meski bau tak sedap sudah terbiasa tercium, apalagi menjelang sore hari dan ketika musim hujan seperti sekarang ini, namun aroma busuk menyengat hidung tetap mengganggu. “Sebenarnya sudah terbiasa, tetapi jarak kami kan cukup jauh.

Masak 4–5 kilometer masih ada baunya, bagaimana pengelola TPST itu?” kata Sutinah, kemarin. Menurut Sutinah, karena sudah merasa terbiasa maka warga sekarang sudah tidak menghiraukan lagi meskipun sebenarnya risih dan khawatir mengganggu kesehatan anakanak mereka. Hanya saja, mereka enggan melaporkannya ke Pemerintah Desa (Pemdes) Wonolelo karena mereka tahu pasti tidak akan ada tindak lanjutnya.

Dengan gangguan tersebut, warga sebenarnya sudah merasa khawatir dengan rencana dari pengelola TPST Piyungan yang akan memperluas area pembuangan sampah tersebut. Sebab, mereka khawatir aroma tidak sedap akan semakin menyengat dan menyebar hampir setiap saat. Terlebih lagi, nantinya akan mengganggu aktivitas warga. “Sekarang saja anak saya sudah terganggu persiapan ujiannya,” ujarnya.

Tak hanya dirinya, semua warga di seluruh dusun yang ada di kawasan Desa Wonolelo, yakni Guyangan, Depok, Mojosari, Ploso, Purworejo, Bojong, dan Cegokan juga sepertinya sudah terbiasadenganaromataksedapitu. Setidaknya, lebih dari 500 KK dari Dusun Guyangan dan Depok yang paling merasakan bau itu.

Lurah Desa Wonolelo, Pudjiastuti mengaku memang banyak warga yang mengeluhkan adanya pencemaran dari TPST mulai dari bau hingga airnya yang sudah tidak enak lagi. Hanya saja, sampai saat ini tidak ada yang laporan secara resmi kepada dirinya. Oleh karena itu, pihaknya mengaku belum merespons soal keluhan bau tersebut. “Para pegawai saya pun mengeluhkan hal yang sama.

Padahal, Balai Desa Wonolelo merupakan titik terjauh dari lokasi TPST Piyungan tersebut,” tuturnya. Sementara di wilayah Piyungan yang berada di sisi utara lokasi pembuangan sampah, mengalami hal yang sama. Hanya saja, menurut Kepala Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan,

Juwaini mengatakan, dengan bergantinya pihak pengelola TPST Piyungan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) DIY, aroma busuk itu kembali dirasakannya. "Dulu, waktu dipegang Bantul, masih sering dievaluasi. Tapi sejak dipegang provinsi, belum ada koordinasi lagi," tandasnya.

Erfanto linangkung
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7006 seconds (0.1#10.140)