BNN Razia Kosan Mahasiswa
A
A
A
BANTUL - Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY merazia kos-kosan mahasiswa di seputaran kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Razia tersebut dilakukan guna men cegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNN DIY Siti Alfiah mengatakan, saat ini mereka gencar melaksanakan razia di koskosan mahasiswa.
Sebab, angka penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa mendominasi kejahatan narkoba pada umumnya di Yogyakarta. Mahasiswa menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. "Mahasiswa masih menjadi pasar potensial narkoba," ujar Siti, di sela-sela razia di Kampung Prancak Glondong, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, kemarin.
Di tahun 2014 dia mencatat ada 116 tersangka mahasiswa dari kasus narkoba yang berhasil diungkap oleh pihak Kepolisian dan BNN. Angka tersebut tergolong tinggi dibanding dengan tersangka lain. Dalam catatan BNN, saat ini angka tersangka narkoba dari kalangan mahasiswa mencapai 22,6%.
Dalam razia ini, pihaknya me nyasar kos-kosan di seputaran kampus ISI karena dikawasan tersebut angka pengguna narkoba cukup banyak. Selain itu, mereka juga cukup banyak mendapatkan informasi dari masyarakat dengan kemungkinan adanya peredaran narkoba di seputaran kampus ISI. "Iya, banyak yang mengadu kekami kalau di dekat kampus ISI banyak transaksi narkoba," ungkapnya.
Siti menambahkan, razia kali ini juga merupakan bagian dari gerakan 100.000 rehabilitasi. Mereka yang terjaring razia ini rencananya akan direhabilitasi di pusat rehabilitasi narkoba. Mahasiswa yang kedapatan menggunakan narkoba tidak akan dipenjara karena mereka sebenarnya adalah korban.
Namun dalam razia kemarin semuanya negatif, tidak ditemukan pengguna narkoba. Sementara Staf Dinas Sosial Arfin Muniat mengatakan, untuk mendata pelajar yang meng gunakan narkoba karena sebagian masyarakat masih menutupi keluarganya yang meng gunakan narkoba. Berbagai hal yang menjadi kendala dalam pendataan, namun yang utama adalah justru dari keluarga.
"Ada yang keluarganya terkena narkoba dan sudah pernah ditahan, tetapi orang tuanya mengaku tidak terjadi apa-apa," katanya Di Bantul, jumlah pengguna narkoba terbilang fluktuatif. Namun yang mendominasi memang berasal dari generasi muda. Tahun 2012 yang lalu ada 36 temuan pelajar yang menggunakan narkoba. Sementara tahun ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Tahun 2013 lalu ada 12 orang.
Erfanto linangkung
Razia tersebut dilakukan guna men cegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNN DIY Siti Alfiah mengatakan, saat ini mereka gencar melaksanakan razia di koskosan mahasiswa.
Sebab, angka penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa mendominasi kejahatan narkoba pada umumnya di Yogyakarta. Mahasiswa menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. "Mahasiswa masih menjadi pasar potensial narkoba," ujar Siti, di sela-sela razia di Kampung Prancak Glondong, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, kemarin.
Di tahun 2014 dia mencatat ada 116 tersangka mahasiswa dari kasus narkoba yang berhasil diungkap oleh pihak Kepolisian dan BNN. Angka tersebut tergolong tinggi dibanding dengan tersangka lain. Dalam catatan BNN, saat ini angka tersangka narkoba dari kalangan mahasiswa mencapai 22,6%.
Dalam razia ini, pihaknya me nyasar kos-kosan di seputaran kampus ISI karena dikawasan tersebut angka pengguna narkoba cukup banyak. Selain itu, mereka juga cukup banyak mendapatkan informasi dari masyarakat dengan kemungkinan adanya peredaran narkoba di seputaran kampus ISI. "Iya, banyak yang mengadu kekami kalau di dekat kampus ISI banyak transaksi narkoba," ungkapnya.
Siti menambahkan, razia kali ini juga merupakan bagian dari gerakan 100.000 rehabilitasi. Mereka yang terjaring razia ini rencananya akan direhabilitasi di pusat rehabilitasi narkoba. Mahasiswa yang kedapatan menggunakan narkoba tidak akan dipenjara karena mereka sebenarnya adalah korban.
Namun dalam razia kemarin semuanya negatif, tidak ditemukan pengguna narkoba. Sementara Staf Dinas Sosial Arfin Muniat mengatakan, untuk mendata pelajar yang meng gunakan narkoba karena sebagian masyarakat masih menutupi keluarganya yang meng gunakan narkoba. Berbagai hal yang menjadi kendala dalam pendataan, namun yang utama adalah justru dari keluarga.
"Ada yang keluarganya terkena narkoba dan sudah pernah ditahan, tetapi orang tuanya mengaku tidak terjadi apa-apa," katanya Di Bantul, jumlah pengguna narkoba terbilang fluktuatif. Namun yang mendominasi memang berasal dari generasi muda. Tahun 2012 yang lalu ada 36 temuan pelajar yang menggunakan narkoba. Sementara tahun ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Tahun 2013 lalu ada 12 orang.
Erfanto linangkung
(bbg)