Pemkab Cari Dirut PD Aneka Dharma
A
A
A
BANTUL - Pemkab Bantul terus mencari kandidat Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Aneka Dharma.
Pasalnya, pada pembukaan lowongan tahap pertama semua pendaftar tidak lolos administrasi. Kepala Kantor Kerja Sama dan Pengembangan Potensi Daerah (KPPD) Bantul Edy Bowo Nurcahyo mengungkapkan, pihaknya memang kembali membuka lowongan tersebut karena pada tahap pertama tidak ada pendaftar yang mampu melewati tahapan administrasi.
Pada tahap pertama lalu, ada empat calon direktur yang mendaftar, tiga di antaranya merupakan orang luar PD Aneka Dharma dan seorang lagi dari intern PD Aneka Dharma. “Tidak ada nama Farid Hilmi (Dirut PD Aneka Dharma lama),” papar Edy, kemarin.
Edy mengatakan, sebagian besar tidak lolos karena tidak bisa memenuhi beberapa syarat administrasi. Ada seorang pendaftar yang masih terikat dengan perusahaan lain. Padahal, pihak Pemkab Bantul mengajukan syarat tidak sedang terikat kontrak kerja dengan perusahaan lain. Karena tidak ada yang lolos, pemkab membuka lowongan lagi. Untuk proses pendaftaran tahap kedua ini, batas maksimal sampai Kamis (2/4) lalu.
Namun hingga batas akhir, sudah ada dua orang yang mendaftarkan diri. Dua orang tersebut berpengalaman memimpin perusahaan. Satu pendaftar asli warga Bantul dan seorang lagi datang dari Wonosobo. “Dua orang itu baru sebatas mendaftar, selanjutnya akan diseleksi syarat administrasinya oleh tim,” tuturnya.
Edy mengatakan, kali ini untuk proses perekrutan Dirut Aneka Dharma, pihaknya memang sangat selektif. Karena pihak pemkab menginginkan adanya personel atau pribadi yang mumpuni untuk menduduki jabatan Dirut PD Aneka Dharma. Sebab, beban berat menanti kepada Dirut PD Aneka Dharma yang baru untuk memajukan PD tersebut. Pihaknya mulai melakukan seleksi Direktur PD Aneka Dharma.
Dia membantah, lelang tersebut menyusul adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberi rapor merah kepada PD Aneka Dharma di bawah kepemimpinan Farid Hilmi. Edi mengklaim, lelang jabatan PD Aneka Dharma ini memang dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan direktur PD Aneka Dharma yang sudah lama terjadi.
Upaya lelang ini juga dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkab Bantul untuk meningkatkan kinerja PD Aneka Dharma yang belum memberi kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Ini tidak ada kaitannya dengan temuan BPK,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul Setiya mengatakan, pihaknya berharap lelang jabatan tersebut benar-benar dilakukan secara profesional agar diperoleh direktur yang benar-benar sesuai kebutuhan dari PD Aneka Dharma. Selama ini, PD Aneka Dharma memang banyak menjadi sorotan karena ketidakmampuan mengelola berbagai potensi yang diberikan oleh Pemkab Bantul.
“Suntikan dana miliaran rupiah tak bisa dimaksimalkan. Padahal berbagai fasilitas telah diberikan agar perusahaan ini bisa berkembang pesat dan memberi kontribusi signifikan ke PAD,” tandas Setiya.
Erfanto linangkung
Pasalnya, pada pembukaan lowongan tahap pertama semua pendaftar tidak lolos administrasi. Kepala Kantor Kerja Sama dan Pengembangan Potensi Daerah (KPPD) Bantul Edy Bowo Nurcahyo mengungkapkan, pihaknya memang kembali membuka lowongan tersebut karena pada tahap pertama tidak ada pendaftar yang mampu melewati tahapan administrasi.
Pada tahap pertama lalu, ada empat calon direktur yang mendaftar, tiga di antaranya merupakan orang luar PD Aneka Dharma dan seorang lagi dari intern PD Aneka Dharma. “Tidak ada nama Farid Hilmi (Dirut PD Aneka Dharma lama),” papar Edy, kemarin.
Edy mengatakan, sebagian besar tidak lolos karena tidak bisa memenuhi beberapa syarat administrasi. Ada seorang pendaftar yang masih terikat dengan perusahaan lain. Padahal, pihak Pemkab Bantul mengajukan syarat tidak sedang terikat kontrak kerja dengan perusahaan lain. Karena tidak ada yang lolos, pemkab membuka lowongan lagi. Untuk proses pendaftaran tahap kedua ini, batas maksimal sampai Kamis (2/4) lalu.
Namun hingga batas akhir, sudah ada dua orang yang mendaftarkan diri. Dua orang tersebut berpengalaman memimpin perusahaan. Satu pendaftar asli warga Bantul dan seorang lagi datang dari Wonosobo. “Dua orang itu baru sebatas mendaftar, selanjutnya akan diseleksi syarat administrasinya oleh tim,” tuturnya.
Edy mengatakan, kali ini untuk proses perekrutan Dirut Aneka Dharma, pihaknya memang sangat selektif. Karena pihak pemkab menginginkan adanya personel atau pribadi yang mumpuni untuk menduduki jabatan Dirut PD Aneka Dharma. Sebab, beban berat menanti kepada Dirut PD Aneka Dharma yang baru untuk memajukan PD tersebut. Pihaknya mulai melakukan seleksi Direktur PD Aneka Dharma.
Dia membantah, lelang tersebut menyusul adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberi rapor merah kepada PD Aneka Dharma di bawah kepemimpinan Farid Hilmi. Edi mengklaim, lelang jabatan PD Aneka Dharma ini memang dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan direktur PD Aneka Dharma yang sudah lama terjadi.
Upaya lelang ini juga dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemkab Bantul untuk meningkatkan kinerja PD Aneka Dharma yang belum memberi kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Ini tidak ada kaitannya dengan temuan BPK,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul Setiya mengatakan, pihaknya berharap lelang jabatan tersebut benar-benar dilakukan secara profesional agar diperoleh direktur yang benar-benar sesuai kebutuhan dari PD Aneka Dharma. Selama ini, PD Aneka Dharma memang banyak menjadi sorotan karena ketidakmampuan mengelola berbagai potensi yang diberikan oleh Pemkab Bantul.
“Suntikan dana miliaran rupiah tak bisa dimaksimalkan. Padahal berbagai fasilitas telah diberikan agar perusahaan ini bisa berkembang pesat dan memberi kontribusi signifikan ke PAD,” tandas Setiya.
Erfanto linangkung
(ftr)