Puluhan Penyewa Kios di Kawali Resah

Sabtu, 04 April 2015 - 04:01 WIB
Puluhan Penyewa Kios...
Puluhan Penyewa Kios di Kawali Resah
A A A
CIAMIS - Penyewa kios yang berlokasi di sekitar Alun-alun Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, resah. Sebab, lokasi yang saat ini dijadikan kios oleh 36 penyewa, rencananya dijadikan taman terbuka hijau oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis.

Koordinator pedagang kios Alun-alun Kawali Tatang mengatakan, informasi rencana pembangunan taman terbuka hijau membuat resah penyewa. Menurut isu yang berkembang, Pemerintah Kabupaten Ciamis akan membongkar semua kios kontrakan yang berada di pinggir Alun-alun Kawali.

"Dengan adanya informasi bangunan kios akan dibongkar, para penyewa sangat keberatan. Padahal ini merupakan salah satu aset desa yang per tahunnya jelas kontribusinya ke pemerintah," kata Tatang, Jumat (3/4/2015).

Tatang menjelaskan, agar tidak menjadi polemik, pihaknya mewakili 36 penyewa kios akan melakukan audiensi ke bupati dalam waktu dekat.

"Kami akan melaksanakan rapat internal untuk dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dan segera melakukan pertemuan dengan bupati, memohon untuk tidak dibongkar, tetapi harus diperindah. Karena kalau dibongkar akan menghilangkan mata pencaharian 36 orang penyewa yang kini berprofesi sebagai pedagang," tambah Tatang.

Sementara, Kepala Desa Kawalimukti Asep Tatang Sudrajat mengatakan, pihak desa tidak akan merasa keberatan apabila lokasi alun-alun akan dijadikan taman terbuka hijau demi memperindah Kota Kawali.

"Kami tidak keberatan, asalkan sebelum pelaksanaan diajak bicara dengan baik, karena alun-alun termasuk wilayah Desa Kawalimukti, termasuk penyusunan master plan-nya," kata Asep.

Asep menambahkan, dari hasil kesepakatan warga, semua kios tidak dibongkar. Kalau dianggap tidak serasi, sebaiknya dipindah. Karena, kios-kios tersebut merupakan sumber pendapatan desa. Dalam setahun, pendapatan dari kios mencapai Rp54 juta.

"Kalau semua kios dibongkar, warga Desa Kawalimukti tidak akan terima. Terlebih, warga yang menyewa bukan saja warga Kawali, tetapi banyak dari luar Kawali juga. Selain itu pihak pemerintah juga harus mengantisipasi dampak dari pembangunan taman terhadap kemungkinan kemaksiatan," pungkas Asep.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0190 seconds (0.1#10.140)