PSIM Ditumbangkan PSIR Rembang 2-3
A
A
A
YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta tumbang di kandang sendiri setela ditundukkan PSIR Rembang 2-3 pada laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Mandalakrida Yogyakarta, kemarin.
Sempat terjadi insiden kecil usai pertandingan karena suporter PSIM melempari pemain PSIR. Bahkan dua pemain PSIR terluka karena menabrak kaca saat meng hindari lemparan penonton. Usai laga, Pelatih PSIM Seto Nur diyantara menyebutkan, pi haknya mencoba mengembangkan skema baru.
Kali ini Seto menempatkan tiga stoper dibagian belakang dan dua striker dibagian depan. Pemain magang Krisna Adi dijajal jadi starting dan mampu menghidupkan lini depan di 10 menit pertama permainan. "Kalau dari permaian puas, karena meski persiapan singkat anak-anak bisa menjalankan instruksi dengan baik. Kalau secara hasil, jelas tidak puas karena kami kalah.
Tapi di sini kami mencoba untuk mengembang kan skema baku yang sudah disiapkan untuk menerapkan skema-skema baru," kata Seto usai wasit Dalyanto meniup peluit panjang. Kedua tim mampu memainkan strategi yang disiapkan dengan baik terlihat dari banyaknya peluang yang berhasil diciptakan sejak menit pertama.
PSIM mampu menciptakan setidaknya enam peluang di 10 menit pertama permainan yang seharusnya bisa mengubah skor di awal pertandingan. Sayangnya justru PSIR yang unggul lebih dahulu melalui kaki Rudi Santoso di menit 22 dan Andik J di menit ke-24. Tuan rumah mampu memperkecil kekalahan melalui sang Kapten Topas Pamungkas dimenit 43.
Hingga turun minum, skor 1-2 bertahan untuk keunggulan tim tamu. Memasuki babak kedua, PSIM menambah daya dobrak dengan mengganti langsung empat pemain lini depan. Masuknya dua striker Tony Yuliandri, Arberta Rokiawan dan gelandang serang Arga Permana langsung meningkatkan tempo permainan Laskar Mataram.
Upaya tersebut berhasil ketika di menit 70 Arberta Rokiawan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sayangnya, lima menit kemu dian justru tim tamu menambah pundi gol karena kelengahan lini belakang tim PSIM. Pemain pengganti Hermawan mampu mengubah kedudukan menjadi 2-3 untuk tim PSIR.
Skor ini bertahan hingga wasit Cholid Dalyanto membunyikan peluit panjang. Sementara itu Asisten Pelatih PSIR Rembang M Rukin menyebutkan, dirinya puas karena anak asuhnya bisa menjalankan strategi yang diterapkan dengan baik. Meski mendapatkan banyak tekanan termasuk dari penonton, anak asuhnya masih bisa bermain dengan enjoy se suai dengan strategi yang dite rapkan.
Lima Pemain PSIR Terluka
Sayangnya, insiden kericuhan mewarna pertandingan persahabatan ini. Personel Laskar Dampo Awang Rembang harus diamankan dengan mempergunakan truk Pengendali Masa (Dalmas) milik Polresta Yogyakarta. Hingga pukul 18.30 WIB tim PSIR masih mendapatkan pengawalan ketat dari Polresta Yogyakarta.
Bahkan ada lima pemain PSIR Rembang yang mengalami luka akibat diserang suporter pendukung PSIM Yogyakarta. Dua pemain mengalami luka parah akibat pecahan kaca pintu ruang wasit yakni Koko Hariyanto dan kapten Heru Wibowo. Sementara tiga pemain yang mengalami luka ringan akibat serangan suporter diantaranya adalah Zaenal Arifin, Yoni Ustaf, dan Rudi Santoso.
"Keadaan sangat kacau, tiba-tiba botol-botol mineral beterbangan ke arah kami. Dilapangan ada beberapa suporter memukuli pemain sehingga kami lari ke ruang ganti untuk menye lamatkan diri," kata Direktur Teknik PSIR Rembang M Rukin sesaat sebelum diamankan ke truk Dalmas.
Para pemain PSIR Rembang dievakuasi ke ruang wasit untuk mendapatkan perawatan dan transit sebelum dibawa meninggalkan stadion dengan pengamanan penuh dari kepolisian. "Koko terkena pecahan kaca pintu, luka kakinya cukup parah ketika berniat menyelamatkan diri," kata salah seorang ofisial PSIR Rembang, Rudi. Ketua Panpel PSIM Purwandari mengaku, pihaknya kecolongan dengan kejadian yang dianggapnya merugikan PSIM ter sebut.
Padahal untuk mengamankan laga PSIM sudah mendapatkan dukungan sekitar 400 personel dari Polresta Yogyakarta dan 75 personel dari Kodim Yogyakarta. Bahkan untuk mening katkan keamanan, panpel sudah me minta setiap laskar untuk menempatkan petugas keamanan. Setiap laskar suporter, disebutnya, diminta menempatkan 30 personel keamanan untuk membantu menjaga kondusivitasnya suasana pertandingan.
"Bahkan masing-masing kelompok suporter sudah ada petugas keamanan masingmasing sejumlah 30 orang. Termasuk sebenarnya ini sudah seperti menerapkan simulasi saat kompetisi Divisi Utama," kata wanita yang akrab disapa Ipung tersebut. Ipung menyebut, pihaknya sudah berkali-kali meminta agar pendukung PSIM bisa bersikap dewasa dalam member ikan dukungan ketim kesayangan.
Maha deva
Sempat terjadi insiden kecil usai pertandingan karena suporter PSIM melempari pemain PSIR. Bahkan dua pemain PSIR terluka karena menabrak kaca saat meng hindari lemparan penonton. Usai laga, Pelatih PSIM Seto Nur diyantara menyebutkan, pi haknya mencoba mengembangkan skema baru.
Kali ini Seto menempatkan tiga stoper dibagian belakang dan dua striker dibagian depan. Pemain magang Krisna Adi dijajal jadi starting dan mampu menghidupkan lini depan di 10 menit pertama permainan. "Kalau dari permaian puas, karena meski persiapan singkat anak-anak bisa menjalankan instruksi dengan baik. Kalau secara hasil, jelas tidak puas karena kami kalah.
Tapi di sini kami mencoba untuk mengembang kan skema baku yang sudah disiapkan untuk menerapkan skema-skema baru," kata Seto usai wasit Dalyanto meniup peluit panjang. Kedua tim mampu memainkan strategi yang disiapkan dengan baik terlihat dari banyaknya peluang yang berhasil diciptakan sejak menit pertama.
PSIM mampu menciptakan setidaknya enam peluang di 10 menit pertama permainan yang seharusnya bisa mengubah skor di awal pertandingan. Sayangnya justru PSIR yang unggul lebih dahulu melalui kaki Rudi Santoso di menit 22 dan Andik J di menit ke-24. Tuan rumah mampu memperkecil kekalahan melalui sang Kapten Topas Pamungkas dimenit 43.
Hingga turun minum, skor 1-2 bertahan untuk keunggulan tim tamu. Memasuki babak kedua, PSIM menambah daya dobrak dengan mengganti langsung empat pemain lini depan. Masuknya dua striker Tony Yuliandri, Arberta Rokiawan dan gelandang serang Arga Permana langsung meningkatkan tempo permainan Laskar Mataram.
Upaya tersebut berhasil ketika di menit 70 Arberta Rokiawan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sayangnya, lima menit kemu dian justru tim tamu menambah pundi gol karena kelengahan lini belakang tim PSIM. Pemain pengganti Hermawan mampu mengubah kedudukan menjadi 2-3 untuk tim PSIR.
Skor ini bertahan hingga wasit Cholid Dalyanto membunyikan peluit panjang. Sementara itu Asisten Pelatih PSIR Rembang M Rukin menyebutkan, dirinya puas karena anak asuhnya bisa menjalankan strategi yang diterapkan dengan baik. Meski mendapatkan banyak tekanan termasuk dari penonton, anak asuhnya masih bisa bermain dengan enjoy se suai dengan strategi yang dite rapkan.
Lima Pemain PSIR Terluka
Sayangnya, insiden kericuhan mewarna pertandingan persahabatan ini. Personel Laskar Dampo Awang Rembang harus diamankan dengan mempergunakan truk Pengendali Masa (Dalmas) milik Polresta Yogyakarta. Hingga pukul 18.30 WIB tim PSIR masih mendapatkan pengawalan ketat dari Polresta Yogyakarta.
Bahkan ada lima pemain PSIR Rembang yang mengalami luka akibat diserang suporter pendukung PSIM Yogyakarta. Dua pemain mengalami luka parah akibat pecahan kaca pintu ruang wasit yakni Koko Hariyanto dan kapten Heru Wibowo. Sementara tiga pemain yang mengalami luka ringan akibat serangan suporter diantaranya adalah Zaenal Arifin, Yoni Ustaf, dan Rudi Santoso.
"Keadaan sangat kacau, tiba-tiba botol-botol mineral beterbangan ke arah kami. Dilapangan ada beberapa suporter memukuli pemain sehingga kami lari ke ruang ganti untuk menye lamatkan diri," kata Direktur Teknik PSIR Rembang M Rukin sesaat sebelum diamankan ke truk Dalmas.
Para pemain PSIR Rembang dievakuasi ke ruang wasit untuk mendapatkan perawatan dan transit sebelum dibawa meninggalkan stadion dengan pengamanan penuh dari kepolisian. "Koko terkena pecahan kaca pintu, luka kakinya cukup parah ketika berniat menyelamatkan diri," kata salah seorang ofisial PSIR Rembang, Rudi. Ketua Panpel PSIM Purwandari mengaku, pihaknya kecolongan dengan kejadian yang dianggapnya merugikan PSIM ter sebut.
Padahal untuk mengamankan laga PSIM sudah mendapatkan dukungan sekitar 400 personel dari Polresta Yogyakarta dan 75 personel dari Kodim Yogyakarta. Bahkan untuk mening katkan keamanan, panpel sudah me minta setiap laskar untuk menempatkan petugas keamanan. Setiap laskar suporter, disebutnya, diminta menempatkan 30 personel keamanan untuk membantu menjaga kondusivitasnya suasana pertandingan.
"Bahkan masing-masing kelompok suporter sudah ada petugas keamanan masingmasing sejumlah 30 orang. Termasuk sebenarnya ini sudah seperti menerapkan simulasi saat kompetisi Divisi Utama," kata wanita yang akrab disapa Ipung tersebut. Ipung menyebut, pihaknya sudah berkali-kali meminta agar pendukung PSIM bisa bersikap dewasa dalam member ikan dukungan ketim kesayangan.
Maha deva
(bbg)