Gakin Diprioritaskan untuk Bedah Rumah
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul berusaha maksimal untuk berusaha mengurangi angka kemiskinan.
Kondisi rumah keluarga miskin (gakin) yang tidak layak huni, menjadi prioritas utama untuk segera dilakukan perbaikan melalui bedah rumah. Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menjelaskan, sebenarnya Gunungkidul memiliki kuota besar untuk bedah rumah. Namun, diperlukan skala prioritas untuk melakukan perbaikan rumah.
“Jangan sampai justru rumah warga yang sangat membutuhkan perbaikan tidak mendapatkan dana bedah rumah, namun rumah yang masih lebih baik dapat bedah rumah,” ucapnya kepada wartawan saat mengunjungi keluarga miskin dengan rumah tidak layak huni di Desa Sambirejo, Ngawen, baru-baru ini.
Dia mengaku terenyuh saat mengunjungi rumah Sutarmin, 48, di Dusun Sukorejo, Desa Sambirejo. Sebuah rumah Jawa yang masih beralaskan tanah itu, di dalamnya juga dijadikan kandang ayam. Sutarmin hidup bersama istri dan dua anak yang masih kecil. “Kami minta kepada Dinsos atau DPU untuk bisa merespons cepat. Rumah keluarga ini harus segera diperbaiki. Kasihan anak-anak yang dalam kondisi kurang sehat. Mereka butuh belajar,” katanya.
Dia juga meminta koordinasi di tingkat bawah, untuk bisa memprioritaskan rumah keluarga yang benar-benar membutuhkan. Artinya, kata dia, rumah yang masih berdinding bambu yang sudah rapuh, lantai juga masih tanah, dan kondisi tidak sehat yang diutamakan. “Dengan demikian, semua bisa tersenyum ketika kondisi rumah menjadilebihsehat,” kata pejabat yang disebut-sebut bakal kembali mendampingi Badingah ini.
Usai meninjau rumah keluarga miskin, Immawan langsung meminta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk segera memberikan bantuan dana bedah rumah. ”Saya sudah telepon kabid sosial langsung dan meminta ini menjadi prioritas,” kata Ketua DPW PAN DIY ini.
Sementara, Sekretaris Desa Sambirejo, Ngawen, Siti Ibtidaiyah mengatakan, di Desa Sambirejo masih ratusan rumah warga yang membutuhkan dana bedah rumah tahun ini pihaknya mengajukan untuk 100 rumah warga. “Namun kalau yang lantai masih tanah seperti milik Pak Tarmin ini, ada sekitar 90-an,” katanya.
Menurutnya, semua lokasi berada di sembilan dusun. Dia berharap usulan tersebut segera terealisasi sehingga tidak ada lagi rumah gakin yang tidak layak huni dan tidak sehat seperti rumah Sutarmin tersebut.
Suharjono
Kondisi rumah keluarga miskin (gakin) yang tidak layak huni, menjadi prioritas utama untuk segera dilakukan perbaikan melalui bedah rumah. Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menjelaskan, sebenarnya Gunungkidul memiliki kuota besar untuk bedah rumah. Namun, diperlukan skala prioritas untuk melakukan perbaikan rumah.
“Jangan sampai justru rumah warga yang sangat membutuhkan perbaikan tidak mendapatkan dana bedah rumah, namun rumah yang masih lebih baik dapat bedah rumah,” ucapnya kepada wartawan saat mengunjungi keluarga miskin dengan rumah tidak layak huni di Desa Sambirejo, Ngawen, baru-baru ini.
Dia mengaku terenyuh saat mengunjungi rumah Sutarmin, 48, di Dusun Sukorejo, Desa Sambirejo. Sebuah rumah Jawa yang masih beralaskan tanah itu, di dalamnya juga dijadikan kandang ayam. Sutarmin hidup bersama istri dan dua anak yang masih kecil. “Kami minta kepada Dinsos atau DPU untuk bisa merespons cepat. Rumah keluarga ini harus segera diperbaiki. Kasihan anak-anak yang dalam kondisi kurang sehat. Mereka butuh belajar,” katanya.
Dia juga meminta koordinasi di tingkat bawah, untuk bisa memprioritaskan rumah keluarga yang benar-benar membutuhkan. Artinya, kata dia, rumah yang masih berdinding bambu yang sudah rapuh, lantai juga masih tanah, dan kondisi tidak sehat yang diutamakan. “Dengan demikian, semua bisa tersenyum ketika kondisi rumah menjadilebihsehat,” kata pejabat yang disebut-sebut bakal kembali mendampingi Badingah ini.
Usai meninjau rumah keluarga miskin, Immawan langsung meminta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk segera memberikan bantuan dana bedah rumah. ”Saya sudah telepon kabid sosial langsung dan meminta ini menjadi prioritas,” kata Ketua DPW PAN DIY ini.
Sementara, Sekretaris Desa Sambirejo, Ngawen, Siti Ibtidaiyah mengatakan, di Desa Sambirejo masih ratusan rumah warga yang membutuhkan dana bedah rumah tahun ini pihaknya mengajukan untuk 100 rumah warga. “Namun kalau yang lantai masih tanah seperti milik Pak Tarmin ini, ada sekitar 90-an,” katanya.
Menurutnya, semua lokasi berada di sembilan dusun. Dia berharap usulan tersebut segera terealisasi sehingga tidak ada lagi rumah gakin yang tidak layak huni dan tidak sehat seperti rumah Sutarmin tersebut.
Suharjono
(ftr)