Pencuri Kuras Isi Brankas Rp60 Juta
A
A
A
SLEMAN - Uang puluhan juta rupiah dari dalam brankas kantor PT Gudang Wijaya yang berlokasi di Denggung, Tridadi, Sleman dikuras pencuri, kemarin. Dalam aksinya, untuk bisa masuk kantor dan membuka brankas, kawanan pelaku membuat lubang pada tembok menggunakan palu.
Setidaknya ada dua lubang yang dibuat. Satu lubang tepat berada di ruang manajer yang merupakan tempat penyimpanan brankas. Lalu satu lubang lagi berada di belakang bangunan yang tepat bagian gudang. Di luar tembok yang dilubangi, pelaku menancapkan pelepah pohon kelapa yang masih ada daunnya untuk menutupi lubang.
Pencurian itu diketahui manajemen kantor sekitar pukul 07.00 WIB setelah diberi tahu petani yang sawahnya berada di sekitar bangunan kantor. Mereka curiga melihat lubang pada dinding tembok. Hal itu langsung dilaporkan ke kepolisian untuk dilakukan penyelidikan. Staf administrasi kantor PT Gudang Wijaya Dian Pramusita saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, setelah diperiksa, uang yang berada di dalam brankas semuanya hilang dikuras pelaku.
Menurut dia, setidaknya ada uang senilai Rp60 juta di dalam brankas. "Semuanya diambil. Di dalam brankas itu terdapat beberapa tempat khusus yang berisi pecahan, ada 100-an ribu dan 50-an ribu," katanya. Polsek Sleman yang mendapatkan laporan pencurian itu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka juga meminta keterangan dari beberapa orang saksi untuk mengumpulkan informasi guna melakukan penelusuran. Kapolsek Sleman Kompol Teguh Sumartoyo saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, kasus pencurian itu masih dalam penyelidikan. Sementara itu, Marketing Manager PT Wijaya, Wisnu menduga sebelum melakukan aksinya, pencuri sudah mengetahui posisi brankas.
Indikasinya, dinding yang dijebol berada di tempat penyimpangan brankas. Brankas itu sudah ditemukan dalam posisi tergeletak dan bergeser 50 meter arah timur dari posisi sebelumnya. Selain itu juga terbuka dan pintunya rusak. “Letak brankas ini berada di pojok, sejajar dengan filling cabinet,” katanya.
Wisnu mengatakan, uang yang ada di brankas tidak semuanya diambil. Sebab, uang yang belum sempat dimasukkan dalam map tidak diambil. “Uang yang masih tertinggal sekitar Rp500.000. Meski begitu, untuk kegiatan perusahaan tetap berjalan seperti biasa.”
Priyo setyawan/ muji barnugroho
Setidaknya ada dua lubang yang dibuat. Satu lubang tepat berada di ruang manajer yang merupakan tempat penyimpanan brankas. Lalu satu lubang lagi berada di belakang bangunan yang tepat bagian gudang. Di luar tembok yang dilubangi, pelaku menancapkan pelepah pohon kelapa yang masih ada daunnya untuk menutupi lubang.
Pencurian itu diketahui manajemen kantor sekitar pukul 07.00 WIB setelah diberi tahu petani yang sawahnya berada di sekitar bangunan kantor. Mereka curiga melihat lubang pada dinding tembok. Hal itu langsung dilaporkan ke kepolisian untuk dilakukan penyelidikan. Staf administrasi kantor PT Gudang Wijaya Dian Pramusita saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, setelah diperiksa, uang yang berada di dalam brankas semuanya hilang dikuras pelaku.
Menurut dia, setidaknya ada uang senilai Rp60 juta di dalam brankas. "Semuanya diambil. Di dalam brankas itu terdapat beberapa tempat khusus yang berisi pecahan, ada 100-an ribu dan 50-an ribu," katanya. Polsek Sleman yang mendapatkan laporan pencurian itu telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka juga meminta keterangan dari beberapa orang saksi untuk mengumpulkan informasi guna melakukan penelusuran. Kapolsek Sleman Kompol Teguh Sumartoyo saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, kasus pencurian itu masih dalam penyelidikan. Sementara itu, Marketing Manager PT Wijaya, Wisnu menduga sebelum melakukan aksinya, pencuri sudah mengetahui posisi brankas.
Indikasinya, dinding yang dijebol berada di tempat penyimpangan brankas. Brankas itu sudah ditemukan dalam posisi tergeletak dan bergeser 50 meter arah timur dari posisi sebelumnya. Selain itu juga terbuka dan pintunya rusak. “Letak brankas ini berada di pojok, sejajar dengan filling cabinet,” katanya.
Wisnu mengatakan, uang yang ada di brankas tidak semuanya diambil. Sebab, uang yang belum sempat dimasukkan dalam map tidak diambil. “Uang yang masih tertinggal sekitar Rp500.000. Meski begitu, untuk kegiatan perusahaan tetap berjalan seperti biasa.”
Priyo setyawan/ muji barnugroho
(bbg)