Pencarian Mahasiswa UIN Hilang di Gunung Sindoro Dihentikan
A
A
A
SEMARANG - Basarnas Kantor SAR Semarang akhirnya menghentikan pencarian terhadap Zaenuri Ahmad (22) mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta yang hilang di Gunung Sindoro, Temanggung.
Karena operasi pencarian yang dilakukan pada sepekan terakhir ini tak membuahkan hasil. Termasuk pencarian pada Rabu (8/4/2015) alias hari ke enam, juga tak membuahkan hasil.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, menyebut pencarian yang dihentikan adalah operasi SAR skala besar.
"Pencarian skala kecil melibatkan tim SAR dan masyarakat setempat terus dilakukan," ungkapnya melalui siaran pers yang diterima, Rabu (8/4/2015) malam.
Menurut dia, tim yang sepekan terakhir diterjunkan akan ditarik. Diganti tim lokal yang akan berkoordinasi Posko Kendali SMC (SAR Mission Coordinator) di Pos Kledung, Sindoro.
"Semoga pencarian bisa dilakukan semaksimal mungkin, sampai korban ditemukan atau sampai keluarga korban mengikhlaskan," lanjut dia.
Pencarian yang dilakukan difokuskan ke tebing dan jurang. Pihaknya, kata Agus, terus melakukan monitoring dan tak menutup kemungkinan akan kembali disupport tim besar.
"Biar bagaimanapun, pencarian ada batasannya (waktu)," timpal dia.
Camat Kledung, Joko Prasetyo, menyebut operasi pencarian per hari rata-rata melibatkan 200 tim gabungan, termasuk warga sekitar.
"Semua jalur sudah disisir, mulai jalur Kledung, Bandari, Tuksari, Tambi dan Sigedang," ungkapnya.
Joko menyebut, Gunung Sindoro termasuk gunung yang diminati pendaki. Tiap akhir pekan, mulai Jumat hingga Minggu, ada sekira 700 pendaki ke sana.
Diketahui, Zainuri melakukan pendakian bersama enam rekannya pada Kamis 2 April 2015 dari Pos Kledung.
Pada Jumat 3 April 2015 pukul 03.00 WIB, Zainuri dilaporkan terpisah dari rekan-rekannya dan tersesat.
Enam rekan Zainuri yang selamat; M Irsyad, M Saifidin, Rida Hidayah Pratiwi, M Adlan Syah, Bekti Solehudin dan M Naufal.
Karena operasi pencarian yang dilakukan pada sepekan terakhir ini tak membuahkan hasil. Termasuk pencarian pada Rabu (8/4/2015) alias hari ke enam, juga tak membuahkan hasil.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, menyebut pencarian yang dihentikan adalah operasi SAR skala besar.
"Pencarian skala kecil melibatkan tim SAR dan masyarakat setempat terus dilakukan," ungkapnya melalui siaran pers yang diterima, Rabu (8/4/2015) malam.
Menurut dia, tim yang sepekan terakhir diterjunkan akan ditarik. Diganti tim lokal yang akan berkoordinasi Posko Kendali SMC (SAR Mission Coordinator) di Pos Kledung, Sindoro.
"Semoga pencarian bisa dilakukan semaksimal mungkin, sampai korban ditemukan atau sampai keluarga korban mengikhlaskan," lanjut dia.
Pencarian yang dilakukan difokuskan ke tebing dan jurang. Pihaknya, kata Agus, terus melakukan monitoring dan tak menutup kemungkinan akan kembali disupport tim besar.
"Biar bagaimanapun, pencarian ada batasannya (waktu)," timpal dia.
Camat Kledung, Joko Prasetyo, menyebut operasi pencarian per hari rata-rata melibatkan 200 tim gabungan, termasuk warga sekitar.
"Semua jalur sudah disisir, mulai jalur Kledung, Bandari, Tuksari, Tambi dan Sigedang," ungkapnya.
Joko menyebut, Gunung Sindoro termasuk gunung yang diminati pendaki. Tiap akhir pekan, mulai Jumat hingga Minggu, ada sekira 700 pendaki ke sana.
Diketahui, Zainuri melakukan pendakian bersama enam rekannya pada Kamis 2 April 2015 dari Pos Kledung.
Pada Jumat 3 April 2015 pukul 03.00 WIB, Zainuri dilaporkan terpisah dari rekan-rekannya dan tersesat.
Enam rekan Zainuri yang selamat; M Irsyad, M Saifidin, Rida Hidayah Pratiwi, M Adlan Syah, Bekti Solehudin dan M Naufal.
(sms)