Mahasiswa UIN yang Hilang di Gunung Sindoro Masih Misterius
A
A
A
SEMARANG - Keberadaan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Kalijaga, Yogyakarta, Zainuri Ahmad (22) yang hilang di Gunung Sindoro, Temanggung, Jawa Tengah, masih misterius. Tim rescue Badan SAR Nasional dan Tim SAR Gabungan belum menemukan titik terang keberadaan korban hingga hari ke lima pencarian.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, menyebut pencarian pada Selasa (7/4/2015) ini dimulai pukul 07.00 WIB, dengan melibatkan hingga 94 rescuer. Mereka dibagi 6 SRU atau grup.
SRU 5 dan 6 menyisir aliaran air dari Pos Pendakian Kledung hingga Pos 3. Dua SRU (3 dan 4) menyisir sisi kiri dan kanan aliran sungai yang merupakan jalur pendakian.
Sementara, SRU 1 dan 2 berangkat juga dari Pos Kledung, kemudian bertemu SRU 3 dan 4. Mereka kemudian bersama menyisir hingga Savana Edelweis.
“Korban yang dilaporkan hilang itu belum ditemukan,” katanya melalui siaran pers yang diterima, Selasa (7/4/2015) petang.
Menurut dia, luas pencarian berdasarkan hitungan peta adalah 8 kilometer persegi. Namun, di lapangan ternyata luas wilayah yang ditempuh rescuer hingga 20 kilometer persegi. Ini karena kontur Gunung Sindoro yang curam.
“Sehingga luas wilayah penyapuan yang sudah ditentukan, belum semuanya terjangkau. Selain faktor lokasi, juga terkendala cuaca hujan. Karena sejak pukul 02.30 WIB hingga petang, hujan,” timpalnya.
Karena hujan itulah rescuer memutuskan menghentikan pencarian pada hari itu. Tim beristirahat dengan mendirikan bivak di lokasinya masing–masing.
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Aris Triyono, menambahkan pencarian besar – besaran akan dilaksanakan hingga Rabu sore besok. Semuanya sudah dirapatkan termasuk dengan pihak keluarga.
“Pihak keluarga siap menerima dan pasrah dengan segala kemungkinan yang terjadi, termasuk jika korban ditemukan dalam kondisi terburuk dan kemungkinan pencarian dihentikan,” kata Aris.
Pencarian yang rencananya dihentikan adalah yang melibatkan banyak unsur. Namun, pencarian Tim SAR lokal akan tetap berjalan.
Jika di kemudian hari ternyata ditemukan tanda–tanda keberadaan korban, operasi SAR akan kembali dibuka.
Diketahui, Zainuri melakukan pendakian bersama enam rekannya pada Kamis 2 April 2015 dari Pos Kledung.
Pada Jumat 3 April 2015 sekira pukul 03.00 WIB, Zainuri dilaporkan terpisah dari rekan-rekannya dan tersesat.
Enam rekan Zainuri yang selamat; M. Irsyad, M. Saifidin, Rida Hidayah Pratiwi, M Adlan Syah, Bekti Solehudin dan M Naufal.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, menyebut pencarian pada Selasa (7/4/2015) ini dimulai pukul 07.00 WIB, dengan melibatkan hingga 94 rescuer. Mereka dibagi 6 SRU atau grup.
SRU 5 dan 6 menyisir aliaran air dari Pos Pendakian Kledung hingga Pos 3. Dua SRU (3 dan 4) menyisir sisi kiri dan kanan aliran sungai yang merupakan jalur pendakian.
Sementara, SRU 1 dan 2 berangkat juga dari Pos Kledung, kemudian bertemu SRU 3 dan 4. Mereka kemudian bersama menyisir hingga Savana Edelweis.
“Korban yang dilaporkan hilang itu belum ditemukan,” katanya melalui siaran pers yang diterima, Selasa (7/4/2015) petang.
Menurut dia, luas pencarian berdasarkan hitungan peta adalah 8 kilometer persegi. Namun, di lapangan ternyata luas wilayah yang ditempuh rescuer hingga 20 kilometer persegi. Ini karena kontur Gunung Sindoro yang curam.
“Sehingga luas wilayah penyapuan yang sudah ditentukan, belum semuanya terjangkau. Selain faktor lokasi, juga terkendala cuaca hujan. Karena sejak pukul 02.30 WIB hingga petang, hujan,” timpalnya.
Karena hujan itulah rescuer memutuskan menghentikan pencarian pada hari itu. Tim beristirahat dengan mendirikan bivak di lokasinya masing–masing.
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Aris Triyono, menambahkan pencarian besar – besaran akan dilaksanakan hingga Rabu sore besok. Semuanya sudah dirapatkan termasuk dengan pihak keluarga.
“Pihak keluarga siap menerima dan pasrah dengan segala kemungkinan yang terjadi, termasuk jika korban ditemukan dalam kondisi terburuk dan kemungkinan pencarian dihentikan,” kata Aris.
Pencarian yang rencananya dihentikan adalah yang melibatkan banyak unsur. Namun, pencarian Tim SAR lokal akan tetap berjalan.
Jika di kemudian hari ternyata ditemukan tanda–tanda keberadaan korban, operasi SAR akan kembali dibuka.
Diketahui, Zainuri melakukan pendakian bersama enam rekannya pada Kamis 2 April 2015 dari Pos Kledung.
Pada Jumat 3 April 2015 sekira pukul 03.00 WIB, Zainuri dilaporkan terpisah dari rekan-rekannya dan tersesat.
Enam rekan Zainuri yang selamat; M. Irsyad, M. Saifidin, Rida Hidayah Pratiwi, M Adlan Syah, Bekti Solehudin dan M Naufal.
(sms)