Tujuan Kami Kemaslahatan Umat
A
A
A
IBU kota Provinsi Sumsel, Kota Palembang memiliki sejarah panjang dengan corak budaya beragam.
Berbagai etnis berlabuh dan tinggal serta membaur satu sama lain terutama dengan penduduk asli hingga kini.
Salah satunya dari India. Kini mereka warga keturunan India telah menyatu, membaur bersama warga keturunan lainnya menjadi bagian penting dari sejarah dan pembangunan Kota Palembang.
Untuk memaksimalkan perannya sebagai bagian dari Kota Palembang dan menjadi wadah pemersatu, mereka kini bersatu dalam Ikatan Keluarga Keturunan India Indonesia (IKKII). Organisasi ini dibentuk tentu bu - kan untuk menjadi sekat-sekat antar etnis, melainkan pemersatu. Seperti yang diungkapkan H Hamzah Sya’ban, Ketua IKKII periode 2015 – 2018 kepada KORAN SINDO PALEM - BANG, baru – baru ini. Menurutnya, IKKII bukan organisasi baru. IKKII dibentuk dengan tujuan bersifat so - sial untuk kemaslahatan umat.
Saling membantu antar sesama, bakti sosial kepada masyarakat dan terlibat da - lam pembangunan terutama sumber daya manusia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai keberadaan IKKII, berikut wawancara khusus reporter KORAN SINDO PALEMBANG, Sierra Syailendra dengan Hamzah Sya’ban, baru – baru ini.
Bagaimana awal terbentuknya IKKII?
IKKII ini sebenarnya bukan organisasi baru. Sudah terbentuk sekitar 8 tahun lalu. Dahulu di zaman orang-orang tua kita dulu ada India Assosiation. Karena orang tua tidak ada lagi, maka terputus pada saat itu. Sekarang kita sebagai generasi penerus keluarga keturunan India mengikat sebagai bentuk satu kekeluargaan. Kekeluargaan inilah terjadi di IKKII.Tentu, pada awal mendirikan ada tantangan, paling tidak masalah anggaran. Namun tekad kita tulus untuk kebaikan, semakin hari teman-teman yang mampu punya kesadaran. Kita rekrut dan ajak bicara.
Apa tujuan IKKII?
Tujuan kita sebagai pendiri yakni bersifat sosial. Artinya kita melihat kepentingan kemaslahatan umat. Kita rekrut orang-orangnya, diajak bicara untuk membantu yang tidak mampu. Seperti itu. Sebab kita ini non profit. Sebagai organisasi sosial memang harus dikoordinir. Kalau tidak dikoordinir yang paling begitubegitu saja. Paling say hellosaja. Dengan kita koordinir tentu bisa memiliki data yang kongkrit. Jika ada anggota kena bencana, kita berusaha membantu apa saja. Baik dengan tenaga, pemikiran atau dengan dana. Di IKKII kita tidak punya jenjang atau kelas-kelas atau kasta. Kita sama, jadi harus saling tolong-menolong. Dengan doa juga boleh.
Mengenai misi sosial di luar anggota IKKII?
Oh tentu saja, kami keturunan India ini merupakan orang yang suka membaur. Bahkan perjodohan pun tidak terikat dengan adat istiadat. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Jadi sangat membaur. Seperti saya sendiri peranakan India tetapi istri saya orang Jawa. Orang tua dari India, di Malabar. Tetapi saya lahir di Palembang. Misalkan juga Almarhum Haji Abdul Razak (HAR) yang terkenal itu, asli India. Anaknya Abubakar beristri orang Palembang. Untuk perkawinan tetap berbaur. Dari hal ini, IKKII tentu melihat kepentingan kemaslahatan umat.
Saat ini, sudah berapa anggota IKKII?
Delapan tahun ini sudah ada 20.000an orang. Dalam waktu dekat, kita akan kukuhkan IKKII di Baturaja, OKU. Untuk menjadi anggota IKKII tentu menjadi keluarga besar IKKII. Sebagai contoh saya, istri dan anak-anak. Jika sudah pernah menikah dengan keturunan India maka bisa masuk keluargan ya. Namun jika bicara sosial seperti tujuan IKKII siapapun bisa ikut mem ban tu. Paling tidak bisa meringankan be ban sesamanya baik anggota IKKII atau di luar IKKII. Untuk pendanaan tentu bersifat keikhlasan.
Bagaimana hubungan IKKII dengan organisasi sosial lainnya?
Yah karena organisasi ini kan masing-masing. Ada rumah tangga masing- masing. Kita tetap bersahabat, dan kita tidak bisa mencampuri. Memang belum ada jalin kerjasama, tetapi tetap berbaur.
Selama ini, apa saja kegiatan rutin IKKII?
Kita juga rutin di bidang keagamaan. Kita mengadakan pengajian setiap bulan di Rumah Bari HAR, di Jalan sudirman. Pada malam hari kita siar keagamaan. Selain itu ada kegiatan rutin lainnya yang sifatnya isendentil, ada program perempuan, seperti ada program ajangsana ke Panti Jompo dan ke panti asuhan. Saat ini, kita siapkan bagian kepemudaan. Untuk membina orang tidak mampu agar dapat diberikan keterampilan. Contohnya, ada keinginan di bidang perbengkelan, kita bisa kursuskan. Kita buat bengkel dan jalin kerjasama. Juga kalau ada yang ingin bidang elektronik bisa kita salurkan. Yang perempuan juga, misalnya untuk keterampilan menjahit.
Perhatian pemerintah terhadap IKKII?
Sebagai organisasi, IKKII sudah kita daftarkan di Badan Kesbang - polinmas. Ini penting karena sebagai organisasi harus diketahui peme - rintah. Kita harap pemerintah juga tidak ragu-ragu untuk menggandeng IKKII. Kita siap membantu. Karena anggota IKKII ini kan dari berbagai status sosial dan profesi.
Belum lama ini kita diundang untuk dialog oleh pemerintah kota. Kita diajak coffee morning. Saya kira IKKII bisa memberikan sumbangsih yang positif khususnya untuk pembangunan Kota Palembang.
Berbagai etnis berlabuh dan tinggal serta membaur satu sama lain terutama dengan penduduk asli hingga kini.
Salah satunya dari India. Kini mereka warga keturunan India telah menyatu, membaur bersama warga keturunan lainnya menjadi bagian penting dari sejarah dan pembangunan Kota Palembang.
Untuk memaksimalkan perannya sebagai bagian dari Kota Palembang dan menjadi wadah pemersatu, mereka kini bersatu dalam Ikatan Keluarga Keturunan India Indonesia (IKKII). Organisasi ini dibentuk tentu bu - kan untuk menjadi sekat-sekat antar etnis, melainkan pemersatu. Seperti yang diungkapkan H Hamzah Sya’ban, Ketua IKKII periode 2015 – 2018 kepada KORAN SINDO PALEM - BANG, baru – baru ini. Menurutnya, IKKII bukan organisasi baru. IKKII dibentuk dengan tujuan bersifat so - sial untuk kemaslahatan umat.
Saling membantu antar sesama, bakti sosial kepada masyarakat dan terlibat da - lam pembangunan terutama sumber daya manusia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai keberadaan IKKII, berikut wawancara khusus reporter KORAN SINDO PALEMBANG, Sierra Syailendra dengan Hamzah Sya’ban, baru – baru ini.
Bagaimana awal terbentuknya IKKII?
IKKII ini sebenarnya bukan organisasi baru. Sudah terbentuk sekitar 8 tahun lalu. Dahulu di zaman orang-orang tua kita dulu ada India Assosiation. Karena orang tua tidak ada lagi, maka terputus pada saat itu. Sekarang kita sebagai generasi penerus keluarga keturunan India mengikat sebagai bentuk satu kekeluargaan. Kekeluargaan inilah terjadi di IKKII.Tentu, pada awal mendirikan ada tantangan, paling tidak masalah anggaran. Namun tekad kita tulus untuk kebaikan, semakin hari teman-teman yang mampu punya kesadaran. Kita rekrut dan ajak bicara.
Apa tujuan IKKII?
Tujuan kita sebagai pendiri yakni bersifat sosial. Artinya kita melihat kepentingan kemaslahatan umat. Kita rekrut orang-orangnya, diajak bicara untuk membantu yang tidak mampu. Seperti itu. Sebab kita ini non profit. Sebagai organisasi sosial memang harus dikoordinir. Kalau tidak dikoordinir yang paling begitubegitu saja. Paling say hellosaja. Dengan kita koordinir tentu bisa memiliki data yang kongkrit. Jika ada anggota kena bencana, kita berusaha membantu apa saja. Baik dengan tenaga, pemikiran atau dengan dana. Di IKKII kita tidak punya jenjang atau kelas-kelas atau kasta. Kita sama, jadi harus saling tolong-menolong. Dengan doa juga boleh.
Mengenai misi sosial di luar anggota IKKII?
Oh tentu saja, kami keturunan India ini merupakan orang yang suka membaur. Bahkan perjodohan pun tidak terikat dengan adat istiadat. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Jadi sangat membaur. Seperti saya sendiri peranakan India tetapi istri saya orang Jawa. Orang tua dari India, di Malabar. Tetapi saya lahir di Palembang. Misalkan juga Almarhum Haji Abdul Razak (HAR) yang terkenal itu, asli India. Anaknya Abubakar beristri orang Palembang. Untuk perkawinan tetap berbaur. Dari hal ini, IKKII tentu melihat kepentingan kemaslahatan umat.
Saat ini, sudah berapa anggota IKKII?
Delapan tahun ini sudah ada 20.000an orang. Dalam waktu dekat, kita akan kukuhkan IKKII di Baturaja, OKU. Untuk menjadi anggota IKKII tentu menjadi keluarga besar IKKII. Sebagai contoh saya, istri dan anak-anak. Jika sudah pernah menikah dengan keturunan India maka bisa masuk keluargan ya. Namun jika bicara sosial seperti tujuan IKKII siapapun bisa ikut mem ban tu. Paling tidak bisa meringankan be ban sesamanya baik anggota IKKII atau di luar IKKII. Untuk pendanaan tentu bersifat keikhlasan.
Bagaimana hubungan IKKII dengan organisasi sosial lainnya?
Yah karena organisasi ini kan masing-masing. Ada rumah tangga masing- masing. Kita tetap bersahabat, dan kita tidak bisa mencampuri. Memang belum ada jalin kerjasama, tetapi tetap berbaur.
Selama ini, apa saja kegiatan rutin IKKII?
Kita juga rutin di bidang keagamaan. Kita mengadakan pengajian setiap bulan di Rumah Bari HAR, di Jalan sudirman. Pada malam hari kita siar keagamaan. Selain itu ada kegiatan rutin lainnya yang sifatnya isendentil, ada program perempuan, seperti ada program ajangsana ke Panti Jompo dan ke panti asuhan. Saat ini, kita siapkan bagian kepemudaan. Untuk membina orang tidak mampu agar dapat diberikan keterampilan. Contohnya, ada keinginan di bidang perbengkelan, kita bisa kursuskan. Kita buat bengkel dan jalin kerjasama. Juga kalau ada yang ingin bidang elektronik bisa kita salurkan. Yang perempuan juga, misalnya untuk keterampilan menjahit.
Perhatian pemerintah terhadap IKKII?
Sebagai organisasi, IKKII sudah kita daftarkan di Badan Kesbang - polinmas. Ini penting karena sebagai organisasi harus diketahui peme - rintah. Kita harap pemerintah juga tidak ragu-ragu untuk menggandeng IKKII. Kita siap membantu. Karena anggota IKKII ini kan dari berbagai status sosial dan profesi.
Belum lama ini kita diundang untuk dialog oleh pemerintah kota. Kita diajak coffee morning. Saya kira IKKII bisa memberikan sumbangsih yang positif khususnya untuk pembangunan Kota Palembang.
(ars)